09. Basket

1K 171 21
                                    

"Liat kan. Si Vernon kayaknya lagi banyak pikiran Ji... Dia dari tadi gagal terus masukin bola basketnya ke ring. Itu aja Wonwoo sama Seungkwan udah nyeramahin Vernon terus," jelas Jihyo pada Umji ketika mereka sampai di dekat lapangan basket sekolah. Kini mereka sedang menonton pertandingan antara tim Vernon dan tim Mingyu.

"Iyah yah... itu Vernon kenapa? Kok mukanya kusut gitu? Semalem mah happy-happy aja. Bahkan ngegodain gue terus," ucap Umji heran melihat wajah yang jarang sekali ia lihat dari sesosok pria bernama Vernon.

"Iyah? Ngegodain lo gimana?" Tanya Jihyo penasaran.

"Abaikan yang itu. Males gue ngebahasnya," ucap Umji mengalihkan pembicaraan.

"Ehh tunggu dulu, Vernon tau kalau lo nerima dia karena lo disuruh temen-temen lo?" Tanya Jihyo menatap Umji di sampingnya. Umji terdiam sesaat lalu menatap Jihyo disampingnya.

"Engga."

"Dia tau nya gue punya alasan lain," sambung Umji lalu kembali menatap Vernon yang sedang duduk kelelahan di salah satu kursi dekat lapangan untuk beristirahat.

"Alasan? Alasan apaan?" Tanya Jihyo lagi.

"Gue bilang, gue nerima dia karena gue mau liat dia gimana ngebuktiin rasa cinta nya sama pacarnya. Atau bisa dibilang, gue pengen liat diri dia yang sebenernya kalau pacaran," ucap Umji tanpa melirik Jihyo di sampingnya. Mata nya kini hanya tertuju pada Vernon yang sedang sibuk mencari botol air mineral untuk diminumnya.

"Ohh gitu... terus dia nembak lo kenapa?" Tanya Jihyo menatap Umji walaupun ia tahu Umji sedang menatap ke arah yang lain.

"Dia bilang, dia suka sama gue," ucap Umji kini menatap lengannya yang sedang memegang botol air mineral yang baru saja ia beli tadi.

"Seriusan? Lah... waktu itu dia bilang benci sampe mati sama lo," ucap Jihyo seraya mengingat-ingat perkataan Vernon.

"Ga tau, cinta memang membutakan." Tiba-tiba Umji berjalan menjauh dari Jihyo dan pergi menuju sebuah kursi yang sedang diduduki oleh pria yang ia kenali itu.

"Ehh mau kemana Ji?" Tanya Jihyo seraya kebingungan melihat Umji yang tiba-tiba meninggalkan dirinya sendirian. Beberapa saat kemudian akhirnya Jihyo mengerti apa yang di lakukan Umji dan membuatnya tersenyum melihatnya.

"Terkadang gue bingung sama lu Ji, kayaknya lo juga udah di butain sama cinta," ucap Jihyo tersenyum menatap Umji dengan seorang pria yang berada di sebuah kursi tak jauh dari lapangan. Karena ia pikir tak ada gunanya berdiri disana maka Jihyo pun memutuskan untuk kembali ke kelas dan meninggalkan Umji dilapangan.

-o0o-

"Nih, minum!" Ucap Umji menyodorkan sebuah botol mineral pada Vernon yang sedang sibuk mencari barang itu sejak tadi. Vernon mendongak menatap wanita yang memberikan sebotol mineral itu padanya.

"Umji?" Kaget Vernon menatap gadis yang memberikan botol tersebut.

"Iyah. Nih ambil," ucap Umji kembali menyodorkan Botol mineralnya yang lalu di terima oleh Vernon. "Makasih," ucap Vernon dengan senyuman yang penuh ketulusan. Melihat Vernon tersenyum seperti itu membuat dirinya tak dapat menahan senyumannya. Ia pun akhirnya tersenyum manis pada Vernon.

"Sama-sama." Umji pun berbalik lalu melangkah pergi menjauh dari Vernon. Namun belum lebih dari dua langkah ia berjalan, tiba-tiba sebuah tangan mencengkeram dengan lembut lengannya dan membuatnya terpaku di tempat tak bergerak maupun tak berbalik.

"Mau kemana?" Tanya Vernon berdiri lalu mengitari Umji. Kini, ia berada di samping Umji seraya masih mengenggam tangan Umji.

"Mau ke kelas," ucap Umji seraya menunjuk jalan pergi menuju kelasnya.

[✓] FROM A FIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang