1/4 Pecundang Bangsa

21 2 0
                                    

Aku bosan dengan sastra
Aku bosan dengan omelan pecundang di sana
Mencuit di area biru muda
Tapi nyalinya ciut semata

Benar adanya jika seni adalah estetika
Sastra adalah jeda untuk mereka yang menyukai indahnya bahasa
Kata terbalut terombang ambing dalam makna
Membuai indahnya para rakyat melankonis di tanah air beta

Badannya sesegar semangka merah merona
Tapi mulutnya hanya sampah semata
Kritik..kritik..kritik..mulut dan tangan gesitnya mengkritik
Jarinya setajam belati saat mengetik

Berikut yang merasa dirinya menang
Dijejerkan dengan mereka yang bermain jadi korban
Sampai hakim yang mulutnya penuh uang tuntutan
Runtutan kasus yang tak termakan usia

Dia sudah tidak muda
Kata-katanya seolah bijaksana
Benar katanya aku ini turunan dewa
Sepantasnya hormat dan tunduk pada perintahku

Hancurlah para pemecah belah bangsa
Lelah sudah aku dengar berbagai alasan
Letih mendengar kau berceloteh ria di jagat dunia maya
Tutup mulutmu para pengacau indonesia!

Ratu MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang