Aku bosan dengan sastra
Aku bosan dengan omelan pecundang di sana
Mencuit di area biru muda
Tapi nyalinya ciut semataBenar adanya jika seni adalah estetika
Sastra adalah jeda untuk mereka yang menyukai indahnya bahasa
Kata terbalut terombang ambing dalam makna
Membuai indahnya para rakyat melankonis di tanah air betaBadannya sesegar semangka merah merona
Tapi mulutnya hanya sampah semata
Kritik..kritik..kritik..mulut dan tangan gesitnya mengkritik
Jarinya setajam belati saat mengetikBerikut yang merasa dirinya menang
Dijejerkan dengan mereka yang bermain jadi korban
Sampai hakim yang mulutnya penuh uang tuntutan
Runtutan kasus yang tak termakan usiaDia sudah tidak muda
Kata-katanya seolah bijaksana
Benar katanya aku ini turunan dewa
Sepantasnya hormat dan tunduk pada perintahkuHancurlah para pemecah belah bangsa
Lelah sudah aku dengar berbagai alasan
Letih mendengar kau berceloteh ria di jagat dunia maya
Tutup mulutmu para pengacau indonesia!