Pagi ini mereka ber lima sudah bersiap untuk melakukan perjalanan ke arah utara kerajaan, lebih tepatnya tempat keberadaan batu harapan dan ke lima tokoh yang asli. Peri Brownies sudah menangani segalanya di istana, sehingga mereka bisa pergi keluar istana melalui pintu rahasia yang berada di ruangan perpustakaan kerajaan yang memiliki pintu keluar di sebuah hutan yang tak jauh dari kerajaan.
-ooOoo-
2 Jam kemudian
"Wah....lihat hutan ini? Ternyata hutan di negri ini sangat cantik yah!" ucap Ruka, dia begitu terpesona dengan keindahan hutan itu.
"Udara di sini juga masih segar,sangat alami. Berbeda sekali dengan dunia kita, di dunia kita udara sudah banyak tercemar dengan asap kendaraan bahkan asap pabrik!" Putri Yuki menambahkan.
"Hei, bagaimana kalau kita bermain air di sungai itu?" Zumi menunjuk sebuah sungai yang tidak jauh dari mereka berjalan.
Mereka pun sepakat untuk istirahat sebentar di sungai itu, mereka sudah lelah berjalan menyusuri hutan.
"Huh...segarnya air sungai ini!" Putri Yuki mencelupkan kakinya ke dalam air sungai dan duduk di pinggir sungai.
"Wah, airnya dingin!!" ucap Pangeran Ryuz yang ikut mencelupkan kakinya.
"Ah,tunggu sebentar teman-teman. Aku akan segera kembali!" ucap Ruka yang pergi meninggalkan keempat sahabatnya.
"Tunggu Ruka!!' Zumi mengejar Ruka yang sudah masuk kembali ke dalam hutan.
Putri Yuki ingin menyusul kedua sahabatnya itu, tapi dia di tahan oleh Pangeran Aira.
"Kau mau kemana? Tetap lah di sini, apa kau sudah lupa dengan yang di katakan Ruka? Dia menyuruh kita menunggu dia di sini kan?!" ucap Pangeran Aira.
"Tapi-"
"Sudah lah Putri Yuki, turuti saja perintah Pangeran Aira, atau kalian akan berdebat lagi, hahahahaha...." tawa pangeran Ryuz pecah.
Dan bagaimana tanggapan kedua orang yang di tertawainya itu? Yap, mereka berdua menetap tajam ke arah Pangeran Ryuz.
"Hei, aku hanya bercanda biar suasana nya ngak awkward terus"
"Yayaya, terserah kamu deh" ucap Pangeran Aira.
"TEMAN-TEMAN, TOLONG BANTU AKU!!!" teriak Ruka dari kejauhan sambil berlari dan menggendong sesuatu di lengan tangan nya, dan di susul oleh Zumi yang ikut berlari di belakangnya.
"Ada apa Ruka? Apa ada sesuatu?!" tanya Putri Yuki pada Ruka yang sudah sampai ke tempat ke tiga sahabatnya itu.
"Ini, kucing ini berteriak minta tolong tadi, tolong selamatkan dia, darah nya terus terusan keluar tanpa henti!" ucap Ruka sambil menunjukkan seekor kucing yang memiliki belang tiga (putih, orange dan hitam).
"Sini, biar aku obati!" ucap Putri Yuki sambil mengambil alih kucing itu dari Ruka.
"Apa yang terjadi?!" tanya Pangeran Ryuz.
"Ketika kita sedang duduk di pinggir sungai ini, Ruka mendengar kucing itu berteriak minta tolong, dan seperti yang kita tau, Ruka memiliki kemampuan interaksi dengan hewan-hewan" jelas Zumi.
Di satu sisi Putri Yuki sedang berusaha mengobati kucing itu dengan membersihkan lukanya menggunakan dedaunan yang di beri sedikit air sungai.
"Bagaimana cara kau akan mengobati nya?!" tanya Pangeran Aira
"Aku akan melakukan semampu ku" ucap Putri Yuki
Putri Yuki kemudian teringat akan pesan sang peri. Ya, Putri Yuki pernah bertanya bagaimana cara dia menggunakan kekuatannya pada sang peri saat mereka bersiap-siap keluar dari istana.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE STORY OF FIVE FRIENDS
Ficção AdolescenteCerita ini merupakan campuran Jepang dan Indonesia. Bagian Jepang nya, seperti nama tokoh, tempat, makanan, dan musim. Sementara untuk Indonesia nya, seperti bahasa nya (pasti lahkan), dan lain-lainnya. Kisah pertemuan lima sahabat yang di warnai ol...