"DI BERI TAHUKAN KEPADA SELURUH MURID DI SEKOLAH INI UNTUK KELUAR DARI KELASNYA MASING - MASING DAN MELIHAT KE ARAH LAPANGAN." Suara speaker sekolah dengan nyaring mengumumkan sesuatu yang membuat seisi sekolah bingung dengan apa yang tengah terjadi.Untuk pertama kalinya sekolah mengumumkan hal semacam ini di saat jam mengajar tengah berlangsung.
Jennie beserta murid yang lain buru - buru menghampiri balkon lantai dua depan kelas tak sabaran. Guru fisika yang kala itu tengah mengajar pun ikut meleburkan diri bersama para murid. Mereka semua punya perasaan yang sama yaitu penasaran.
Di tengah lapangan sana, seorang guru yang sudah tak asing lagi bagi para murid berdiri tegak sambil berjalan mengelilingi beberapa murid. Guru berkumis tebal itu dengan tajam memandang satu persatu murid di hadapannya. Dua di antara murid tersebut menunduk dalam. Bukan karena malu atau takut melainkan mengelak dari sinar matahari yang saat ini tengah terik. Dua yang lain dengan berani berdiri tegak menantang matahari dan seolah menantang guru tersebut.
Mereka yang menunduk adalah Yuta dan Johnny. Sedangkan yang berdiri menantang itu adalah Taeyong dan Jaehyun.
Ke empat murid tersebut tengah di hukum karena satu alasan yang sama.
Mereka ketahuan merokok di toilet belakang sekolah saat jam pelajaran tengah berlangsung. Walaupun sebenarnya Jaehyun tak ikut merokok, namun ia juga di hukum karena ikut nongkrong bersama mereka.
"Kalian lihat mereka!" Guru itu berteriak pada murid yang penuh sesak di koridor.
"Kalian tahu kenapa saya menghukum mereka?"
Murid bersorak tak tahu. Beberapa di sertai gerakan menggeleng. Guru berkumis itu mengangguk merespon jawaban muridnya. Ia pun menarik salah satu murid yang di hukum untuk maju berdiri di sampingnya. Murid itu adalah Taeyong.
Otak dari segala permasalahan yang ada di sekolah ini.
Di tengah lapangan sana, Taeyong berdiri di samping guru killer masih dengan seragam yang rapi namun rambut berantakan. Dapat tercium dengan jelas aroma rokok dari tubuh lelaki itu.
"MEREKA SAYA HUKUM KARENA KETAHUAN MEROKOK DI TOILET BELAKANG SEKOLAH."
Seketika sekolah jadi riuh. Murid - murid jadi heboh membicarakan Taeyong dan kawan - kawannya yang ketahuan merokok. Ada yang menampilkan wajah kaget mereka, ada yang biasa saja masa bodoh, ada pula yang tertawa mengejek.
Jennie terdiam di tempat. Tak ikut berkomentar seperti kawan - kawannya yang lain. Ia terlalu fokus pada Taeyong di lapangan sana. Bahkan ia mengabaikan Rose yang terus mengomel karena Jaehyun ikut di hukum padahal ia tidak ikut merokok.
"SAYA TIDAK MAU ADA MURID SEKOLAH SAYA YANG TINGKAHNYA SEPERTI MEREKA! SERING BALAPAN, MEROKOK, TAWURAN. MAU JADI APA KALIAN SEMUA?!" Berteriak marah di hadapan empat sekawan itu, guru bk tersebut mendorong keras bahu mereka satu persatu. Di mulai dari Yuta, Johnny, Jaehyun, dan terakhir Taeyong.
Tentu, Taeyong tak terima. Kalian pasti sudah tahu bagaimana tingkah Taeyong. Melawan guru menjadi salah satu hal yang melekat pada diri Taeyong.
Murid - murid menunggu saat di mana Taeyong melawan guru itu. Beberapa dari mereka bahkan mulai berbisik kalau Taeyong pasti akan melawan.
Beberapa detik berlalu namun tak ada perlawanan. Taeyong hanya diam dengan tatapan tajam ke guru tersebut. Para murid kecewa. Padahal mereka sudah menunggu - nunggu momen dimana Taeyong kembali melawan guru.
Taeyong yang mereka lihat sekarang, bukan seperti Taeyong yang mereka kenal. Lelaki itu seakan kehilangan identitas dirinya di tengah lapangan sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
bastard boy •• taeyong x jennie [tamat]
FanfictionTentang Jennie yang kembali ke kota kelahirannya setelah tiga tahun. Di sana, di Seoul 01 HS, tempat dirinya di pertemukan dengan dua ketua geng pemberontak, Taeyong dari Seoul 01 HS dan Hanbin dari Seoul 301 HS. Keduanya membuat Jennie harus memil...