1

19 2 0
                                    

        Buka ig dapat storynya dia captionnya gini "katanya stay with me,nyatanya I'm not the only one" gitu ya?berarti kita sama dong:),aku mengejarmu dan kamu mengejar dia.Tapi kamu tau ngga sih?mungkin aku dalah satu orang yang paling bodoh didunia.Karena sudah bertahan dengan perasaan ini

***

Rutinitas (namakamu) setiap pagi,menunggu dia datang dan memastikan apakah dia dalam keadaan baik baik saja kesekolah.

Kata Zidny--sahabat (nakamau) sih ini semacam pembodohan.Ngapain gitu lo nungguin dan perhatian segala macam ke dia,yang ngga pasti dia kenal sama lo apa ngga.

"Udahlah (nam..) stop lo berharap kayak gitu ke dia,percuma tau ngga sih" Zidny mendengus,percuma dia berkata seperti itu sampai mulutnya berbusa busa pun (namakamu) ngga bakal ngedengerin sama sekali.

"Lo ngga ngerasain aja jadi gue zee,asal lo tau ya gue berharap ke dia juga itu karena ada alasannya."

"Jujur ya (namakamu) lo itu cantik astaga,mantan kapten basket aja kecantol sama lo,dengan bodohnya lo nolak dia gitu aja.Coba aja lo kasih ke gue kek,kan sayang ngga kebuang buang gitu aja"

Zidny rasanya ingin mencabik cabik wajah (namakamu) itu,meskipun zidny sudah bicara panjang lebar.Lawan bicaranya itu terap stay melihat kearah XI IPA 2.

"Lo kira kak Adam barang apa,bisa dilempar sana sini gitu aja"
(Namakamu) berjalan masuk ke arah kelasnya "ngapain lo masih disitu?nunggu keajaiban lewat?atau lagi dikutuk lo jadi batu karena cari gara gara kemaren sama ma'am wika?"

Zidny melemparkan tatapan sinisnya ke (namakamu) lalu berjalan ke arah kantin.

(Namakamu) hanya mengedikkan bahunya,tidak peduli.Zidny emang ga bisa hidup tanpa kekantin pagi pagi.Bentar juga baik sendiri.

"Adindaa,tugas kerkom fisika udah belum?" 

Adinda teman duduknya menggoyangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri,itu tandanya tugasnya belum selesai.

"Duh gimana sih?kita kan udah bagi tugas din,kok bisa bisanya lo ngga ngerjain sih?"

Nada (namakamu) sedikit membentak,kalau seperti ini ia dan dinda bisa di hukum oleh wali kelasnya itu

(Namakamu) mendaratkan bokongnya ke bangku dekat dinda dan mengeluarkan buku paket beserta pulpennya.

"Mana tugas yang ngga lo tau?kenapa ngga bilang dari kemarin kalau lo ngga ngerti caranya.Gue kan jadi ngga berharap gini ke elo"

Dinda menyerahkan kertasnya ke arah (namakamu),dengan tidak santai ia mengambil kertas dan mulai mengerjakannya.

"Din pinjemin penggaris di arin"

(Namakamu) masih setia menghitung hitung hasil tugasnya tersebut.

"Din woy,balikin duit gue elah,sini woi"

(Namakamu) berbalik ke arah kirinya,sedari tadi (namakamu) meminta dinda untuk meminjamkannya penggaris,dan ternyata sedaritadi dinda malah asik menjahili lebih tepatnya semacam mencari perhatian ke Arga yang duduk dibelakangnya.

BeliveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang