Prolog

28 5 0
                                    

Semilir angin meniup rambutku. Ku menembus ramainya jalan ibukota walau hari makin malam.

Asalkan bersama dia...
Aku tak merasakan dinginnya rintik hujan kala itu.

Asalkan bersama dia...
Aku tak merasakan lelahnya hariku.

"Kak,boleh aku peluk?" Tanya Alana.

"Maunya?" Tanya Ali balik.

"Ya gitu"

"Yaudah"

Ku kaitkan kedua lenganku di pinggangnya. Ku dapat mencium aroma maskulin yang menenangkan pikiranku sejenak.

"Na,udah sampe"

Karena dia...
Aku seperti ingin mempunyai kekuatan memperlambat waktu.

ALINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang