05.

27 5 1
                                    

   Saat perjalanan pulang mereka berdua masih berada dalam suasana yang dingin tanpa percakapan sedikitpun.

   Matahari sudah tinggi menandakan jam sudah masuk tengah hari. Celine yang pagi ini hanya sarapan dua lembar roti bakar coklat dan susu, memegang perutnya kelaparan.

   Cacing cacing diperutnya menuntut minta makan.Dan perjalanan ke rumahnya masih panjang.Muka manisnya berubah menjadi asem kecut gak karuan menahan lapar.

   Teo yang mulai memperhatikan gerak gerik Celine melihat jam di telpon genggamnya yang menunjuk kan pukul 12.06.

   "Pak,tolong pinggir di restoran depan"Kata Teo menyuruh supirnya untuk singgah di sebuah restoran bergaya amerika.

   Setelah mobil berhenti di parkiran, pak supir membukakan pintu mobil untuk Teo,Teo yang melihat Celine ikutan keluar melarangnya untuk turun dari mobil.

   "Mau kemana kau? "Tanya Teo pada Celine

   "Tentu saja keluar, makan"

   "Siapa yang mengizinkannya? "

   "Memang aku harus dapat izinmu untuk makan? "

   "Tentu saja harus"

   Celine hanya menghela nafas atas perkataan cowok arogan itu.

   "Ya.. Kecuali kamu ada uang" Sambung Teo sepele

   "Woi, cowok sombong aku gak minta uangmu. Jangan kira aku menikah denganmu karena uangmu" Jawab Celine dengan volume meningkat dan wajah yang terlihat marah.

   "Ah, uda laper, panas, ngadepin cowok yang kayak gini lagi" Guman Celine sambil membuka tas kecilnya.

   Irisnya melebar, melihat tasnya tidak memiliki selembar uangpun.

   "Uang!! Mana uangku? " kuatir Celine dalam hati

   "Ya.. Kecuali kamu ada uang"

   Terbayang kata sombong Teo dikepalanya, kata kata Celine yang belagak seakan ada uang sekarang bagaikan angin yang lenyap tak berjejak. Dia mematung terdiam disamping mobil Teo,sedangkan Teo melihat Celine yang kebingungan sambil menyantap makanannya.

   Tawa terlihat di sudut bibirnya, seakan dia sudah memikirkan hal hal lain yang mampu membuat Celine semakin emosi. Entah apa yang membuat pria tinggi satu ini sangat senang melihat wanita marah.

   Celine melirik ke arah Teo yang terlihat sangat menikmati makanannya. Kaca yang menutupi depan restoran itu membuat Celine bisa melihat suasana sampai kesudut sudut restoran.

   Terlihat Teo melemparkan senyum menyindirnya pada Celine. Emosi Celine mulai meningkat satu level lagi. Kalau dia memiliki kekuatan api mungkin api itu sudah terlihat berkobar kobar disekitar tubuhnya. Dia tidak tahan dan memutuskan masuk kembali ke mobil.

   Kruuucchh~

   Suara perut Celine mulai terdengar. Dia memutuskan minum air mineral untuk mengganjel laparnya sebentar.

   Kriinggg...

   Sebuah panggilan masuk ke telpon Celine.Tertulis nama Theodor sebagai si penelepon. Celine tidak binggung lagi mengapa nomor Teo ada di telponnya atau nomornya ada di telpon Teo, karena ini pasti perbuatan mamanya.

   "Ada apa?"

   "Kau tidak makan siang?"

   "Sudah tahu jawabannya kenapa bertanya lagi"Jawab Celine kesal

   "Keluarlah"

   "Untuk apa? Supaya kamu bisa makan didepanku gitu? "

   "Keluar aja apa susahnya sih. Kalau kau tidak keluar dalam hitungan ke tiga,kau pulang sendiri"Ancam Teo

   "Satu.."

   "Peduli"Celine mengabaikan ancaman Teo

   "Dua.. "

   "Ya!! Apaan sih"

   "Ti.. "

   Celine yang mulai bergegas keluar dari mobil sambil menggerutu ke Teo. Dia mencengkram telponnya tanda geram pada Teo.

   Saat keluar dari mobil,Celine melihat Teo tidak lagi berada dalam restoran itu melainkan pindah ke luar,dia duduk santai di meja payung
yang disediakan restoran untuk daerah outdoor.

   Teo melambaikan tangan kanannya yang memegang telpon genggam pada Celine sambil tersenyum sok manis agar Celine tidak marah. Celine berjalan ke meja tempat Teo duduk,  dan melihat Teo yang kembali mulai berbicara padanya dari telpon padahal jarak mereka hanya 100 meter.

   "Jalannya cepat sedikit"

   Celine menutup telponnya sebagai jawaban atas perintah Teo.

   "Ada apa? "Tanya Celine sewaktu tiba di depan Teo.

   "Duduklah"

   Sebenarnya Celine masih pikir pikir antara menerima tawaran Teo untuk duduk atau tidak. Karena dalam pikirannya Teo akan mengerjainya lagi. Tapi disisi lain hatinya mengatakan kalau Teo akan mengajaknya makan bersama.

   Dengan menarik nafas panjang Celine pun memutuskan duduk didepan Teo dengan banyaknya makanan yang dihidangkan di meja.

   "Lihatin aku makan sampai selesai"😎

Hai my readers jangan lupa vote n commentnya yah 😁

  

MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang