Enjoy your reading...
.
.
.
.
Home is in your eyes- Greyson chace.Sakit melihatmu dengan orang lain. Tapi lebih sakit melihatmu menangis karena kesalahan ku.
***
"Nan, kalo gua suka sama lo gimana? "
Ucapan Fariz sukses membuat Nanda berdiam dan mematung ditempatnya.Nanda membalikan badannya. "Selagi lo suka, bukan sayang atau cinta. Gua gak masalah.. "Ucap Nanda.
"Hahaha gua asal ngomong doang kokk"ucap Fariz. "Yaudah gua balik ya. Sampe kamar langsung mandi jangan lupa solat juga" Fariz menyalakan mesin motornya dan menjalankan motornya membelah jalanan.
'Mungkin Salah kalo gua cinta sama orang yang gamon? ' Batin Fariz.
***
"Adek mau sekolah gak si? "Ucap Ali dengan tangan yang sedari tadi menggedor gedor pintu kamar Nanda.
"Abang! Ini tuh masi jam setengah 6!!!" Ucap Nanda yang bari saja melihat jam.
"Ya lo belom solatnya, belom mandinya, belom makannya, belom dandannya, belom ngapa ngapain ka-" Ali berceloteh ria.
"STOP IYA GUA BANGUN NIH ANJIR" Ucap Nanda dan pintu terbuka menampakan wajah Abangnya yang sedari tadi menggedor gedor pintu kamarnya.
"Mau ngapa? "
"Gapapa, Biar adekku yang cantik ini cepat bangun" ucap Ali sambil mencubit pipi Nanda.
Nanda melepaskan tangan Ali yang berada di pipinya dan langsung berjalan lemas ke arah kamar mandi yang berada di dalam kamarnya. Nanda bersiap siap untuk pergi kesekolah. Tak lupa memakai earphone.
***
"Kak Nanda tadi dicariin sama Kak Rizal di taman belakang katanya" ucap Adik kelas.
"Oh oke thanks ya! "Ucap Nanda . "Gua langsung ke taman dulu ya, kalian duluan aja gak apa apa"
"Oke deh, ati ati nanti kalo ada apa apa line kita aja" ucap Fariz.
"Babai beb kuh" Alaynya Bagas mulai kembali kumat. Dan berhasilah Difa menoyor kepala Bagas.
Nanda langaung berjalan ke arah taman belakang tanpa memperdulikan si teman tidak warasnya itu, Bagas.
"Zal, cari gua?" ucap Nanda.
Rizal yang sedang berada di temoat dusuk yang ada di taman itu langsung menengok ke arah sunber suara Nanda itu."iya, gua mau jelasin dari pada lo kepikiran haha" ucap Rizal yang agak membercandakan agar Nanda tidak terlalau takut.
"Oke jadi sebenernya gua tau kok kalo lo tau ini semua dari Dokter Farzial dan Teh Cila." Ucap Rizal dengan Nanda.
"Ya terus? "Tanya Nanda.
"Gua harus jelasin apa lagi? Lo udah tau semuanya" Ucap Rizal dan memandang ke arah bawah, menatap rumput dan menggoyangkan pelan kakinya.
"Udah gitu aja kan? "Ucap Nanda.
"Nan, bukan nya gua gak mau kasih tau lo. Gua ga-" ucapan Rizal terpotong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Schmerz
Teen FictionIni hanya cerita Cinta sederhana. Tentang Cinta segitiga, dan rumitnya percintaan, walau tujuannya sama; bahagia. Nanda Alqueena. -saya Cinta, tapi bila Tuhan lebih mencintaimu, Saya rela.