#1 Jam kosong

226 9 51
                                    

(Mei Nagano as Tania Az-zahra)

Cos-Ple

Reff Can't Take My Eyes Off Of You yang dicover Muse menggaung dari ponsel gadis itu, mencoba membangunkannya dari mimpi yang ia jelajahi semalaman. Seakan refleks, tangan gadis itu mematikan alarm ponselnya yang telah berdering lima kali lalu kembali memeluk guling dengan sangat erat.

Gadis itu sebenarnya mendengar bunyi kokok ayam yang beberapa kali dibarengi dengan klakson motor. Tapi matanya terlalu berat untuk terbuka.

Hingga seseorang meneriakinya untuk segera bangun.

Mata Tania mengerjap beberapa kali, melihat sosok pria asing di depannya yang berkacak pinggang tanpa memakai kaos.

Tania selalu mempunyai pertanyaan yang sama dalam benaknya jika bertemu siapapun yang mengenalinya; 'dia siapa?'

Yah, Tania mengalami buta wajah atau bahasa medisnya Prosopagnosia. Tania kesulitan dalam menghapal wajah, dan oleh sebab itu, dia juga kesulitan menghapal nama, bahkan itu keluarganya sendiri.

Setelah pengamatan singkat, Tania tersenyum lebar sekalipun matanya masih separuh terpejam. "Pagi, Yah."

Pria itu mendekat dan berhasil menjitak Tania hingga matanya melotot lebar. "Gue abang lo, Kampret!"

Cos-Ple

"Puja paha Ueno!"

"Paha Ueno!!!"

"Ueno! Pa-ha! Ueno!"

Lagi-lagi untuk kesekian kalinya dalam sehari, Tania berdecak sebal saat sekumpulan laki-laki di pojok kelas meneriakkan nama itu. Kepalanya menoleh, berusaha melemparkan pandangan mematikan kepada teman-teman sekelasnya yang nyatanya berakhir sia-sia karena mereka terlalu sibuk melotot ke layar laptop.

Ia menggigit bibir bawahnya yang alih-alih untuk meredam kemarahannya, malah membuatnya meringis sakit mengingat sariawan di bibir bawah yang sudah dua hari ini membuatnya tak enak makan dan minun. Bahkan untuk bicara saja menyakitkan.
Tania meletakkan novelnya, meraih notes kecil dan menorehkan beberapa kata sebelum menyodorkan pada teman sebangkunya yang asyik bermain ponsel.

"Ngapain sih?" gumam Kanya dengan mata yang tetap mengarah pada ponselnya.
Sekali lagi, Tania menowel pipi Kanya. Yang semula gadis itu tak bereaksi, akhirnya menggebrak meja dan menoleh setelah Tania mencolek pipinya dengan spidol merah.

"You bego ya?!"

Kalau saja Tania tak sedang sariawan, Tania yakin, ia sudah menyemprot gadis itu. Si gila gadget itu lebih sering menghabiskan waktunya dengan diam tak bersuara dan sibuk dengan dunia maya. Saat Tania bertanya, Kanya hanya menjawab, 'I sibuk, banyak fans. You yang cuma punya 78 followers mana paham.'

Sejak kapan 'paham' harus didasarkan dengan jumlah followers? Lagipula seingat Tania, Kanya mendapat limaribu-sekian followers setelah ia membeli pada Pinoy, salah satu teman kelas Tania yang paling Tania hapal karena hidung panjangnya.

"Apa?" tanya Kanya sekali lagi.

Tania menghela napas. Sabar, batinnya. Lalu ia mengetuk-ngetuk notes kecilnya.

Cosplay CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang