-Apology-
Sudah hampir dua jam lamanya Tzuyu dan Mingyu belajar.
Dan dalam dua jam itu Mingyu sudah berhasil membuat seorang Tzuyu meledak emosinya."Ini pelajaran SD Mingyu-sshi, masa perkalian saja kau masih tidak hafal?"
Dan Mingyu?
Hanya menggaruk kepalanya sembari tersenyum bodoh layaknya keledai.Dan Tzuyu hanya menghela nafasnya kasar, sungguh ia tidak sabaran ingin segera pulang kerumah.
"Apa gunanya belajar dengan laptop canggih tetapi perkalian saja tidak hafal"
Mingyu terkekeh melihat raut wajah Tzuyu yang kesal dengannya.
Sungguh membuat gemas."Begini saja, kau hafalkan perkalian. Aku akan menunggu" saran Tzuyu.
"Kalau sudah hafal, apa ada hadiahnya"
"Mwo? Hadiah? Memangnya kau pikir ini kuish huh?"
Mingyu menatap Tzuyu sembari menopang dagunya diatas meja.
"Bagaimana kalau jalan denganku?"
Tzuyu menatap kaget Mingyu, kesal dengan kata- kata konyol yang dilontarkan pria itu.
"Aku tidak ada waktu untuk itu. Lagipula aku punya urusan denganmu hanya untuk belajar, Mingyu-sshi" tegas Tzuyu.
"Baiklah, akan ku hafalkan" Mingyu menarik buku milik Tzuyu dan mulai membacanya.
Sementara Tzuyu hanya diam dan menunggu.
.
.
.
.
.
.
.Sebenarnya Mingyu hafal dengan perkalian, hanya saja ia senang menggoda Tzuyu.
Bahkan sekarang Mingyu memotret wajah Tzuyu yang sedang tertidur disampingnya, diatas meja belajarnya.
'Aku memang sudah jatuh hati dengan orang yang tepat'
Senyum Mingyu mengembang, ia sungguh berbunga hari ini.
Bisa berdekatan dengan Tzuyu adalah suatu kebahagiaan baginya.
Gadis yang telah mencuri hati Mingyu hanya dengan mendengar suaranya.CEKLEK!
"Oh?"
Mingyu menoleh, mendapati sang ibu tengah terkejut.
"Ssstt.." Mingyu memberi isyarat kepada ibunya untuk tak bersuara.
"Maaf, ibu hanya ingin mengajak kalian makan malam. Ini sudah lewat jam nya" bisik Sana hati-hati.
Mingyu tersenyum kemudian mengangguk.
Mengisyaratkan jawaban "ya" pada ibunya.Sana tersenyum kemudian keluar dari kamar putranya.
Sembari berjalan ke arah dapur, ia tersenyum lebar.
"Ah~ Aku jadi ingat masa-masa itu. Masa dimana seseorang menjaga ku dengan baik. Dan dengan kebodohanku, aku meninggalkannya sendirian"
Sana memandang kosong ke arah tembok.
"Mingyu memang sangat mirip dengan ayahnya" gumam Sana.
Namun tiba-tiba sebuah tepukan dari belakang, membuatnya tersadar.
"Astaga!"
Ia menoleh dan mendapati Jinyoung berada di belakangnya.
"Kenapa melamun?" tanya Jinyoung.
"Ah tidak, tidak apa-apa" Sana tersenyum.
"Apa guru les Mingyu sudah tiba?"
"Sudah... Nah itu mereka" tunjuk Sana pada dua orang yang sedang turun dari tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
APOLOGY✓
Short Story"Maaf karna aku membuatmu menderita. Maaf karna aku menyakitimu. Maaf karna membuatmu menangis. Aku minta maaf" ⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐ Cast : TWICE Nayeon TWICE Tzuyu TWICE Sana GOT7 Jinyoung GOT7 Mark SEVENTEEN Mingyu Happy Reading 🖤