2. Sasuke Uchiha

14.3K 879 66
                                    

Anime: Naruto
Rated: T
Genre: Friendship, Family & Romance
Cast: Naruto(female) and Friends
Length: Chaptered

Disclaimer : This story is belong to me and Naruto always belongs to Masashi Kishimoto.
Warning : Familiar Story, OOC, Typos, Absurd story
Picture's source : Pinterest

CHAPTER II

Happy Reading~
.
.

Seperti cerita pada umumnya, kisah ini berawal dipagi hari dimana sang tokoh utama terbangun dari tidurnya karena cahaya-cahaya kecil yang nakal menyusup melalui celah jendela kamar. Hal itu juga berlaku untuk Naruto, gadis pirang yang menjadi lakon pada cerita ini.

"Huamph....," dengan mengeliat-geliat kecil dan satu kuapan singa, gadis bermanik saphire itu bangkit dari ranjang empuknya. Duduk sebentar seraya mengucek pelan matanya yang mungkin terdapat sedikit banyaknya belekan.

"Haah...hari pertama sekolah ya?" Naruto segera turun dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi.

Beberapa saat kemudian...

Naruto keluar dari kamar mandi dalam keadaan sudah berseragam lengkap. Kemeja putih dengan dasi hitam bergaris putih dilampisi rompi berwarna abu-abu. Oh...jangan lupakan celana panjang hitam yang menutupi kaki jenjangnya.

"Woah...ternyata aku tampan juga," Naruto berkaca diri dan bangga dengan penampilannya saat ini. Walaupun ia seorang perempuan, dengan tatanan rambut jabrik seperti ini ia terlihat seperti laki-laki, yah...bisa dibilang lumayan tampan lah.

"Yosh..., mulai hari ini aku adalah seorang laki-laki. Jadi aku harus bertingkah seperti laki-laki, dan ya suaraku, aaa....aaaa...aaa," Naruto mencoba melatih suaranya agar persis seperti laki-laki.

Setelah semuanya sempurna, gadis yang menyamar menjadi laki-laki ini segera menyandang tas dan lantas turun untuk sarapan.
.

Di kediaman Namikaze, sarapan dilaksanakan dengan nikmat dan tanpa suara, hanya sesekali terlihat Minato dan Kushina mencuri pandang ke arah Naruto.

"Terima kasih atas makanannya," Naruto menyatukan telapak tangannya bersyukur atas nikmatnya sarapan paginya kali ini.

"Aku berangkat!" Tanpa basa-basi, tanpa cium tangan apalagi cipika-cipiki, Naruto segera melengos pergi

"Naruto, Tou-san akan mengantarmu!" Kata Minato yang kemudian juga menyudahi sarapannya karena ingin mengantarkan sang anak ke sekolahnya

"Aku bisa sendiri!" Jawab Naruto tanpa memandang orang yang mengajaknya bicara

"Biar Tou-san yang mengantarmu, lagian Naru baru disini, Kaa-san takut kau kenapa-napa," itu suara Kushina

"Ck...aku bisa menjaga diriku. Apa kalian lupa jika aku ini adalah laki-laki," setelah mengatakan itu Naruto benar-benar pergi karena Minato dan Kushina tak punya kata lagi untuk membalas ucapan Naruto. Skakmat, mereka diserang di titik paling sensitif.

"Naruto begitu membenci kita...," lirih wanita bersurai merah yang mulai menitikkan air mata

"Ini semua karena kesalahanku, putriku yang malang....," Minato memejamkan matanya mengingat kembali kesalahan yang telah ia lakukan di masa lalu. Dan kini baru penyesalan itu datang. Melihat putrinya yang cantik harus menyamar jadi seorang laki-laki bahkan memangkas surai panjangnya menjadi sangat pendek, Minato paham jika ini adalah bentuk hukuman dari Naruto untuknya.

"Sampai kapan ini akan berlangsung?" Kushina ingin Narutonya yang ceria kembali, bukan yang dingin seperti saat ini.
.
.

Di perjalanan menuju Konoha Academy yang berada tidak jauh dari kediaman Namikaze, Naruto terus melangkahkan kakinya dengan bahagia. Kota Konoha yang telah ia tinggalkan lebih kurang selama 11 tahun masih begitu indah seperti dulu. Kelopak Sakura berjatuhan mewarnai jalanan yang ia lewati.

Beautiful Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang