"Eonnie kenapa Suho Oppa menyebutmu sayang dalam kirimanku?" tanyaku pada Irene
"Really? I don't know?" jawab Irene gugup
"Dusta" Seulgi menyela
"Aku serius" Irene membela diri
"Kau balikan kan dengan Suho?" tanya Seulgi
"Andweee!" Irene berteriak dengan sangat kencang dan membuat beberapa orang di sekitar kami memandang Irene.
"Stt.. Pabo Ya! Berisik sekali!" geram Joy
Kini Irene tengah menutupi bibirnya dengan kedua tangannya."Mian hehe" sembari menunjukan jari peacenya.
Hari terasa semakin sore, pemotretan pun berakhir sampai di sini,kami harus kembali ke dorm yang letaknya tak jauh dari rumah Manager kami.
***
"Guys, bagaimana kalo kita bermain ke Dorm EXO?" tanya Wendy
"Seriously? Apakah kita diizinkan?" aku balik bertanya
"Ntah?"
"Yasudah mungkin tidak apa-apa toh kita satu Agensi" ujar Irene
"Lalu bagaimana denganku?" tanyaku
Joy bertanya "Memang ada apa? Kau tak ikut?"
"Ya.. Baiklah.. " jawabku
Itu artinya aku akan bertemu dengan Sehun, yah... Mungkin sudah takdirku bertemu dengannya? Semoga saja dia peka terhadap perasaanku.
Selang beberapa waktu, akhirnya kami tiba di dorm EXO. Kedatangan kami di sambut baik dengan Xiumin Oppa dan Chen Oppa. Sedangkan member lainnya sedang berkumpul di dalam.
"HALOO CIWI CIWII!" teriak Baekhyun
"Oy bebek apa kabar? Lama tak jumpa" sapa Irene
"Eh maaf bukan maksud menyapamu tapi menyapa yang lain" sindir Baekhyun
"Sialan ya kau!" Irene menjitak Baekhyun tepat di atas kepalanya
"Awww! That's hurt baby"
"Baby baby apa maksudmu?" kini Suho angkat bicara
Aku yang tidak tahu apa-apa hanya bisa diam dan duduk di hadapan mereka semua. Aku tak melihat keberadaan Sehun disini, mungkin dia sedang ke toilet? Entah mengapa aku sangat penasaran sampai-sampai bibirku bergerak sendiri dan menanyakan keberadaan Sehun.
"Sehun dimana?" tanyaku tanpa sadar
"Oh Sehun? Dia ada di taman belakang, ada apa? Mau aku panggilkan?" jelas Chanyeol
"Ah tidak perlu" jawabku
Teman-temanku sedang asyik mengobrol dengan member EXO lainnya, tapi rasanya tenggorokanku semakin detik semakin kering, aku memutuskan untuk mengambil segelas air dari dapur. Tapi ketika aku melintas di satu kamar, aku melihat Sehun sedang bertelepon entah dengan siapa yang jelas itu pasti wanita karena Sehun berbicara sangat lembut padanya.
"Sungguh? Haha aku ikut senang, ngomong-ngomong bagaimana kabarmu? Sudah makan? Jangan lupa makan jika kau tak ingin sakit" ucapnya pada seseorang di telepon tersebut.
Entah mengapa hatiku rasanya seperti terbelah menjadi dua, aku tak mengerti perasaan apa ini, jika benar ini yang di namakan cemburu, lantas aku bisa apa? Aku hanya bisa mengagumimu dari jauh, dekat saja tidak?.
Aku terdiam, tubuhku lemas. Dahsyatnya cemburu itu memang melebihi dari letusan gunung berapi. Aku baru saja merasakannya, hanya karena aku menyukai seseorang yang belum tentu menyukaiku juga.
"Yeri? Apa yang kau lakukan disini?"
Seseorang mengagetkanku dari lamunan sesakku, ketika aku melihat wajahnya, tak sengaja air mataku mengalir dari kelopak mataku. Itu Sehun, dia baru saja keluar dari kamarnya. Bodohnya lagi aku terlihat seperti orang idiot di hadapannya.
"Yeri apa kau baik-baik saja?" tanya Sehun lagi
"A..aku.. Aku baik-baik saja" jawabku dan segera membasuh air mataku dengan cepat agar orang lain tidak dapat melihat aksiku ini.
"Ada apa? Kenapa kau menangis?"
"Tidak masalah, aku tidak apa-apa" jawabku lagi
Aku pergi meninggalkannya dan mencoba mencari air putih karena aku benar-benar sedang drop saat ini.
Eupp! Gajel ya? Maaf ya disini ada alaynya ><

KAMU SEDANG MEMBACA
Would You Be Mine? [OSHXKYR]
Fanfiction[END] "Would you be mine, Yeri?" "Im sorry, but i can't" "Why?" "I mean, i can't refuse".