Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata Bintang? dikagumi? bercahaya? Indah? Seharusnya memang seperti itu. Bintang di angkasa dengan cahayanya yang cantik, siapa yang tidak mengaguminya?
Berbeda denganku, aku hanya Bintang yang ditinggalkan, Bintang yang suram, Bintang yang tak terlihat. Aku bahkan merasa tak pantas menyandang nama Bintang. Nama itu terlalu indah untuk diriku yang tak ada apa-apanya.
Apa terdengar menyedihkan?
Tidak, jawabannya adalah tidak. Meskipun aku di buang oleh orang tuaku, meskipun orang-orang tidak menganggapku ada, tapi aku masih memiliki seseorang yang menganggapku 'berharga'. Dia yang membuat cahayaku tetap bersinar, dia yang membuatku merasa dianggap, dia yang membuatku percaya bahwa aku tak semenyedihkan itu. Hingga saat dimana dia pergi, hanya meninggalkan sebuah janji bahwa kelak dia akan kembali. Sama seperti janji yang pernah ibuku ucapkan ketika meninggalkanku dulu, mereka sama-sama tidak menepati janjinya.
Aku ditinggalkan kembali. Dan saat itu juga, aku merasa bahwa kalian benar. Aku sangat menyedihkan.
Untuk kedua kalinya, aku telah kehilangan cahayaku.
🌟🌟🌟
Published in April 6th 2018
Purwakarta | 12.20 WIB