tujuh belas

140 8 0
                                    


Setahun setelah aku memikirkan bahwa mulai tahun ini dan esok menjadi lebih baik ternyata sirna, lagi aku merasa menahan sakit nya semua ini. Aku menghilang kan permata dan semua dimulai.

Rintihan air hujan bersaamaan dengan air mata terluap untuk kesekian kalinya, pikirku aku tidak akan pernah menangis karena hal ini, ternyata tidak. Beribu tetesan selalu terulang dan kesekian kali aku selalu tak ingin pergi. Waktu bocah dulu, aku selalu terheran dengan semua wanita yang mengeluarkan air matanya untuk seorang yang dicintai nya, dan sekarang ini waktuku.

2016

"Ting" bunyi bbm ku berbunyi, demetri sahabat laki-laki ku menelepon, basa basi katanya, padahal dia sudah memiliki pacar kala itu. Tapi aku sudah mengenalnya lama, dia pria yang baik dan sangat humble, kali pernah aku menaruh rasa kepadanya, lama, tapi cuma rasa sederhana yang bisa dihapus atau disembunyikan karena situasi membuat itu semua tidak bisa terjadi. Seperti biasa aku kenal demetri sosok yang pintar buat hati wanita luluh, itu juga alasan ku untuk mundur kala itu-

Demetri sosok pria yang ceria, semangat, humoris dan ia memiliki sejuta teman, lebih lagi perempuan, hmmm. baper sama kelakuan demetri itu biasa. Termasuk aku, yaudah aku sadar diri aja, seiring berjalannya waktu aku tau sifat dia dan semua harus tawar. Apalagi dia di sosial media sangat mengagumi pacarnya. Bagai langit dan awan selalu bersama, uhh apalagi pacarnya sangat cantik dan perfectsionis.

Jatuh hati

Bogor, gak ada waktu buat diam, keringat selalu dibutuhkan, jika tidak, jawa barat tak akan di kibarkan. 6 bulan aku keluar dari asrama dan putih abu abu untuk mengibarkan jawa barat di bandung. Terus, bosan dan jenuh. Walau semangat tak boleh luntur, tapi aku hanya orang biasa. Tanpa moodboster dan sebagainya. Cuma bola dan jawa barat yang ada di pikiranku.

Sahabatku temanku semua aku bukukan di suatu rak, yang aku bawa hanya tim ku. Rindu pastinya, tapi aku disini juga semangat karena ini bukan hanya untuk aku, tapi untuk keluarga dan sahabatku.

Tidak juga jika aku sendiri, dalam mencari keringat sudah dulu aku dan dzaky bersama, bersama tidak dalam status apapun. Tidak lebih juga sekedar adik dan kakak, namun dia sayang aku begitu juga mungkin sebaliknya. Dzaky adalah idola ku di dalam dunia olahraga, dia panutan, namun akhirnya ada suatu rasa di dalam hal tersebut yang tidak bisa dijelaskan.

Ini kali pertama aku seorang gadis yang merasakan kasih sayang, mungkin masih kekanak kanakan di usia 16, tapi tidak bisa semua ini dihentikan bukan. Padahal aku adalah gadis yang dikekang untuk tidak pacaran, untuk alasan apapun. Sejak kecil, itu sudah menjadi prinsip besar bagiku.

Now You See MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang