Yerim berjalan tergesa mendekat ke arah Taemin yang tengah menikmati pemandangan yang disuguhkan oleh langit malam.
"Mana Seulgi ? Aku juga tidak melihat gelas kopi di tanganmu" tuntut Yeri saat ia berada di jarak dua meter di belakang Taemin.
"Untuk apa kau ke sini ?" tanya Taemin dingin tanpa mau menoleh.
"Kalau bicara pada orang lain jangan membelakangi orang yang berbicara denganmu, itu tidak sopan"
"Tapi aku enggan melihat wajahmu" ucap Taemin dalam hati.
"Berhenti dari acara itu, aku yang akan menanggungnya jika kau dituntut"
"Memangnya kau punya uang dan kekuatan sebesar apa ? Dan dari mana kau dapat semua itu ?"
"Itu tidak penting, yang terpenting kau tidak perlu mengikuti acara itu."
"Kenapa kau melarangku ? Apa hakmu ?"Seketika Yeri tercekat dengan pertanyaan yang dilontarkan Taemin. Ia hanya merasa tidak suka melihatnya, ya hanya itu, tapi sulit bagi Yeri untuk mengungkapkannya. Selama ini hanya dia satu-satunya perempuan yang dilihat Taemin, dia merasa tidak nyaman ketika ia harus berbagi tempat dengan perempuan lain.
"Sudah malam, pulanglah, akupun harus beristirahat. Jadwal kami padat." ucap Taemin sambil melenggang pergi meninggalkan Yerim.
"Apa kau tak ingin menemaniku menunggu taxi ?" tanya Yerim gugup, ia sedang merasakan apa itu pesimis. Pesimis akan jawaban Taemin.
"Maaf, aku benar-benar lelah Yerim."
Kemudian Taemin kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti sesaat.
.
Tak terasa air mata jatuh membasahi pipi Yerim. Baru kali ini ia merasakan sakit yang tak dapat ia lihat lukanya.Ia masih ada di dunia ini,
Masih bisa aku lihat dengan mataku
Tapi mengapa aku merasa kehilangan ?
Ia masih ada di tempat yang sama,
Tak berpindah kemanapun
Tapi mengapa aku merasa ia menjauh ?
Hubungan kami masih sama seperti sebelumnya
Tak ada hal buruk yang memaksa untuk berpisah
Tapi mengapa aku merasa sulit untuk menyentuh diri dan hatinya ?
.
.
.
Menyerah akan Taemin, Yeri memutuskan untuk kembali ke apartementnya. Raganya kini terlalu lelah menghadapi berbagai hal berat yang menimpanya, ibunya yang sakit-sakitan, terjebak dengan seorang Choi Minho, dan kini harus kehilangan Lee Taemin.
Segera ia membaringkan dirinya di atas tempat tidurnya, masih dengan pakaian yang sama, bahkan sepasang sepatunyapun belum ia tanggalkan.
"Seulgi-ssi, aku harus menemuinya. Aku harap ia mau menghentikan acara itu." gumam Yerim sambil menatap langit-langit kamarnya."Jangan harap kau bisa keluar dari kamar ini...!!!" suara menakutkan tiba-tiba muncul dari arah kamar mandi. Yerim terkejut saat melihat seseorang yang sudah berdiri tegak di depan pintu kamar mandi yang ada di dalam kamarnya ini.
"B-ba-bagaimana kau bisa ada di sini ?" gagap Yerim yang penasaran bagaimana orang itu bisa berada di dalam kamarnya.
"Kau tak perlu tau bagaimana caranya Kim Yerim. Satu hal yang kau tau bahwa kau sudah melakukan kesalahan besar malam ini."
Sosok itu tiba-tiba berjalan menjauh menuju pintu kamar Yerim dan menutupnya kencang, membuat Yerim terkejut ditengah rasa takut dan tubuh gemetarnya. Tak terasa air matanya menetes tepat setelah pintu kamarnya tertutup. Sambil meringkuk Yerim menangis menghawatirkan hal buruk apa yang akan terjadi sebagai dampak kemarahan sosok tadi.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL - SHINeeVelvet MinRi TaemSeul
FanfictionKim Yerim, seorang aktris populer yang harus menerima kenyataan bahwa debut layar lebarnya tidak mendapat respon positif karena skandal video dewasa yang melibatkan dirinya dengan seorang pria asing. Kini ia harus rela karirnya sebagai artis hancur...