An Ziyan's Charming Point

2.5K 198 47
                                    


"Hey... An Ziyan, kembalikan itu padaku"

"Tidak"

"Kenapa?! Kau sudah punya yang lain tapi kau masih menyimpan yang satu itu untuk dirimu sendiri?! Sungguh egois! Tidak bisakah kau melihat jika pacarmu ini makin kurus?"

Sudah setahun lamanya sejak An Ziyan memberikan mobil berwarna putih miliknya pada Mai Ding namun pada akhirnya dia menariknya kembali setelah Mai Ding menabrakkan mobil itu tepat keesokan harinya. Dan sialnya, Mai Ding masih tidak bisa melupakan hal itu.

"Hey... Aku akan mengabulkan permintaanmu!"

"Ah! Tapi hanya satu!" Dia menambahkan

"Tidak tahu malu"

Sebenarnya, An Ziyan tidak membutuhkan mobil itu lagi. Tapi dia tidak punya niatan untuk memberikan mobil itu pada Mai Ding, karena dia yakin jika dia melakukan hal itu dia akan mengirim Mai Ding pada liang lahat dengan pasti. Dia selalu ingin bertanya, bagaimana bisa Mai Ding mendapatkan surat izin mengemudi dengan kemampuan mengemudi yang mengerikan seperti itu?

"Apa kau yakin kau tidak punya permintaan apapun?"

"Apa kau ibu peri?"

"Tch! Baiklah~ aku akan menunggumu untuk memikirkan tentang permintaanmu, tidak usah terburu-buru, aku selalu ada disampingmu untuk mendengarkan setiap permintaan suamiku" secepat angin Mai Ding menanamkan kecupan singkat pada bibir An Ziyan dan kemudian berlari

"Bodoh" sebuah senyuman lembut nampak mengembang di bibir An Ziyan dengan instan.

Malam harinya Mai Ding bergelayut manja pada An Ziyan lebih dari biasanya. Bahkan saat mereka hampir tidurpun Mai Ding terus saja mengoceh tentang bagaimana dia sangat menginginkan mobil itu. Dia memeluk An Ziyan dengan erat dan menciumnya berkali-kali, dan tentu saja itu sangat menggangu bagi An Ziyan.

"Tidur atau aku akan membunuhmu!" An Ziyan mendorong Mai Ding menjauh, dia merasa kepanasan dengan Mai Ding yang tidur menempel sangat dekat dengannya seperti ini.

"Tidakkah kau mencintaiku? Kenapa kau selalu memperlakukanku seolah aku ini adalah serangga? Baiklah! Jika kau tidak memberikanku mobil itu jangan berani-berani kau menyentuhku!"

"Bodoh! Kaulah orang yang dari tadi menyentuhku sepanjang hari!"

"Tapi..tapi.. arrg!! Aku membencimu An Ziyan!" Mai Ding menggulingkan tubuhnya ke sisi lain tempat tidur. Menarik selimut untuk menutupi wajahnya dan kemudian mulai tidur, tidak lagi mengganggu An Ziyan.

Itu adalah sebuah kesuksesan besar untuk menyingkirkan Mai Ding saat ini, dan An Ziyan bisa tidur dengan tenang.

Keesokan harinya Mai Ding sudah bangun pagi-pagi sekali, dia menyiapkan makanan untuk sarapan mereka dan dia dengan sengaja menyiapkan makanan kesukaan An Ziyan -sepertinya Mai Ding masih dalam mode perang-, ini adalah salah satu taktik untuk meluluhkan hati An Ziyan meski dia tau dengan baik jika itu tidaklah​ semudah yang ia bayangkan. Setelah menyelesaikan pekerjaannya, dia pergi ke kamar mereka dan menggoyangkan tubuh An Ziyan dengan pelan.

"Hubby~ bangun ini sudah pagi" kata Mai Ding dengan sangat manis -dia berusaha bersikap semanis yang dia bisa-. Sekali, dua kali, bahkan sampai ketiga kalinya An Ziyan masih tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa dia ingin bangun dan itu membuat Mai Ding nyaris kehilangan kesabarannya. Dia menggeretakkan giginya, mengepalkan tangannya seolah dia siap untuk memukul wajah An Ziyan sampai...

"Kau ingin memukulku?" Mai Ding terkejut dengan pergerakan tiba-tiba An Ziyan yang menarik tangannya dan membuatnya justru terjatuh ke atas tubuh An Ziyan.

"Ti-tidak... Aku hanya ingin membangunkanmu hubby" Mai Ding kini mengutuk tingkah bodohnya sendiri.

"Daripada memukulku, kenapa tidak menciumku?"

[Indonesia ver][Like Love Fanfic] Nobody Knows But Me, An Ziyan's Charming PointTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang