▫1.

22 10 7
                                    

Hidup di zaman sekarang memang susah, kiri kanan sudah penuh dengan ketegangan. Entah apa yang terjadi tapi ini sudah terlanjur terjadi pada kota indah ini.

Aku berjalan menyusuri trotoar jalan yang terlihat sepi, tak seperti tahun-tahun kebelakang kota ini jauh dari kata ramai.

Langkahku dengan mudah terkayuh tanpa halangan apapun, kota tempatku tinggal ini sudah sepi karena seseorang yang sedang meneror kota ini dengan kejam.

Kejadian 2 tahun lalu menyebabkan semua orang berbondong-bondong pindah meninggalkan kota yang terletak di pinggiran kota Surabaya itu.


Flasback on...

Pemberitaan tengah heboh dengan kasus peneroran kejam yang terjadi sore tadi, berbagai koran dan televisi gempar memberitakan kelanjutan dari kasus yang telah menewaskan puluhan nyawa manusia dengan cara sadis.

" Kami selaku pihak kepolisian masih menyelidiki apa motif teror di kawasan alun-alun, kami sudah menyisir tempat kejadian perkara tapi kami tidak bisa menemukan apapun disana. " jelas seorang kepala polisi pada salah satu wartawan yang mewawancarainya.

" Apa teror ini berhubungan dengan kasus yang ada di kawasan rungkut Surabaya pak?" tanya wartawan.

Polisi itu bergeming dia hanya menggeleng pelan mengusap dagunya sambil berpikir.

" Apa dugaan ini benar pak? " wartawan itu kembali bertanya.

" Mungkin, tapi kami belum bisa memastikan hal itu karena kejadian disana sangat berbeda dengan yang terjadi hari ini. " tukas komisaris polisi itu.

" Berapa orang yang tewas pada kejadian sore tadi pak Erwin? " wartawan laki-laki itu membuka buku note kecil yang ada di tangannya.

" Untuk sementara ini korban tewas ada 20 orang dan korban luka berjumlah 3 orang, salah satu dari mereka adalah asisten bupati kita." Erwin menjelaskan informasi yang dia dapat ketika di TKP tadi sore.

-----

Alun-alun kota Sidoarjo tengah berduka, ditempat ramai yang seharusnya menjadi tempat berkumpul yang menyenangkan itu kini menjadi saksi bisu kasus peneroran kejam yang merenggut banyak nyawa manusia.

Sirine ambulan terdengar nyaring di sepanjang kawasan itu, beberapa dokter tengah sibuk dengan korban yang tergeletak di atas rumput hijau.

Sudah beberapa jam lalu sejak segerombolan orang bertopeng menjarah tempat ini tapi puluhan korban itu masih berada di tempat yang sama selama berjam-jam.

" Dokter Alex cepat bawakan tandu, dia masih bernapas. " teriak doter perempuan dengan rambut pendek itu.

Tanpa menunggu terlalu lama kordan dengan kening tertusuk anak panah itu terangkat menuju mobil ambulan yang langsung mengantarkannya ke rumah sakit umum Sidoarjo.

Keterbatasan tenaga medis menjadi alasan utama kenapa korban masih tergeletak di tempat, hanya ada 10 mobil ambulan dan 5 dokter handal beserta suster yang ada di tempat kejadia perkara.

Alex dokter muda itu menghampiri rekannya dengan terburu-buru, " Di area pendopo ada 4 orang korban, dokter Hadi dan dokter Vandi sudah menanganinya, rata-rata korban memiliki luka tusuk di bagian kening dan beberapa paku menancap di tubuhnya." seru Alex pada dokter cantik bernama Velin itu.

Enter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang