---Tidak hanya airmata tapi darah itu pernah tumpah ruah
Tidak, Bukan Pernah tumpah ruah melainkan masih terus mengalir deras
Pernah tidak memiliki tempat tinggal lalu kini mereka menjadi alasan tetap tinggal
Pernah berpikir untuk tidak dapat bertahan namun kini mereka menjadi alasan untuk bertahan
Pernah tidak tahu harus pulang ke rumah namun kini mereka menjadi tempat Pulang.Denis langsung meneguk salivahnya kasar saat ia menyadari boss nya tengah memejamkan matanya di kursi penumpang mobil yang ia kendarai ini.
Ya, Denis tahu boss nya itu tengah terlelap.
Tidak sengaja terlelap lebih tepatnya.
Karena Denis tahu bagaimana boss nya ini nyaris tidak memiliki waktu istirahat.
Namun yang membuat degub di dada Denis berdebar tak karuan saat ini adalah boss nya tak pernah terlelap dengan baik. Beberapa kali Denis mendapati kondisi Narsa seperti ini.
Dan ulu hatinya terasa tertumbuk.
Ia tahu apa penyebab nya.
Mobil telah berhenti tepat di area sekitar pintu masuk utama gedung kantor megah ini. Denis mengepalkan tangannya saat ia menyadari Narsa menggigit bibirnya lalu menggumamkan satu nama dengan mata yang terpejam erat dan bulir keringat dingin melekat pada dahi boss nya itu.
Ngilu di dada Denis terus merangkak naik.
Tuhan..
Denis memejamkan matanya dengan tangan yang semakin bergetar ia tidak tahu harus bagaimana saat ini membangunkan Narsa. Denis tidak mungkin melakukannya.
Dan cukup sekali saja Denis melakukan itu saat pertama kali mendapati Narsa dalam kondisi seperti ini dan itu baru hitungan bulan ia menjadi Supir Narsa.
Denis terlalu lancang akan hal ini.
Setitikpun Denis tidak berani. Hingga saat ini.
Kala itu Denis terlalu panik namun ia juga tidak mampu menyentuh Narsa Denis terlalu takut dengan sikapnya terlewat lancang ia tak berani. Jadi kala itu yang Denis langsung melompat dari dalam mobil bermaksud meminta bantuan kepada siapapun yang bisa ia temui di luar mobil secepatnya.
Namun belum sempat Denis melakukan itu Narsa sudah tersadar dan langsung mengikuti jejak Denis keluar dari dalam mobil hal yang membuat Denis terkejut luar biasa apalagi saat melihat pandangan Narsa masih seperti orang linglung dengan deru napas yang memburu.
Tetapi Narsa sepertinya lebih dulu mengerti apa yang ingin dilakukan Denis dan dengan keterkejutan Denis. Dengan napas yang masih terengag, wanita bak titisan bidadari itu dengan cepat mengangkat telapak tangan kanannya ke udara lalu menggeleng pelan.
Ia sejenak menarik napas lalu berujar kepada Denis, "Denis Its Okey," jedanya berusaha menghirup oksigen semampu yang ia bisa. "Saya tidak papa Denis, sudah saya masuk ya anggap kamu tidak melihat apa-apa tadi, terimakasih untuk kerja kamu hari ini."
Dan ya sudah begitu saja.
Sebab setelahnya Narsa benar-benar melangkah cepat masuk ke dalam rumah. Hingga besok nya saat dalam perjalanan ke kantor Narsa baru dapat mengatakan dengan Denis, "Denis jika lain kali kamu melihat saya dala kondisi seperti kemarin lagi anggap saja kamu tidak melihat apa-apa ya Denis." Narsa mengatakannya teramat tenang bahkan dengan seulas senyum cantik nan meneduhkan di bibir nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nawasena Hasya Narsa
ChickLitNote: Yang Baik diambil yang kurang baik dijadikan pelajaran (Mengandung Adegan Kekerasan) Hasya Narsa adalah dua Jiwa yang berbeda Dua ukiran wajah yang tak sama namun mereka sama Terpahat dalam kehalusan dan tersuguhkan dalam kelembutan Akan tet...