one

1K 53 9
                                    

happy reading ~

.

.

Seorang namja tampan bersurai silver melangkah dengan cepat nyaris berlari, sesekali melirik jam dipergelangan tangannya. Dia segera mempercepat langkahnya saat melihat jarum jam menunjuk angka 07.10 dan perjalanan menuju sekolahnya masih 15 menit lagi. SHIT!! Dia mengutuk nama seseorang didalam hati.

"YA KIM! Bisakah kau mempercepat jalanmu!" ujarnya kesal saat menoleh kebelakang. Seorang namja yang dibentaknya tampak bejalan santai seolah menghiraukan fakta bahwa dia sudah terlambat. Tidak ada raut cemas sedikit pun dari wajah namja bermarga kim itu. Ohhh tentu saja bagi Kim Mingyu terlambat adalah hal wajar.

"Tenanglah, hyung. Percuma mau kau berlari sprint atau melakukan teleportasi pun hukuman telah menanti kita." Ucap mingyu tenang. Taeyong –namja bersurai silver- semakin kesal saat melihat cara jalan mingyu. Mingyu melangkahkan kakinya dengan santai dan jangan lupakan tangan yang dia masukan kedalam saku celana itu. Dasar KIM DEKIL MINGYU.

"Kau masih bisa menyuruhku tenang?! Ya Kim Mingyu! Bila bukan karena motor yang sewarna dengan kulitmu itu, aku tidak akan telat." Ujar Taeyong keras sembari mepercepat jalannya "Seharusnya tadi aku tidak usah menunggumu." Lanjutnya.

"Kenapa kau menyalahkanku? Ini semua salah Jongin hyung, dia menggunakan motorku tapi tidak mengisi bensinnya. Yahh mana aku tau kalau motorku ternyata habis bensin. Lagian sesekali telat tidak apa-apalah, Tiwai hyung" ucap Mingyu berusaha menyamai langkahnya dengan Taeyong. Berterimakasihlah kepada kaki panjangnya.

"Sesekali katamu?! Untuk berandalan sepertimu itu sudah biasa, beda halnya untuk murid teladan sepertiku." Balas Taeyong sinis.

Mingyu memutar bola matanya saat mendengar kalimat narsis dari sosok disampingnya itu.

"Katakan iya kepada buku hitam tertuliskan namamu itu, hyung" ujar Mingyu malas.

"Berdoa saja semoga yang berjaga nanti sang ketua OSIS bukan wakilnya.." Mingyu terkekeh pelan melihat ekspresi wajah Taeyong yang cukup menggemaskan. Alis tertekuk dan bibir yang dimajukan. Sebenarnya disini siapa yang lebih muda.

"Semogaa.."

.

.

.

Tapi mungkin hari ini dewi fortuna sedang tidak memihak mereka. Buktinya yang berjaga bukanlah sang ketua OSIS tercinta, tetapi...

"Kau! Dasimu dikemanakan?"

"Kau telat 20 menit, lari keliling lapangan 10 kali. Pulang nanti bersihkan lapangan indoor. Jangan kabur!"

"Sunbae, kau telat. Aku tidak peduli ini pertama kali atau tidak untukmu. Keliling langan 10 kali."

"Kau! Jangan cengengesan! Atau ku tambah hukuman mu menjadi 100 kali push up."

"Rapihkan bajumu dengan benar!"

"Dasimu berantakan ditambah kau telat. Keliling lapangan 10 kali dan 50 kali push up"

"Aku tidak peduli kau yeoja. Kau telat, keliling lapangan 5 kali. Lebih baik besok kau ganti rokmu itu. Atau aku akan memanggil namamu keruang kedisiplinan."

"Siapa namamu?.. Jihoon, tuliskan nama dia. Awasi mereka yang terkena hukuman!"

Sang wakil ketua OSIS. Namja tampan dengan wajah dinginnya, walaupun wajahnya terhalangi kacamata bulat malah membuat namja itu semakin tampan-dan manis-. Namja yang bername tag JEON WONWOO. Logo keemasan yang tersemat di baju lengan atas sebelah kanan menandakan dia anggota OSIS dan di dasi hijau yang tertata rapih tersemat strip satu sebagai tanda dialah sang wakil ketua OSIS, yang tidak diharapkan kehadirannya oleh Mingyu dan Taeyong. Tidak, semua anak yang dibariskan ditengah lapang sangat tidak mengharapkan kehadirannya.

"Sunbae, kau lagi kau lagi?! Apa kau tidak bosan terlambat terus, sunbae?" ujarnya dingin kepada namja tampan-saking tampannya mnyerempet manis- dengan tiga konselasi bintang dipipinya.

Namja itu hanya tersenyum ringan seolah tidak melakukan kesalahan. Lebih tepatnya dia sudah biasa menghadapi situasi seperti ini. Hukuman menjadi konsumsi sehari-hari untuknya.

"Dan bisakah kau berpakaian lebih rapih ONG SEONGWOO SUNBAENIM" ujar wonwoo jengah, dengan penuh penekatan.

"Perlu kau tau wonwoo-ssi, ini adalah tren. Akan membuatku semakin tampan dan cool." Mengembangnya senyum bangga dari Seongwoo membuat Wonwoo semakin kesal.

"Berlari 10kali keliling lapangan ditambah pulang nanti kau membersihkan toilet lantai tiga. Itu hukumanmu, jangan kabur. Aku yang akan mengawasimu nanti, sunbae." Setelah menyelesaikan perkataanya Wonwoo memeriksa murid lain. Seongwoo mengangkat bahu acuh, mengucapkan namnya saat adik kelas imut -yang tidak mau dibilang imut, bisa berabe bila seungwoo ketahuan memanggilnya imut- bername tag LEE JIHOON menghampirinya dan menanyakan namanya. Menyuruhnya segera menjalankan hukuman. SIAL! Bila bukan karena mereka anggota OSIS malas sekali dia berurusan dengan makhluk makhluk membosankan seperti mereka.

"KIM! Kau.." Wonwoo memijit pelan keningnya, mencoba meredakan emosinya saat berhadapan dengan namja jangan didepannya.

Seolah tidak takut dengan wajah dingin sunbae didepannya Mingyu malah menujukkan senyum lebar yang memperlihatkan gigi taringnya, membuat para yeoja yang ada disekitarnya memekik pelan dan beberapa mahkan sampai merona.

HEI! Mingyu itu tampan, sangat malah.

Dia bahkan masuk TOP 3 anak tampan diangkatannya, walau dia lebih berandal diantara ketiga itu. Tapi tetap saja itu menjadi daya tariknya. Sayangnya, itu tidak berlaku untuk namja manis didepannya ini.

.

.

TBC

udah diedit karena ditunggu beberpa hari ini chap ngga blik lagi tulisannya. oh iya sebelumnya sama mau minta maaf karena salah dalam mengetikan nama Ong sekali lagi maaf heheh 

terimakasih sudah mampir,


_sugar

JE T'AIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang