unsent | 16

3.1K 517 176
                                    

warn: long chapter

keduanya bergeming. lucas masih dengan posisinya yang menghalangi aira dan aira yang masih membeku sambil menunduk.

harusnya aira menampar cowok itu setelah ia menciumnya tanpa permisi. tapi sekarang aira malah seolah membeku akibat hal itu. ia benar-benar nggak berani untuk sekadar menatap lucas yang masih berada tepat di depannya.

seluruh atmosfer tubuhnya terasa panas dan badannya gemetaran. rasanya berat untuk sekadar menggerakkan tangannya.

lucas akhirnya membenarkan posisinya setelah menyadari apa yang baru ia lakukan. "m-maaf."

alah goblok lo ngapain sih cas astaga, batin lucas, merutuki kebodohannya sendiri.

aira tetap membeku dalam posisinya, paling-paling hanya menoleh sedikit ke arah kanan atau kiri. tapi nggak lama, cewek itu juga mulai melangkahkan kakinya keluar dari ruang broadcast.

awalnya lucas mau membiarkan cewek itu pergi, tapi kalau hal itu tak ia katakan sekarang, mau kapan lagi?

toh takutnya, aira bener-bener nggak mau bicara sama dia lagi.

"a-aira!"

aira ingin menoleh, tapi untuk menatap mata lucas saja ia nggak berani.

"heh, conge ya lo. aira wong!"

"nama gue aira lim, bukan aira wong!" seru aira sambil sedikit menghentakkan kakinya.

lucas gemas, cowok itu tersenyum lebar. "diem disitu, jangan kemana-mana." lalu mulai menggerakkan kakinya menghampiri aira.

"m-mau apa?" iya aira jadi parno sendiri kalau mengingat kejadian yang baru aja terjadi.

setelah sampai tepat di hadapan aira, telinga lucas memerah, cowok itu menggaruk tengkuknya dan menatap aira canggung. "l-lu tau gak? sebenernya gua udah suka sama lu tuh," lucas menggantung ucapannya.

"...udah lama. dari smp." lanjutnya, lumayan bikin aira kaget.

"semua kelakuan gua yang kayak gitu tuh, emang disengaja. gua pengen barengan sama lu terus. meskipun lu benci gua seenggaknya gua barengan sama lu terus. aduh anjir ngomong apaan sih gua."

aira nggak merespon, hanya menatap lucas lekat agar cowok itu melanjutkan perkataannya.

telapak tangan lucas yang besar itu sukses menutupi hampir seluruh wajah aira, "jangan liatin gua kaya gitu yaelah." ujar cowok itu dengan nada yang sedikit bergetar.

"jujur gua seneng ketika ngeliat semua pesan ga kekirim lo itu. apalagi begitu tau perasaan gua terbalas. dan soal gua yang pacaran sama doyeon dan arin, itu bener. tapi rasanya gua masih ngerasa belom milikin apa yang gua pengen. iya dengan kata lain disitu gua tetep suka sama lo, gua ga bisa sama yang lain, mau sebaik apapun mereka dari lo. ga tau kenapa, mungkin saking seringnya gua sama lo."

"hngg terus kenapa, kenapa gue? lo tau sendiri kan gue selalu ngehukum lo, selalu gangguin lo, ngurusin hidup lo sampe lo risih?" balas aira.

"sebenernya hal kaya gitu ga butuh alasan kan?"

aira bungkam, ia terus menunggu perkataan lucas karena merasa lucas belum benar-benar mengatakan tujuannya membeberkan itu semua.

"gua ngomong ini karena gua tau ini kesempatan gua, kesempatan yang gak bisa gua lewatin lagi."

aira mendongak, menatap lucas tepat di mata cowok itu.

"i want u, then be mine. gua maksa dan gua ga nerima penolakan." lucas tersenyum hangat dan mengangkat dagu cewek itu.

unsent messages # lucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang