Part 13

7K 516 5
                                    

Happy Reading, maaf kalo ada typo👑
Semoga suka ya sama ceritanya.

***

Olin dan Mike sedang menikmati makan siang mereka, kantin kali ini tidak terlalu ramai seperti biasanya. Entah apa penyebabnya mereka juga tidak tau, dan mereka juga tidak mau memusingkannya. Yang terpenting saat ini adalah mereka makan dan kenyang.

"Kau mau aku ambilkan jus?" Tawar Mike saat dirinya baru saja menghabiskan makannannya.

Olin yang masih menyuap puding cokelatnya mengangguk "jus mangga jika ada"

"Oke" jawab Mike seraya bangkit dari duduknya dan berjalan ke stand tempat jus.

Olin kembali menyuap puding cokelatnya dengan fla vanilla yang ia sukai. Ia memakan puding itu dalam diam, karena jika ia bersuara nanti yang ada orang akan menganggapnya gila.

Olin sebenarnya tidak mengubris orang-orang disekelilingnya yang sedang menggobrol, entah menbicarakan hal-hal yang berkaitan dengan pelajaran atau hanya bergosip. Tapi, ada satu hal yang membuatnya tertarik untuk mencuri dengan apa yang orang itu bicarakan.

Tiga orang wanita yang duduk di belakangnya, tiga wanita yang tidak ia kenal itu sedang membicarakan Gracia. Sahabatnya.

"Kau yakin?" Tanya salah satu dari ketiga orang itu.

"Iyaa banyak yang membicarakan hal itu."

"Lalu?"

"Sepertinya gadis yang bernama Gracia itu memiliki hubungan dengan Pangeran Daniel dan juga Pangeran Melvin"

Tampak salah satu dari mereka sedang menggeram "sial! Bagaimana bisa gadis beranama Gracia itu membuat kedua pangeran itu menyukainya hingga Pangeran Melvin cemburu dan marah"

"Aku tidak tau Vanessa, tapi memang begitu kejadiannya. Sewaktu Gracia dan Daniel bermesraan dikelas tiba-tiba Pangeran Melvin datang dan hampir berkelahi dengan Daniel" kata salah satu orang itu.

"Lalu kenapa mereka tidak berkelahi?" Tanya satu suara yang Olin yakin itu adalah suara gadis bernama Vanessa.

Sayang sekali Olin tidak bisa melihat wajah mereka, karena posisinya mereka ada dibelakang Olin.

Mike yang baru datang kembali setelah mengambil dua jus mangga, mengerutkan keningnya melihat ekspresi Olin yang begitu serius. Mike menarik bangku di depan Olin lalu duduk dibangku tersebut seraya meletakan dua gelas jus mangga ke meja.

Mike menepuk tangan Olin yang ada di atas meja seraya memasang wajah tanda tanya, tapi sayangnya Olin hanya meletakan jari telunjuknya didepan bibir, seakan menyuruh Mike untuk diam sebentar.

Kemudian, Olin memasang telinganya tajam-tajam untuk mendengarkan pembicaraan ketiga gadis itu lagi.

"Sudah ku bilang, itu karena Gracia membawa Melvin pergi dengan teleportasinya."

Terdengar suara helaan nafas panjang dari salah satu dari ketiga gadis itu. "Sialan! Aku harus melenyapkan gadis bernama Gracia itu!"

Rasanya Olin ingin sekali menghajar ketiga gadis dibelakangnya, enak saja mereka berkata ingin melenyapkan sahabatnya.

"Sstt! Kecilkan suara mu Vanessa. Gawat jika ada orang yang mendengar pembicaraan kita!"

"Baiklah kita bicarakan lagi dikamar. Ayo!"

Setelah orang yang bernama Vanessa itu mengajak kedua temannya untuk segera perggi, terdengar suara gesekan bangku dari belakang punggung Olin. Dan benar saja mereka sungguh pergi. Olin menumpukan sikunya di atas meja, dan mengusap wajahnya kasar.

The Devil Prince and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang