Cerita Pendek 1 ✓ : Suka Pisang

18.1K 129 9
                                    

Wajahnya merah padam tatkala seluruh teman-temannya mengejek dengan sebutan zomblo bukannya jomblo, pikirnya zomblo terkesan lebih punya arti melebihi jomblo akut. Jika mau marah juga pikirnya hanya membuang tenaga mending ia pakai untuk bermain Mobile Lagend, hobinya. Eh? Tapi dari mana membuang tenaganya yang ada membuang kuota.

Hingga puncaknya Felly tak dapat menahan luapan itu pun keluar berupa sabda yang membuat mereka membisu. "Baiklah, lihat saja hari ini aku akan mendapat kan seorang pacar," Felly menjedanya sebab kekesalannya baru meluap, "dan kalian akan melihatnya."

Felly berbalik hingga membuat rambut badainya terkibas bak duta shampo lalu duduk di kursi sambil menenangkan pikirannya.

***

Siang ini akhirnya Felly membuktikan sabdanya dengan seluruh teman-temannya kecuali yang beralasan ingin membuang air besar dan sebagainya. Gisel, teman sekelasnya, meski Felly tak ingin menganggapnya begitu, terus berceloteh bahkan ia sempat menawari Felly sebuah tawaran yang menggiurkan untuk seorang Felly, seperti; aku akan memberikan pelayanan gratis selama setahun kenaikan kelas. Jika saja mulai hari ini Felly tidak lagi menjomblo. Namun Felly tidak perduli, ia hanya ingin julukan zomblo pada dirinya hilang. Lagi pula siapa sih yang mau di bilang begitu? Felly hanya ingin jadi jomblo fisabilillah. Insya Allah.

Mereka memilih taman sebagai destinasi bersarangnya para cowok. Gisel menyeringai menatap sesuatu, "lihat cowok itu!"

Mereka berhenti, menatap seorang pria yang ditunjuk Gisel dan hampir seluruh wanita yang ikut nyeletuk; ganteng, cowok itu seperti menunggu seseorang serta duduk di kursi taman yang panjang dengan meja bundar kecil di depannya. Batin Felly berdecih lalu melangkah maju membuat Gisel agak terkejut.

Halah pasti Felly gak akan bisa, secara cowok ganteng. Felly gak ada apa-apanya. Rata depan belakang gitu!

Dengan gigih dan percaya diri begitu tinggi, mengingat ia menjomblo bukan karena tak laku tapi prinsip jadi ia punya semua itu.

Saat langkahnya semakin mendekati cowok itu pikiran liarnya bekerja sempurna. Kayak nya ada roti sobek tuh, lalu menelan enzim lipasenya. Ia mengatur nafasnya beberapa saat.

"Hay," Felly menyengir bak kuda balap dengan tingkah konyolnya, "sorry, Aku Felly." Dilihatnya ia punya potensi sebab cowok itu tersenyum manis membuatnya hampir saja terbang. Ya jika Felly punya sayap.

"Oh, hay. Alex." Lengan kekar terulur menjabat tangan mungil Felly.

Disana Gisel dan beberapa pengikut setianya agak kecewa melihat pemandangan itu, maksudnya jika saja cewek itu bukan Felly. Dori, salah satu pengikut Gisel berkicau. "Seperti nya Felly akan berhasil."

Kemudian Felly dan Alex terlibat obrolan cukup panjang. Pikir Felly, Alex adalah cowok luar biasa jantan dan sangat cocok untuknya.

Aku akan menang, Gisel sialan.

Hingga dari seluruh pertanyaan Felly, ia harus menanyakan yang satu ini. Hey, ia tak ingin jadi pelakor.

"Oh, uh. Do you have girlfriend?"

Dilihatnya Alex kembali tersenyum manis, untuk kesekian kalinya. "No, yet-,"

Suara bariton menginterupsi mereka.

"Hay, Han. Sorry im late."

What the- Han?

Alex bangkit dari kursi,

Menyapa,

Lalu mereka berciuman.

What the f*ck?

Felly tak bisa untuk tak melotot.

"What's going on? Ini Giory, my boyfriend."

Saat itu juga Gisel dan kawanannya terbahak hingga hilang kesadaran.

TAMAT.

Semoga suka ya.

Vote! Vote!

One Shot StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang