"Cinta? Entahlah banyak yang tidak mengerti bahwa mencintainya dalam diam itu sangat-sangat menyakitkan"
"Jadi, kenapa kamu datang kesini?" Blue menaikan sebelah alisnya sambil membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan
Gavyn menyilangkan kaki kanannya kearah depan dengan bertumpu pada kaki kirinya "Hnn? "
Blue menghela nafasnya lelah percuma saja berbicara dengan orang yang satu ini "Lebih baik kamu pergi dari sini"
Gavyn memutar-mutar tepian gelas ditangannya yang sudah kosong "Apa ini pengusiran?"
"Ya!"
Gavyn akui bahwa wanita dihadapannya ini, masuk kedalam kelompok wanita yang tidak bisa berbasa-basi sedikitpun "Bagaimana jika aku menolak?"
"Maka aku akan berteriak dan mengatakan bahwa ada maling yang masuk kerumahku"
Gavyn terkekeh pelan "Benarkah?"
Blue mengangguk yakin "Tentu saja jangan kau pikir aku tidak bisa melakukannya"
"Dan kau tahu, apa yang nantinya akan terjadi jika kau berteriak?"
"...."
"Ayahmu akan terbangun dan membelaku, dia akan mengatakan bahwa aku adalah calon menantunya dan bukan maling"
Blue menggertakan giginya "Sebenarnya apa yang kau inginkan dari ku?! "
"Temani aku makan malam"
💖💖💖
Gavyn selalu mempunyai cara untuk membuat lawannya bungkam dalam sesaat. Termasuk dengan wanita yang nantinya akan menjadi calon istrinya
Dia akui bahwa Blue memang menarik, pintar dan cepat tanggap. Hanya saja wanita sepertinya masih terlalu polos dan naif untuk bisa bersamanya
"Blueberry Russell"
Blue menoleh dan menaikan alisnya "Kenapa?"
"Aku hanya ingin memanggilmu saja"
"Ck dasar tidak jelas"
Gavyn terdiam tidak menghiraukan perkataan Blue. Dia melirik sekitarnya yang ramai, dan berdecak tidak suka. Saat melihat tatapan para pria yang sedang memperhatikan Blue.
Setidaknya untuk kali ini, dia membenarkan kalimat Billy bahwa dimanapun Blue berada maka wanita ini akan menjadi pusat perhatian
"Penampilanmu sangat jelek"
"Aku tidak minta pendapatmu" ucap Blue acuh. Lagian sejak kapan seorang Gavyn memperhatikan penampilannya
"Kita selesai"
"Maksudnya?"
"Pulang" ucap Gavyn datar
"Tidak! Makananku belum habis"
"Ya sudah kalau begitu" Gavyn memberikan cek diatas meja sesuai dengan nominal yang tertera kemudian berjalan pergi
"Hey!" Blue menghela nafasnya kasar mencoba bersabar dengan sikap calon suaminya yang satu ini
"Sudahlah, lagian aku bisa pulang sendiri" ucap Blue "Memangnya dia pikir aku tidak tahu jalan pulang apa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Gavyn
RomanceDont copy my story Namanya Blueberry , Kisahnya mungkin tidak semanis buah Cherry ataupun seabu-abu buah strawberry. Banyak hal yang dilaluinya setiap hari, bekerja adalah prioritasnya saat ini. Percayalah, dulunya semua bisa dimiliki oleh Blueberry...