Tin tin tin
suara klakson motor dan mobil saling bersahutan di tengah jalanan yang macet, remaja cantik berambut coklat yang digelung seasalnya terus melihati jam lalu jalanan kemudian jam dan jalanan lagi dan begitulah seterusnya sambil berdoa semoga dia tidak telat dihari pertama menjadi seorang senior, ya walaupun sejak menjadi junior pun ia sering sekali telat.
6.27 a.m. itulah yang iya lihat saat terakhir kali melihat jam sementara pintu gerbang mulai ditutup perlahan dan dengan kekuatan keira ojek onlinenya menembus pagar depan sekolah dan berhenti tepat di gerbang dalam.
Keira turun secepatnya dan melesat masuk setelah mengucapkan terimakasih. But , bukan hari pertama masuk jika belum tertimpa masalah. Ia harus memohon untuk masuk kedalam karena gerbang sudah terlanjur tertutup dan terdorong oleh manusia yang tidak bertanggung jawab yang membuat keira jatuh memalukan disana seperti penjahat yang di jebloskan ke dalam penjara.
Keira sangat kesal, ia berusaha berdiri kembali dan membereskan buku bukunya yang berakan dijalanan.
Dalam hatinya ia merutuki orang yang mendorongnya dan guru guru yang sama sekali tak peduli padanya, dasar.
Keira berjalan menuju kelas dengan perasaan yang campur aduk, disatu sisi ia akan bertemu sahabatnya kembali tapi disatu sisi ia merasa sangat marah dan malu yang sudah mendorongnya tadi. Well, siapapun orangnya keira membencinya.
Suasana ricuh terdengar dari luar kelas dan terhenti sejenak akibat suara pintu terbuka yang menampilkan diri keira yang berantakan. Keira segera menuju bangku disamping reina, sahabatnya sejak sd yang sangat menyukai dimas, sepupu keira.
Tiba tiba ada tepukan di bahu keira " masih inget aja telat " ledek nadin dari belakang.
" berisik lo ah, gue lagi kesel nih" timpal keira.
Bukan nadin namanya kalau ga buat orang tambah kesel setiap saat " kesel kenapa lo ? abis kena skors gara gara telat apa disuruh jalan jongkok keliling lapangan ?" ucap nadin yang diikuti tawa ketiga sahabatku.
Karna terlanjur kesal, keira memilih meluapkan emosinya pada ketiga sahabatnya itu,
"engga, tapi lebih parah dari itu semua. tadi gue lagi susah susah mohon buat dibukain gerbang eh pas dibukaiin malah gue didorong sama orang sampai gue jatoh dan diliatin sama guru guru, dan lebih keselnya lagi tuh guru malah ngeliatin gue doang bukannya bantuin kan kesel gue"
" terus terus lo liat ga siapa yang dorong ?" seru karin dengan nada keponya.
" ya engga lah, yang gue liat dia tuh tinggi pake tas selampangan gitu cowok"ucap keira.
" kayaknya gue tau deh siapa dan itu juga jadi masalah kita yang kelas disini" sahut nadin dengan diikuti oh ria dari ketiga sahabatnya kecuali keira.
Ya seperti biasa kalau keira ditanya tentang orang baru, ia pasti tidak pernah tau karena prinsipnya yang hanya mengenal teman jika pernah sekelas saja.
" siapa? Kok gue ga tau sih" sela keira yang beriringan dengan masuknya orang yang mereka maksud yang secara reflek ditunjuk oleh reina.
" eh itu orangnya" dengan suara agak keras sampai sang empunya menengok tepat saat keira membalikan badannya kerah yang tunjuk tapi tak selang beberapa lama cowok itu melenggang pergi ke bangkunya yang diikuti kedua temannya.
Keira berbalik lagi menghadap nadin dengan muka yang kebingungan "itu orangnya ? tapi kayaknya tingginya sama sih. Emang siapa namanya ?" tanya keira beruntun
"namanya revan, dia itu cowok yang paling terkenal tapi bukan karena kebaikannya malah sebaliknya. Dia dikenal cowok paling badboy dibalik kacamatanya."
" eh, kalian inget ga sih kasus yang katanya dia ngerokok disekolah sama sukanya mabok mabokan. Nah , kalau ga salah itu dia sama temennya sesama anak tongkrongan. Terus dia itu ga punya kelebihannya sama sekali kecuali dilihat secara sekilas mukanya ganteng tapi kalau liat luar dalem jangan tanya lo ga bakalan betah deh lama lama sama dia, orangnya rusuh, ga suka diatur, hidup semaunya dia, ga pernah ngehargaiin orang dan masih banyak lagi minusnya, Cape gue sebutinnya" lanjut nadin panjang lebar.
" buset lengkap banget ya, emang beneran ga ada plusnya apa ?" sahut keira, yang langsung disanggah oleh ketiga sahabatnya dengan kata NO.
Entah mengapa pembicaraan tentang revan terngiang di kepala keira, rasanya dia masih penasaran seburuk itukah revan, tapi jika dipikirkan memang begitu. ia sama sekali tidak peduli saat mendorong keira sampai terjatuh malah sama sekali tidak menolong ataupun minta maaf.
Mengingat itu kembali keira jadi merasa sangat kesal, baru ia berpikir ada orang yang tak punya hati seperti itu. Dalam hatinya ia berharap semoga ia tidak pernah mencintai orang seperti itu dan sepertinya tidak mungkin juga bagi orang yang realistis seperti keira menyukai orang seperti revan. Iya tidak mungkin.
Bel istirahat berbunyi semua murid keluar mencari kebahagiaan yang hilang saat belajar tadi.
Keira,nadin, karin, dan reina memilih menghabiskan waktu istirahat tercita dikantin yang sangat dirindukan apalagi bakso terenak seantero alam yang menjadi menu utama penyerbuan kantin.
Mereka duduk dibangku dekat bakso seantero yang mengarah ke lapangan futsal. Menurut mereka itu adalah bangku paling pw yang pernah ada.
Keira pun langsung memesan semangkuk bakso kepada bu tero " buuuuu saya pesen bakso satu pedes pake sambel sama sawi dan bihun ga pake toge, kecap, sama saos bu" teriakan keira dibalas dengan ancungan jempol bu tero.
Sambil menunggu baksonya jadi, keira bergosip dengan sahabatnya sampai karin menunjuk salah satu bangku dipojok sana yang ricuh karena gangguan orang yang sedang hangatnya diperbincangkan, siapa lagi kalau bukan revan dan temannya.
Keira memerhatikan mereka, entah apa yang dipikirkan keira tapi dia merasa bingung penampilan revan bukan seperti pemulung bahkan terlihat seperti orang borju tapi kenapa dia harus malakin temen temennya hanya untuk sebuah makanan kecil.
Keira berusaha berpikir keras sampai pikirannya teralihkan oleh kehadiran bakso yang sangat mengunggah selera. Keira pun berbalik dan langsung melahap baksonya.
'Daripada gue susah mikirin revan mending gue makan bakso aja bikin kenyang ga bikin puyeng' batinnya.
Setelah habis melahap baksonya keira dan teman temannya bersiap kembali ke kelas sambil berbincang bincang
"eh kei, gimana kabar adek lo yang ganteng itu ?" ucap karin dengan nada bersemangat yang diikuti pertannya dari yang laiinya
"iya iya si will gimana progressnya ? udah bisa jalan dia?"
Keira menjawab sambil membereskan bekas makanannya dan kembali ke kelas
"will baik baik aja kok, progressnya udah lumayan. Kita masih terapi kok, sabtu ini gue mesti balik lagi ke san..."
Tiba tiba saja keira terhuyung karena dorongan dan kuah yang tersisa dimangkoknya menyiram baju seragamnya.
"aww, ck jalan bisa yang bener ga sih ?" bentak kiara dengan suara yang meninggi pada siapapun orang yang mendorongnya tadi.
Tapi , tiba tiba ada tangan lain yang berusaha membersihkan dan meminta maaf yang mungkin bisa dibilang terdengar tulus
Hingga keira harus mengangkat kepala untuk melihat orangnya dengan tatapan tidak bisa diartikan.
Andai ku tau bahwa membencimu adalah suatu kesalahan, maka biarkan aku menghiraukan mu walau rasanya mustahil.
- keira.a------------------------------------------------------
Yeayyy first pageee
ceritanyaaa guee revisiiiiiihehe karena menurut gue yang kemaren itu ga danta. So, maafkan saya dan enjoy sama ceritanya bebas komenn samaa vote yaa
terimakasihhhhh
Happy reading 😆😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Story About You
Teen Fiction"Menulis bukanlah cara terbaiku mengekpresikan duniaku, tapi bercerita tentang kamu adalah cara terbaikku mengenangmu." - Keira.A