Tidak ada pesan.
Tidak ada hadiah.
Tidak ada kue.
Tidak ada kejutan.
Tidak ada ucapan selamat ulang tahun di jam 12 malam.
Baiklah, positif. Ini adalah ulang tahun terburuk sepanjang hidupku.
Hari ini 24 oktober. Hari ulang tahunku. Dan sekarang sudah pukul 23.45 ...
15 menit sebelum hari ulang tahunku berakhir.
Aku menatap sisa sisa kejutan pesta ulang tahun kecil kecilan yang dibuat oleh kerabat dekatku dengan tatapan kosong. Pesta tadi meriah memang, cukup meriah, tapi tetap saja aku merasa kurang.
Kemana kekasihmu Soojung?
Hanya satu pertanyaan itu yang selalu ditanyakan orang-orang padaku sejak tadi. Satu pertanyaan yang aku sendiri tidak tahu apa jawabannya.
Ya, kemana kekasihku? Kemana dia dihari ulang tahunku?
Kenapa dia tidak menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun padaku? Kenapa dia tidak mengirimiku pesan apa pun? Ini bukan kebiasaan Jongin. Sesibuk apa pun dia, mengabariku adalah selalu prioritasnya.
Awalnya aku baik-baik saja dengan berpikir mungkin dia sedang mengerjaiku karena hari ini adalah hari ulang tahunku, dan disaat aku sudah benar-benar marah dia akan memberi pesta kejutan ulang tahun untukku.
Tapi ternyata dugaanku meleset. Dia tidak ada di pestaku tadi, dan pesta kejutan tadi pun dirancang oleh Amber bukan oleh Jongin yang aku harapkan.
Jadi kemana sebenarnya dia?
Jika dia menghilang hanya untuk mengerjaiku di hari ulang tahunku, ini sudah benar-benar keterlaluan. Bahkan hari ulang tahunku akan berakhir beberapa menit lagi.
Aku melirik jam dinding, ini sudah menunjukan pukul 23.55 dan hembusan napas berat kembali mengalun dariku. Kim Jongin benar-benar membuatku kecewa.
Dia sibuk. Aku tahu. Aku sudah menghubungi Sehun sebelumnya dan Sehun bilang Jongin memang sedang pemotretan. Tapi tetap saja ini tidak masuk akal. Aku tahu Sehun sama sibuknya dengan Jongin tapi kenapa Sehun bisa menyempatkan mengangkat telepon dariku sedangkan Jongin tidak? Siapa pacarku sebenarnya?
23.57
Dua menit lagi, dan selesai sudah. Bukan kebahagiaan yang menemani hari ulang tahunku tahun ini, tapi kekecewaan. Kim Jongin sialan.
Dering bel apartemen membuyarkan pikiranku yang sedang kacau. Tanpa pikir panjang aku segera berdiri dengan sedikit kasar dan tanpa sengaja menjatuhkan kaleng bir kosong dari atas meja, menimbulkan bunyi berkelontang nyaring saat kaleng itu jatuh ke lantai.
Aku membuka pintu apartemen dengan keras dan mendapati Jongin berdiri tegap dengan pita melingkar di kepalanya seperti bando. Senyum bodoh dan berseri-seri menghiasi wajahnya yang manis.
Tunggu.
Manis?
Ugh... Ralat.
Dia... Menyebalkan.
Jongin melihat ke arah jam tangannya sebelum kembali menatap ke arahku.
"Pukul 23.59" gumamnya. "Selamat ulang tahun sayang."
Aku hanya menatapnya dengan berbagai emosi di dalam diriku. Apa maksudnya tiba-tiba datang kemari membawa senyum bodohnya dan mengucapkan selamat ulang tahun? Dia pikir itu lucu?
"Apa aku yang terakhir mengucapkannya?" tanya Jongin masih dengan senyum bodohnya.
"Kau masih bertanya?" aku menanggapinya hampir berteriak.
"Ya. Aku memastikan." Ucap Jongin santai. Dia sepertinya benar-benar tidak mempedulikan ekspresi wajahku yang murka. "Aku memastikan aku menjadi yang terakhir yang mengucapkan selamat ulang tahun untukmu."
Jongin maju selangkah mendekatiku, dia mengangkat daguku menggunakan telunjuk dan ibu jarinya sehingga wajah kami berhadapan.
"Aku tidak ingin menjadi yang pertama mengucapkannya. Karena itu terlalu biasa dan kau pasti mengharapkannya. Banyak pasangan yang sengaja tidak tidur demi menjadi yang pertama mengucapkan selamat ulang tahun kepada pasangannya. Jika aku melakukannya maka aku akan sama seperti mereka."
"Aku melakukan ini karena aku ingin menjadi yang terakhir untukmu, dalam hal apa pun. Termasuk dalam hal percintaan. Karena aku tidak bisa menjadi yang pertama untukmu, maka biarkan aku menjadi yang terakhir dihatimu. Tidak boleh ada siapa pun setelah aku. Selamanya. Karena aku penutup kisah cintamu."
Wajahnya semakin dekat denganku dan senyumnya semakin melebar saat hidung kami hampir bersentuhan.
"Orang-orang terlalu fokus untuk menjadi yang pertama, sehingga melupakan kemungkinan akan seperti apa mereka pada akhirnya. Dan pada intinya, posisi akhir tetaplah menjadi sebuah tujuan."
Aku sudah menutup mata saat bibir Jongin semakin dekat. Tapi lagi lagi tidak sesuai dengan apa yang kupikirkan, ternyata bibir Jongin mendarat di keningku. Dia mencium keningku dengan lembut dan hangat. Penuh kasih sayang.
"Sekali lagi, selamat ulang tahun, Jung Soojung, perempuanku. Aku mencintaimu."
💓End💓
Rindu kaistal 😞 maaf kalau mengecewakan, kaku lagi dah ini wkwkwk doakan saja ya ini mencoba comeback soalnya 😂
Happy reading 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
[KAISTAL'S DRABBLE COLLECTION]
Historia CortaThe place where all the memories that last forever exist.