Cerita ini saya buat, karena saya mau mengasah lagi hobi saya bikin kode.
Anggap saja ini cerita ''National Treasure'' versi Narusasu.
Happy reading.
Jepang, 1800 an.
Suara tawa yang lumayan keras menggema di gelapnya malam. Memantul melewati celah - celah pepohonan yang rimbun. Gemerisik daun - daun kering yang terinjak menjadi alunan musik pengiringnya. Mengusir sedikit keheningan yang menyelimuti hutan gelap dengan suara binatang malam sebagai penanda keberadaan makhluk hidup disana.
"Berhenti tertawa! Kau tahu kita ada dimana?''
Suara pekikan kesal dilontarkan pria muda yang sejak tadi tertawa. Tidak terima rekannya memukul kepala berharganya. Delikan kesal ditunjukkan, tapi sama sekali tidak mempan pada pria dengan rambut hitam panjang yang tadi memukulnya.
Bola mata berputar malas, apalagi saat dilihatnya raut khawatir yang tergambar di wajah pria berambut panjang itu.
"Ayolah, hanya orang gila yang akan mengejar kita kemari'' si pria yang tadi tertawa dengan santai merangkul pundak pria yang berjalan disampingnya.
"Secara tidak langsung, kau mengatakan kita gila'' sembur pria itu menanggapi rekannya.
"Ah, iya ya'' tersenyum lebar sembari menggaruk kepala, begitu menyadari ucapan temannya itu benar.
"Dasar idiot! Aku tidak percaya kau itu adikku. Kau sama sekali tidak mewarisi otak cerdas Ayah kita, Ashura'' sembur pria itu.
"Hey... tapi tetap aku ini yang paling hebat Kak. Kau tidak pernah menang kalau berkelahi denganku'' jawabnya sombong "Lagipula, Kak Indra, kalau otakku jenius sepertimu, sekaligus hebat dalam hal fisik, kau akan kalah jauh denganku. Semua wanita akan memilihku dan tidak ada yang akan melirikmu'' tawa keras kembali mengalun dari pria yang bernama Ashura dan sekali lagi, satu pukulan keras mendarat di kepala berambut pendek itu.
"Ssstttt... diam. Aku mendengar sesuatu'' telunjuk Indra menempel di bibir, memberi tanda untuk diam.
Hening kembali menyelimuti. Tidak terdengar apapun awalnya. Hanya suara hewan malam dan gemerisik dedaunan yang saling bergesekan. Ashura mengeryitkan dahi, berusaha menajamkan pendengarannya.
Lamat - lamat dari kejauhan, suara langkah kaki yang menginjak daun dan ranting kering terdengar. Semakin lama semakin mendekat. Dan tidak hanya satu dua orang, sepertinya banyak.
"Aku tidak percaya mereka mengejar sampai sini. Kupikir mereka akan takut masuk ke hutan ini'' Ashura menekuk wajahnya kesal. Dia yang menyarankan untuk masuk hutan karena semua penduduk Jepang pasti tahu seperti apa keangkeran hutan ini, dan hanya orang gila seperti mereka yang berani masuk ke dalamnya.
"Kalau kau lupa, yang mengejar kita bukan hanya orang Jepang. Orang - orang kulit pucat itu pasti tidak akan takut dengan mitos tidak berguna tentang hutan ini'' sahut Indra.
"Lalu, harus bagaimana?''
"Lariiii...'' Ashura merasakan tangannya di tarik kuat.
Indra menariknya kuat saat suara desingan peluru mulai terdengar di tengah gelapnya hutan. Salah satu peluru melesat tepat di samping wajah Ashura sesaat setelah Indra menarik tangannya dan membawanya berlari. Aroma mesiu tercium di antara aroma dedaunan busuk di dalam hutan.
Deru napas terdengar dari dua pria yang kini berlari cepat. Melompati batang pohon yang tumbang menghalangi jalan, sambil sesekali menundukkan kepala menghindari ranting pohon dan juga peluru yang masih tanpa henti di tembakan dari arah belakang mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
TREASURE HUNTER
Fanfictiona Narusasu Fanfiction Disc : Naruto @ Masashi Kishimoto Sebuah kotak kayu berdebu peninggalan kakeknya, mengingatkan Naruto akan dongeng harta karun yang sering di ceritakan pria tua itu saat dia kecil. Berbekal sebuah teka - teki, membawa Naruto da...