Musibah

4.3K 76 2
                                    

Helen menyetir sepeda motor dengan kecepatan tinggi dengan mendengarkan MP3 dari dalam handphone lalu mau membelok dan mendadak ada sebuah mobil. Helen segera menggunakan rem tetapi terlambat dan terkejut lalu jatuh dari sepeda motor dan sepeda motor menabrak sisi trotoar. Helen merasa kesakitan dengan posisi duduk. Semua orang segera menolong Helen lalu lelaki yang menjadi korban tabrakan Helen terluka parah dan tidak sadar diri. Pukul 08.30. Helen sudah berada di rumah sakit bersama papa dan mama. Keluarga korban Helen juga sudah datang dan Helen merasa sangat takut apalagi ada beberapa polisi. Helen tidak terluka parah tetapi hanya lecet di siku kedua tangan Helen. Salah satu telapak tangan Helen juga lecet tetapi sudah dibalut perban oleh suster. Selesai menyelidiki polisi datang dan berdiri di hadapan orang tua lelaki tersebut.

"Selamat pagi. Kami sudah melakukan penyelidikan lebih lanjut dan...anak Anda dianggap melakukan keceroboan sehingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan tersebut dan memakan korban yaitu Nona yang di sana" kata polisi dengan menujuk sebentar Helen.

Semua orang yang ada di sana merasa tidak menyangka lalu papa dan mama lelaki tersebut tidak bisa menerima.

"Bagaimana bisa? Jelas dia yang menyebabkan kecelakaan tersebut"

"Benar, Pak. Saya yakin anak saya tidak akan sembarang menyetir mobil" kata mama.

"Berdasarkan keterangan saksi anak Anda yang salah" jawab polisi.

"Pak, Anda jangan menuduh sembarangan. Selama ini anak saya lihai dalam menyetir dan tidak pernah menyetir dengan kecepatan tinggi. Selalu berhati hati"

Helen merasa tidak enak hati.

"Bukankah sebenarnya kesalahan gue?" pikir Helen dengan merasa tidak tenang.

Polisi tetap bersikeras dengan perkataannya sehingga menjatuhkan hukuman untuk lelaki tersebut. Helen semakin merasa bersalah dan berjalan menghampiri polisi tersbeut.

"Mohon maaf, Pak"

Polisi dan orang tua lelaki tersebut berhenti saling berdebat lalu menoleh dan meihat Helen.

"Pak, saya tidak ingin memperpanjang masalah. Kami akan menyelesaikan sendiri secara kekeluargaan"

"Tetapi dia sudah membuat Anda terluka jadi kami sebagai polisi hanya melakukan kewajiban kami sebagai penegak hukum"

Helen menggeleng.

"Saya tidak akan menuntut dia. Kasihan. Dia terluka parah jadi saya akan memaafkan dia" lanjut Helen.

"Apa Anda yakin?"

Papa dan mama lelaki tersebut mengerutkan dahi.

"Saya sangat yakin. Terima kasih atas keikutsertaan Bapak untuk menangani kasus kami" 

"Baik jika memang hal tersebut keputusan Nona"

Helen memikirkan kondisi lelaki tersebut. Beberapa polisi tersebut berjalan pergi. Pukul 16.00. Helen memikirkan nasib lelaki tersebut dan gelisah lalu tidak bisa istirahat dengan nyenyak karena rasa bersalah dan papa Helen membuka pintu kamar Helen.

"Helen"

Helen menoleh dan melihat papa lalu papa berjalan masuk dan ada mama di belakang papa. Papa dan mama Helen berdiri di hadapan Helen dengan memasang wajah marah.

"Apa yang harus dilakukan papa dan mama terhadap kamu?" kata papa.

"Aku minta maaf" kata Helen dengan merasa takut.

"Percuma kamu minta maaf. Kamu memang sering membuat masalah. Kamu baru masuk kuliah sudah membuat masalah. Papa dan mama sudah sering memberitahu kamu jangan menyetir dengan kecepatan tinggi. Mulai sekarang kamu tidak boleh kuliah dengan sepeda motor. Kamu naik angkot saja" kata mama dengan merasa geram.

My Tiny LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang