Chap 1 ; (Awal)

20 6 1
                                    

Author pov

Kantin sma 1 jakarta saat ini tengah ramai, apalagi di warung bakso mang ujang. Banyak sekali yang memilih makan di situ karena mereka bilang bakso buatan mang ujang enak.

Dari situ terlihat keenam gadis cantik saat ini tengah asik menyantap bakso milik mereka, memang hanya beberapa yang makan, beberapa lainnya tengah sibuk dengan ponsel mereka, ada pula yang memilih untuk berdiam diri sekedar merifleks diri.

Gadis yang saat ini tengah sibuk dengan ponselnya adalah Michell, dan Kesya. Mereka berdua sifatnya beda-beda. Mereka lebih suka memainkan ponsel daripada harus berdiam diri seperti yang dilakukan oleh kedua sahabat mereka yaitu celline dan oliv. Celline bukan pendiam, hanya saja dia ingin menriflekskan dirinya dari semua aktifitas disekolah, karena kebetulan ini adalah hari penerimaan siswa baru di sekolah mereka, otomatis ia dan teman-temannya sebagai siswa kls 11 harus sibuk. Sedangkan oliv, dia memang sangat pendiam, bukan hanya itu dia itu sangat dingin dan bersikap jutek makanya dia memilih untuk diam.

Dan dua orang lainnya yang tengah menyantap bakso milik mereka adalah dyra, dan gisel. Mereka tidak memperdulikan sekitar dan memilih untuk terus makan.

Celline tertegun saat dirinya menatap cowok yang saat ini duduk di sebelah meja mereka, dalam hatinya. Celline mengagumi cowok tersebut, bahkan tak jarang pula celline mengeluarkan senyum manisnya.

Michell yang melihat keanehan pada sahabatnya segera menepuk pundak celline membuat sang empunya terlonjat kaget dan menatap ke arah michell.

"Lo kenapa sih?" Tanya michell. Celline hanya menggeleng dengan senyuman lalu kembali fokus ke araj cowok tadi, michell yang penasaran pun akhirnya memilih untuk mengikuti arah pandang celline, michell hanya melihat seorang cowok yang berada di sebelah meja mereka, cowok itu sendirian dan tak ada orang lain lagi selain dia disitu. Michell lalu mengabaikannya, mungkin celline sedang berhayal. Pikir minchell.

"Kayaknya gue udah suka sama seseorang dehh" kelima sahabat celline tertegun mendengar perkatan celline berusan, bahkan oliv yang bersikap dingin pun segera mendongak ke arah sahabatnya seakan meminta jawaban dari perkataannya barusan.

Michell melirik kembali ke arah cowok tadi lalu tersenyum dengan smirk-nya.

"Ohh lo pasti suka sama dia ya" tunju michell ke arah cowok tadi, suara michell sangat kencang sehingga membuat beberapa orang menatap ke arah mereka, tapi untung saja cowok itu tidak mendengarnya kalu tidak, mungkin saat ini ajal michell sudah dekat. Dengan segera celline menginjak kaki michell membuat sang empunya meringis.

"Jangan keras-keras dong, ntar kalo ketauan gimana, gue lagi yang malu" ucap celline, kesya, michell, dan gisel tertawa puas. Lalu kembali memandang ke arah cowok tadi yang kini sudah berjalan ke arah mang ujang. Dyra lalu tersenyum dengan smirknya.

"Ohh celline jadi lo suka sama dia" ucap dyra sembari menunjuk kearah cowok tadi, cowok itu mendongak lalu menatap datar ke arah mereka dan berpaling.

"Ahhh dyra mahh suka gitu. Tuh kan dia udah nengok" celline mengerucutkan bibirnya lalu merogoh saku rok-nya dan memainkan ponselnya. Sedangkan kesya, dyra, dan gisel hanya tertawa puas melihat wajah celline.

Sekarang sudah saat-nya pulang sekolah, bahkan saat ini sekolah sudah mulai sepi, namun tidak dengan lapangan basket outdoor yang saat ini tengah ramai dikerumuni oleh siswi yang histeris melihat semua anggota basket yang sedang latihan.

Dari arah jauh dyra dan gisel tengah berdiri di taman kecil yang kebetulan berhadapan dengan lapangan basket outdoor. Keduanya sebenarnya hanya berniat untuk menunggu celline yang kebetulan sedang kekantin membeli air minum, sedangkan kesya, oliv, dan michell. Ketiga-nya sudah pulang terlebih dahulu sehingga menyisahkan gisel, dyra, dan celline. Tapi saat melihat para anggota basket membuat kedua sahabat itu hanya bisa menahan rasa histerisnya.

I'M Promise : (early)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang