Part 1

6 3 1
                                    

Author pov
Pagi hari yang cerah itu Ashifa baru saja keluar dari rumahnya yang bisa dibilang sangat megah itu dengan menggunakan seragam  putih abu-abunya dengan rambut di ikat poni tail dan poninya ia miringkan kesamping, setelah pamit dengan mamanya ia bergegas ke teras untuk menunggu Farhan. Pagi seperti inilah yang selalu membuat Ashifa bisa berangkat bersama dengan Farhan pujaan hatinya sekaligus most wanted sekolah yang paling jago dalam hal karate.
Tin...tin..
Suara klakson motor membuat Ashifa berlari ke halaman depan di sana sudah ada Farhan menggunakan motor ninjanya. Dengan senyum mengembang ia berjalan ke arah Farhan.
“ Pagi Shif!” sapa Farhan
“pagi juga Farhan” jawab Ashifa.
“yaudah yuk jalan nanti telah loh” ucap Farhan sambil mengambilkan helm untuk Ashifa lalu memakainnya.
Deg
Jantung Ashifa seketika berhenti saat melihat wajah Farhan yang begitu ekat dengan wajahnya sungguh ini pertama kalinya Farhan memakaikannya helm.
“ya Allah sungguh sempurna ciptaanmu yang satu ini. ya allah tolong hentikan waktu saat ini juga aku ingin berlama lama dengannya” ucapnya dalam hati
Tanpa Ashifa sadari Farhan yang telah selesai memasangkan helm memerhatikan Ashifa yang kini menatapnya dengan wajah yang memerah, Farhan geleng geleng kepala melihat kelakuan Ashifa sehingga Farhan mencubit pipi Ashifa yang besarnya kayak bakpao.
“auwww.... sakit Farhan” ringis Ashifa memegangi pipinya yang memerah akibat cubitan Farhan.

Farhan hanya terkekeh melihat pipi Ashifa yang memerah akibat ulahnya.
“udah ah, yuk nanti telat lagi” ucap Farhan menaiki motornya.
Tanpa pikir panjang lagi Ashifa pun menaiki motor Farhan.
Setelah menempuh perjalanan kira kira 15 menit mereka pun sampai di sekolah mereka.

Saat memasuki gerbang banyak kakak kelas maupun adik kelas yang menatap iri kearah Ashifa, bagaimana tidak Ashifa yang notabennya hanya seorang siswi yang pendiam bisa berangkat bersama setiap hari dan kadang pulang bersama Farhan yang notabene nya adalah most Wanted Sekolah.

Saat sedang berjalan di koridor pun Ashifa sering mendapat cibiran bahwa ia tidak pantas berteman dan berdekatan dengan Farhan, tapi Farhan selalu mengatakan padanya
“gak usah di fikirin  agap aja angin lalu mereka Cuma iri” 
kata katanya itu yang selalu membuat mengguatkan Ashifa.
Kelas Ashifa dan Farhan emang berbeda, Ashifa kelas XI ipa 1 sedang Farhan XI ipa 2.
Sampainya di depan kelas Ashifa, Farhan bilang ke padanya  untuk pulang duluan karena ada exschool Karate nanti pas pulang sekolah.
Ashifa pun hanya pasrah dan tersenyum hangat mendegar perintah Farhan. Ia pun masuk ke dalam kelasnya.
*****
KRINGG
Suara bel istirahat berbunyi dengan nyaringnya teriakan ke gembiraan bergema di seluruh kelas, Ashifa keluar dari kelasnya bersama temannya yang bernama Arshila dia adalah sahabatnya Ashifa di kelas.
Di kantin
“ Shif liat tuh” ucap Arshila.
“apaan Shil?” tanyaku. “itu liat di belakang lo ada Farhan datang sama cewek” ucapnya.

DEG

Seketika itu juga kepala Ashifa menghadap ke arah yang di tunjuk Arshila.

Pemandangan  yang benar benar bikin Ashifa tidak tahan bagaimana tidak Farhan orang yang di cintainya mengandeng tangan cewek dengan mesrahnya. Seketika itu juga Ashifa bangkit dari duduknya, matanya memanas, katakanlah Ashifa cengeng atau apalah yang jelas ia tidak mau melihat pemandang itu.

Arshila yang memanggil nama Ashifa pun tida di pedulikannya. Sekuat tenaga Ashifa berlari menuju taman belakang yang sepi tapi nyaman untuk menenangkan diri. Ashifa duduk di bangku taman.
Ia menangkup wajahnya yang sudah basah karena air mata.

“kenapa rasanya harus sesakit ini” ucap Ashifa dalam hati.

Kadang ia berfikir kanapa hatinya begitu sakit saat melihat Farhan dengan Annisa. Yap cewek yang tadi di maksud oleh Arshila. Apa sampai segitu cintanya ia dengan Farhan,Ashila ingin menghampiri mereka tapi ia tidak punya hak untuk mengganggu.

Ia bukan siapanya Farhan ia hanya SAHABANYA . hanya SAHABAT.
Mengingat kata sahabat membuat hati Arshila sakit, ia tahu tak seharusnya ia memendam perasaan kepada sahabatnya sendiri.

Tapi mau di bilang cinta itu datang sendiri.
Setelah merenung selama beberapa menit akhirnya Ashifa bangkit dan berjalan meninggalkan taman tersebut dan mulai berjalan menuju toilet.

“ASHIFAAAA!!!” suara melengking membuat Ashifa berbalik ke asal suara. Dan saat berbalik ia mendapati Arshila yang kini berlari kencang menghampirinya.
Arshila memeluk Ashifa.
“Ashifa maafin gue, seharusnya gue gak ngasih tahu kalau tadi ada dia lo pasti gak akan sakit kayak gini, maafin gue Ashila” ucapnya memeluk Ashifa.

Ashifa hanya terkekeh dan mengelus punggung sahabatnya ini. memang hanya Arshila di sekolah yang tahu kalau Ashifa menyukai Farhan dan ia mengetahuinya sejak kelas 1 dan Ashifa menceritakn bahwa ia sudah menceritakan bahwa ia sudah mencintai Farhan sejak kelas 8 SMP.
Arshila melepaskan pelukannya
“ya ampun Shif lo habis nangis” “aduh maaf ya Shif gara gara gue lo jadi gini”
“udah Shil gue gakpapa kok” “mending sekarang lo temanin gue ke toilet yuk” ucap Ashifa menarik tangan  Arshila.
Sampainya di toilet Ashifa membasuh wajahnya dengan air. Ini bukan untuk pertama kalinya Ashifa menangis karena Farhan. Tetapi sudah sering bukan hanya di sekolah tapi juga di rumah.
Setelah itu mereka berjalan menuju kelas.
Di dalam kelas Ashifa hanya melamun dan tidak terlalu memperhatikan pelajaran yang di bawakan oleh ibu Kartika.
KRINGG
Bel pulang pun berbunyi . semua murid berhamburan keluar dari kelas. Ashifa dan Arshila berjalan bersama ke parkiran. Hari ini ia pulang bersama Arshila, saat di perjalanan pulang Arshila sempat melihat Annisa di pinggir jalan bergandengan tangan dengan cowok, mereka seperti sepasang kekasih tapi Ashifa tidak mempermasalah kan itu toh itu bukan urusannya.

Sampainya di  halte dekat perumahan rumahnya ia meminta Arshila untuk menurunkannya di sini.
Setelah itu Arshila pamit dengan Ashifa sebenarnya ia tidak hati menurunkan Ashifa di sini tapi mau bagaimana lagi Ashifa ngotot ingin di turunkan di sini.
*****
Sampai di rumah Ashifa langsung mengucapkan salam lalu masuk ke dalam kamarnya. Kamar yang berwarna hijau daun yang  sejuk di pandang dan tak lupa pula di dinding terdapat lukisan pohon yang daunnya tertiup angin, di balkon kamarnya juga ada kumpulan pot pot yang tertanam bunga bunga cantik yang sengaja ia simpan.

Ashifa menganti bajunya dengan baju yang santai kemudian berbaring di ranjang dengan memainkan Handphonenya. Saat sibuk bermain Game di Iphonenya, tiba-tiba sebuah pesan masuk. Dan ternyata itu dari Farhan, saat itu juga Ashifa lansung membacanya
Via sms

FARHAN : Ashifa boleh ketemuan gak di taman?

FARHAN: ada yang pengen gue omongin.

FARHAN: Penting banget soalnya

Dahi Ashifa berkerut apa yang ingin Farhan bicarakan dengannya, kemudian ia menjawab pesan Farhan.

Me: OTW!

Ashifa bergegas menganti bajunya dan pergi menuju taman.
Sampainya di taman ia mulai mencari sosok Farhan, Di taman ini banya k sekali kenangan waktu ia kecil bersama Farhan, siya ,lisa,dan dirinya. Ternyata Farhan ada di balik pohon yang dulu ia sering ia panjat, di sana Farhan duduk di bangku taman sambil memainkan Handphone sambil sesekali tersenyum.

“hai Far” tanya Ashifa berdiri di samping Farhan sekertika Farhan menoleh kemudian tersenyum.
“eh Shif ayo sini duduk”
Mereka pun duduk bersama

“oh iya apa yang pengen lo bicaraain sama gue ?” tanya Ashifa
“gini gue... gue.. “ ucap Farhan gugup. Ini utuk pertama kalinya Ashifa melihat seorang Farhan gugup.

“Gue suka sama...”
Jantung Ashifa berdetak 2 kali lebih cepat saat mendengar ucapan Farhan ia deg degan menunggu ucapan selajutnya dari Farhan.

vote and comments maaf kalau masih banyak yang salah juga covernya masih abal abal.

Enjoy ☺️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Amore Peribat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang