"Jangankan kucing yang aku jaga, kamu pun bisa kok aku jaga, jaga hati dan perasaannya."
Mau baper enggak sih lo di gombalin sama Bocah Kencur baru masuk Putih Abu-abu sedangkan elo sendiri Guru di Sekolah nya.
Ku ingin membenturkan kepala tuh Bocah! Ahk, atau Murid gue yang bernama LAI GUANLIN.
Kalau tidak ingat siapa dia benar-benar ingin melakukan itu, sayangnya di anak donatur terbesar di tempat kerja gue.
Dengan muka jenggah, gue tak menanggapi omongan Guanlin. Melewati dirinya begitu saja yang tengah menghalangi jalan gue nenuju ruang kerja, BK. Ya, gue seorang guru BK.
Bukannya gue guru kecentilan, and bla bla bla.
Salahkan pada Gen yang menurun didarah gue!
Mengapa kok gue punya muka cantik macem gini? Mau kasih Visual?
Engga deh, jangan. Tidak akan ada yang bisa menyaingi kecantikan gue sekalipun ARTIS! Mau dari luar negeri and dalam negeri sekalipun.
"Ehk, Bu. Mau kemana?" Ahk, ini bocah ko engga ada kapok-kapoknya sih! Kesel sendiri kan gue!
"Mau kerja."
Jawab gue sekenanya masih dengan senyuman paksa.
Guanlin tersenyum.
"Yaudah, kalo gitu kerja yang rajin, ya. Supaya anak-anak kita kelak nanti bangga punya ibu yang super rajin, see you darling."
Setelah mengatakan hal itu Guanlin pergi begitu saja. GUE ENGGA BAPER LERRR GUE YANG ADA SEKARANG MALAH LAPERR. Ehk engga nyambung.
Liat muka dia bikin mood pagi gue ancurrrrrr! SIALAN! EMANG GUANLIN BOCAH SIALAN!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ssaem [Lai Guanlin]
Random*** "Saya guru kamu ya, Lin!" "Lo emang guru gue disekolah, tapi...disini lo cewek gue." "Saya tidak akan pernah berhubungan lebih dari seorang guru dan murid, saya sudah tegaskan hal itu sama kamu. Jadi, mohon bantuannya. Saya tidak salahkan kamu j...