Mbok Jum vs Keenan

25.8K 3K 306
                                    

"Noneyyy... ni pa?" aku menoleh menatap Keenan yang menunjuk cabe merah.

"Jangan dipegang! Ntar kamu kepedesan lo...,"

"Pa tu tetedetan?" dia mengerucutkan bibirnya dan memiringkan kepalanya menatapku dengan wajah polosnya yang selalu penasaran.

"Kepedesan Den... bukan tetedetan." mbok Jum menginterupsi ucapan Keenan.

"Ooo, tetedetan tu pa?" Keenan menoleh pada mbok Jum yang menenteng keranjang baju kotor.

"Hhh, ya ampun..." mbok Jum menepuk jidat dan geleng kepala, sementara aku terkikik melihat mbok Jum.

"Mbok Dum! Tu itut tuti-tuti..." Keenan segera berusaha turun dari kursinya segera.

"Wehhh! Nggak usah! Den Keenan main aja itu lo sama Den Arion tuhh..." tunjuk mbok Jum pada Arion yang lagi serius menonton TV sambil sesekali berlari melihat El.

"Ummm... Byby?" tanya Keenan menatapku.

"Kok non Abby sih Den! Den Arion! Bukan non Abby!" protes mbok Jum.

"A angly" Keenan meringis.

"Hm?" aku mengerutkan alisku menatap Keenan.

"Tu injem tat ail A! Pi ndak oyeh! Tata A, tat ail A Tee bisin! Tu tan injem noney..." ucap Keenan sambil berlari dan memeluk kakiku.

"Noneyyyy... tu mau pel!"

"Yahhh... masak minta apel peluk kaki Mommy?" aku tersenyum.

"Eh, ndak adi!" dia melepas kakiku dan berlari menjauh.

"Woooo...woooo... wooo..." jerit Keenan sambil berlari dan begitu mendengar suara Keenan Arion langsung berdiri dan berkacak pinggang.

"Teeeeee!!!" jerit Arion kesal.

"Ya ampun..." mbok Jum geleng kepala dan berjalan ke samping, ke tempat dimana ada mesin cuci dan jemuran.

"Sayang... jangan gangguin kakak A ya..." aku mengingatkan Keenan.

"Teee!!!! Erdi nana!!!" jerit Arion kesal.

Aku mendesah panjang saat melihat Keenan sudah menempel dan memeluk Arion dan detik selanjutnya aku tertawa gelak saat kulihat Keenan menggoyangkan pantatnya, bermaksud mengejek kakaknya dan berharap kakaknya akan mengejarnya.

"Aaaaaaaaa!!!!!" jerit melengking Arion yang membuat Keenan tertawa keras sambil berlari dan bersembunyi di bawah meja tempatku berdiri.

"Noneyy... iat Tee?" tanya Arion kesal.

Aku meringis dan menunjuk di bawah meja, Arion bukannya tersenyum dan mencari Keenan tapi dia hanya mendesah kesal dan berbalik ke ruang TV.

"Noneyyy!!!" bisik Keenan yang masih sembunyi.

Aku menunduk dan tersenyum lebar.

"Kakak Arion udah nonton TV lagi..." dan Keenan pun mendesah kecewa.

"Kee bantuin Mommy aja yuk..." aku menegakkan tubuhku dan berjalan menuju lemari pendingin. Aku menoleh menatap Keenan yang masih kecewa karena lagi-lagi dia tidak berhasil mengajak kakaknya bermain kejar-kejaran.

Suamiku Brondong?! 2 (Sebagian sudah dihapus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang