Prolog

369 19 10
                                    

"Bulan yang terlihat indah dan bintang yang sangat terang siapa sangka aku akan minum keluar bersama orang dingin seperti mu Michael. Bagaimana dengan rencanamu kedepannya, apakah kamu tidak mau meneruskan perusahaan ayahmu?" Ucap pria tersebut kepada temannya.

"Ehmmm... ataukah kamu ingin menghabiskan waktumu dengan mengajar di sekolah elit milik ayahmu?" Ucap pria tersebut lagi

"Bisakah kamu diam dan jangan banyak bicara" Ucap pria yang disampingnya yang bernama Michael.

"Oh iya Michael, aku pulang duluan nya dan terima kasih atas minuman nya tadi." Ucap pria tersebut

Michael berjalan menuju sebuah minimarket yang ada didekat sebuah bar dan pandangannya tertuju pada seorang siswi yang sedang memegang gelas berisi bir yang hendak diminumnya.
Siswi tersebut melihat Michael dengan tatapan penuh terkejut.

"Selamat malam pa...pa..pak guru" ucap wanita tersebut dengan penuh ketakutan

Sepertinya siswi ini berasal dari sekolah milik ayahku, gumam Michael didalam hatinya.

"Kelas berapa kamu? Dan siapa namamu?" Ucap pria tersebut sambil bertanya kepada siswi tersebut

"Sa..sa..saya kelas tiga, saya sama sekali tidak minum ini cuma kesalah pahaman pak guru" ucap wanita tersebut dengan penuh ketakutan

"Pokoknya bukan saya pak guru!!!" Ucap siswi tersebut sambil berlari ketakutan

Keesokan harinya Michael bergumam dalam hatinya siswi tersebut kelas tiga kan, dan ternyata siswi tersebut merupakan anak dari kelas 3-A gumamnya lagi didalam hatinya.
Terlihat seorang murid memegang buku yang ada didepannya sambil menutupi wajahnya dengan penuh ketakutan.

"Jenifer" ucap Michael sambil mengambil buku yang dipegang siswi tersebut.

"Akhirnya aku menemukanmu Jenifer, bocah gelas" ucap Michael kepada Jeniffer sambil menundukan kepalanya mendekati wajah Jenifer

Jenifer terlihat sangat ketakutan dan Jenifer memasang ekspresi pada wajahnya yang seolah-olah tidak terjadi apa-apa kepada Michael. Michael kemudian menarik tangan Jenifer dan menyeretnya ikut bersamanya keruangan guru.

"Bukan begitu pak, ini hanya salah paham dan itu bukan benaran aku" ucap Jenifer ketika dirinya diseret oleh Michael

Aku yang pertama kali bertemu dengan guru yang paling aku benci di dekat sebuah bar saat itu dan aku tidak menyangka akan jadi menikah dengannya.

Aku yang pertama kali bertemu dengan guru yang paling aku benci di dekat sebuah bar saat itu dan aku tidak menyangka akan jadi menikah dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Black AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang