"Ada apa? Kenapa kau menangis?"
"Tidak masalah, aku tidak apa-apa" jawabku lagi
Aku pergi meninggalkannya dan mencoba mencari air putih karena aku benar-benar sedang drop saat ini.
Aku mengambil segelas air putih lalu meneguknya dengan tergesa-gesa, alhasil aku tersedak karena tindakan konyolku sendiri. Aku membasuh wajahku dengan air dari wastafel.
"Aku pasti sudah gila! Menangis di depan Sehun oppa!" geramku
"Ada apa Yeri?"
Kini, kudengar suara seorang wanita yang tak asing bagiku, dia Joy.
"Gwencana Eonnie" jawabku
"Sungguh? Ada apa? Kau menangis? Apa yang terjadi?" dia amat sangat mengkhawatirkanku
"Aku baik-baik saja, sungguh"
"Baiklah mungkin kau butuh waktu untuk sendiri, tapi jika ada sesuatu cepat panggil aku" Akhirnya Joy meninggalkanku sendiri di sini. Ini lebih baik.
Aku bodoh, benar-benar bodoh! Sungguh! Sehun pasti sudah merasa jijik padaku saat ini, seorang wanita menangis di depan pintu kamarnya? Kau benar-benar gila Yeri!
Aku memutuskan kembali ke ruang tamu setelah merasa baikan, tapi kulihat ada Sehun disana. Aku tak menghiraukannya, aku hanya berjalan menuju teman-temanku.
"Yeri? Dari mana saja kau?" tanya Seulgi
"Aku... Aku dari... Dari toilet hehe iya toilet" jawabku gugup
Sehun sedang menatapku saat ini, entah itu tatapan menjijikan atau karena aneh melihat kejadian tadi.
Sehun masih saja memandangku, hingga akhirnya aku memilih untuk pergi keluar dari dorm.
"Eonnie, bolehkah aku pergi keluar sebentar? Aku ingin membeli beberapa minuman di mini market" tanyaku
"Baiklah, tapi apa kau berani seorang diri?" tanya Irene
"Aku akan menemaninya" sela Kai
"Ah tidak perlu aku bisa sendiri, lagi pula jaraknya tidak jauh dari sini kan?" semoga mereka mengizinkanku
"Tidak bisa, aku tidak mau adikku terluka. Biarkan Kai menemanimu" ucap Xiumin
"Arasoo oppa" jawabku
Aku dan Kai berjalan keluar dari dorm itu. Dalam perjalanan kami hanya saling diam namun tiba-tiba Kai bertanya padaku.
"Yeri? Kau melamun, hati-hati kau bisa tertabrak nanti"
"Ehh? Gwencana oppa, itu tidak akan terjadi" jawabku
"Kenapa kau terlihat murung seperti itu? Kau bukanlah Yeri yang ku kenal" jelas Kai
"It's oke oppa, i will be fine"
"Hah? Aku tak mengerti" ternyata Kai tidak bisa berbahasa Inggris.
"Haha mian"
Akhirnya kami sampai di depan mini market, aku mengambil yoghurt rasa Vanilla kesukaanku, Kai mengambil makanan ringan seperti stick coklat di sana. Aku dan Kai segera membayar karena sepertinya udara mulai dingin jadi kami harus cepat-cepat kembali ke dorm.
"Oppa, bolehkah aku menanyakan sesuatu padamu?"
"Silahkan Yeri"
"Apakah Sehun oppa pernah memiliki seorang kekasih?" tanyaku angkuh
"Hm... Pernah mungkin? Ah tidak, tidak pacaran hanya saja hampir pacaran" jelas Kai
"Siapa orang itu?" tanyaku lagi
"Dia... " ucapan Kai terpotong akibat seseorang yang menghampiri kami dan memberikan jaket kulit padaku.
"Kalian lama sekali, udara disini sudah mulai dingin cepat kembali" itu Sehun, dia membawakanku jaket kulit.
"Sehun, apa yang kau lakukan disini?" tanya Kai
"Chanyeol hyung memintaku untuk menjemput kalian, karena merekapun tau udara diluar sangat dingin"
Oh jadi itu karena permintaan Chanyeol oppa? Jika Chanyeol oppa tidak memintanya Sehun juga tidak mungkin membawakan jaket padaku. stay cool Yeri, stay cool.
"Ini pakailah" Sehun menyodorkan jaket kulit itu padaku
"Te.. Terima.. K.. Kasih" ucapku terbata-bata setelah mengenakan jaket tersebut.
Aku tak berani menatap matanya, berbicara saja aku masih tak bernyali. Kai yang menyadari keanehanku kini tengah menatapku.
"Sudah ku duga Yeri" aku menatap Kai yang baru saja berbicara padaku.
"Wae? Oppa?"
"Kau jatuh hati pada Sehun ya?" tanya Kai terang-terangan
Sehun yang mendengar hal tersebut langsung mengalihkan pandangan padaku dan membuat mimik seakan-akan ia bertanya 'apa itu benar?'
Aku terdiam dan tak menjawab, aku hanya berjalan sembari menundukkan kembali kepalaku. Sehun mungkin sekarang merasa lebih jijik lagi padaku.
"Apa itu benar, Yeri?" Sehun akhirnya bertanya padaku
"Aniyaa oppa, aku... Tidak S.. Seperti... Itu!" aku gugup saat ini
"Haha sudahlah jangan bercanda" Kai menjawil pipiku dan membuatku mengangkat wajahku karena perlakuannya.
"Sudah terbaca!" Kai semakin keras menjawil pipiku, pada akhirnya ia berlari meninggalkanku dengan Sehun. Aku yang melihat aksinya tersebut ikut berlari di belakangnya tetapi seseorang telah menahanku dengan tangan kekarnya.
"Ada apa?" tanyaku, aku sudah merasa tak gugup lagi sekarang tapi tetap saja aku tidak bisa memandang wajahnya.
"Look at me" pinta Sehun
Aku masih belum bisa memandang wajahnya. Aku menggeleng tanda tak mau.
"I said look at me" Sehun kembali memintaku untuk memandang wajahnya
Aku terpaksa memandang wajahnya, aku menahan gugupku saat ini, semoga saja keadaan gelap ini dapat menutupi rona merah di pipiku.
"Give me your phone" Sehun kini memerintahkanku untuk memberikan ponselku padanya
Aku hanya menurut, aku memberi ponselku padanya.
"Password?" tanya nya lagi
"1234" jawabku
"Mudah ditebak, kau harus mengganti pinnya" ujarnya
Entah apa yang ia lakukan pada ponselku yang jelas jangan sampai ia membuka galeriku, karena ada beberapa fotonya dalam galeriku.
"Hubungi aku jika kau membutuhkanku, aku juga sudah menyimpan nomormu di Line" jelasnya
Sungguh? Aku benar-benar tidak percaya ini! Sehun melakukan hal itu padaku?
"Eh? Oppa?"
"Hmm?" ia menjawabku ternyata
"Aniya... Terima kasih" jawabku
Kami melanjutkan perjalanan kami menuju dorm EXO. Tak ku sadari Kai sudah sampai lebih dulu, jelas saja ia kan meninggalkanku dengan Sehun.
***
"Astaga... Lama sekali kalian" ujar Chanyeol
"Maafkan aku" aku membungkuk sebagai tanda permintaan maafku
"Yasudah tak masalah yang penting kau aman" jawab Chanyeol
EXO Oppa benar-benar sangat perhatian padaku. Aku terhibur dengan keberadaan mereka.
Segitu dulu ya buat hari ini, maaf kalo ada yang kurang baku gajelas dan alay 🙃 see u next part!

KAMU SEDANG MEMBACA
Would You Be Mine? [OSHXKYR]
Fanfiction[END] "Would you be mine, Yeri?" "Im sorry, but i can't" "Why?" "I mean, i can't refuse".