Cerita Pendek 5 ✓ : Lebih Dari Sekedar Hiburan 2

1K 22 9
                                    

VOTE! VOTE! VOTE!

***

"Diol tadi Wanto ngambil permen kopi lu!" Lapor Jingga selaku teman sebangku yang melihat rekam adegannya si Wanto, mendengar itu Nadiol menengok ke belakangnya dengan sorotan mengintimidasi.

"Wanto!" Yang dipanggil menoleh, "minta nggak bilang bilang-bilang lu!" Meski dimaki, Wanto tetap pada wajah tanpa berdosanya, yang kalau kata Nadiol kayak 'tai', lalu sorot matanya berubah haluan pada sebongkah risol, bukan upil, di atas meja Wanto. Nadiol semakin memekik. "Terus itu risol gue kan!" Wanto hanya senyum-senyum, tanpa menunggu Nadiol langsung menengok ke kolong mejanya, dan benar, risol nya kurang satu, padahal dia belum memakan satu pun. Alisnya kian menunggik tajam menatap Wanto, "iya itu risol gue!" Nadiol meraih risol nya bagai flash lalu diletakkan ditempat semula, "maling! Minta nggak bilang-bilang."

"Gue udah bilang, katanya boleh." akhirnya pelaku angkat bicara.

Nadiol geram, "kapan bilangnya, gue aja baru balik dari ruang guru!"

"Lah iya tanya noh Jingga, katanya boleh!" Jingga gelagapan, merasa ternistakan gadis itu angkat bicara.

"Ngibul lu, gue gak bilang apa-apa!"

"Gue udah bilang intinya, elah permen sebiji doang!" Elak Wanto dengan wajah 'tai' nya.

"Satu juga, kalo gue nggak ikhlas gimana?" Nadiol masih belum santai, sambil duduk menenangkan diri.

"Selo nanti gue beli tiga," jedanya beberapa detik, "buat gue, tapi." Lalu Nadiol melengos merelakan permennya atau mungkin malas berdebat dengan cowok semena-mena itu.

***

Beberapa saat kemudian, karena kelas tak ada guru. Murid yang membawa peralatan, seperti; speaker bluetooth, mulai menyetel lagu.

"Woy Jan, Jaran Goyang dong!" Pekik Jupe, Ojan selaku yang menyumbang lagu kali ini dari ponselnya, ia menghiraukan Jupe. Jupe dan Iki sibuk mempersiapkan diri untuk bergoyang serta menarik Wanto dari permainan Mobile Legend-nya, mereka siap untuk menikmati Jaran Goyang. Beberapa detik kemudian, 'Bismillahirahmanirahin...'

"Yah bubar, Ki, To, kita insyaf dulu." Kata Jupe langsung terduduk manis di kursi di ikuti Iki dan Wanto. Melihat itu murid yang ada di dalam kelas pecah tawa. Kemudian seluruh murid menikmati semilir angin sambil mendengar lantunan Al-Qur'an dengan sebagian ribut, kecuali, Wanto kembali pada Mobile Legend nya.

***

Hari ini hari Jumat, entah mengapa kelas nampak kondusif. Mungkin saja kelas Administrasi Perkantoran mengalami revolusi atau biang bangor mengalami sembelit? Zah, cewek paling pendiam dan menyukai ketenangan itu pun bersyukur. Cewek yang bicaranya dengan presentase kurang dari dua puluh persen bahkan tawanya hanya segaris, jika dihitung setara senyuman merekah. Masha Allah, indah nian ciptaanmu Tuhan, Iki membatin. Cowok itu memang menaruh hati pada gadis itu.

"Mau kemana?" Tanya Sirah pada Caca, menghentikan langkah gadis itu untuk keluar kelas, membalikkan tubuhnya.

"Mau ke Otong, ngambil nasi. Kenapa? Lu mau ngambil nasi juga?!" Tanya Caca, nggak selo.

"Nggak sih..."

"Gob*ok !" Jangan heran, Caca memang seorang yang tempramental terlebih sekarang dalam mode senggol bacok akibat rasa lapar.

Entah mengapa nama seindah seperti; Fitria, berubah menjadi Otong. Maksudnya kenapa harus Otong? Bahkan Fitria sendiri tidak marah pada orang yang memanggilnya dengan nama laknat itu. Fitria melayani pesanan nasi goreng pada seluruh kelas, meski Fitria bukan dalam kelas Administrasi Perkantoran yang sama. Saat Caca kembali mengambil langkah kebetulan Fitria datang mengantar pesanan yang sudah dipesan kemarin. Tanpa menunggu apapun Caca menghampiri dan mengambil jatahnya.

"Tong! Masih ada nggak nasi goreng nya?" Seru Wanto tanpa menoleh, sebab jempolnya sedang menari menekan layar ponsel nya.

"Nggak ada lah, harusnya pesennya dari kemaren, To." Tutur Fitria sibuk menanggapi uang dari pembeli.

"Yaudah gue pesen!" Kata Wanto dalam mode teriak, jempolnya masih lincah. Seluruh kelas memandang Wanto kerena mengganggu mereka yang sedang bergosip ria.

"Beg* aja, besok kan hari libur, To." Seseorang nyeletuk namun Wanto tak melihat wujudnya. Wanto mendengar tapi ia harus bodo amat atau Zilong nya akan mati.

***

TAMAT.

Ini cerita apaan dah bangsul!

Cepetan VOTE! Abis itu baca yang bagian 3 nya ya.

VOTE! VOTE! VOTE!

One Shot StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang