chap 5 ; (Nggak Jelas!!)

5 5 0
                                    

_____

Stres dan frustasi, itulah yang saat ini dirasakan oleh celine. Semenjak tadi pulang dari sekolahnya, rasanya ia ingin sekali membongkar-bongkar kamarnya, ataupun membakar kamarnya. Ia tidak sanggup lagi harus menahan semua ini. Rasa dimana ia harus menyukai seseorang yang tidak mencintainya, seseorang yang hanya menganggapnya sampah di hidupnya.

Celine tahu itu, dia juga tahu apa alasan dari semua perkataan yang dilontarkan devan saat pulang sekolah tadi, devan menyuruhnya untuk menjauh. Yahh, mungkin karena mawar alasannya, dia tidak mau mawar sakit hati mungkin.

Celine memukul kerasa kepalanya saat kejadian itu kembali terputat di otaknya seperti kaset rusak.

#Flashback

Kini pukul 15.45 ini sudah waktunya jam pulang sekolah, sma 1 jakarta pun sudah membunyikan bel pulang sejak 5 menit yang lalu hingga membuat para siswa/i berhamburan keluar kelas, namun beda halnya dengan celine. Saat kelima sahabatnya sudah menunggunya untuk segera keluar dari dalam kelas, ia masih setia menulis bukunya, bukan menulis bukunya lebih tepatnya merobek bukunya. Padahal buku itu tidak punya salah apapun.

Gisel hanya mendengus kesal sembari menatap kesal ke arah celine yang terlihat seperti orang gila di dalam sana.

"Sel, gue sama yang lainnya pulang duluan yah," ucap dyra, gisel membalasnya dengan mengangguk lemas.

Setelah kepergian dyra, michel, oliv, dan kesya tinggalah disitu gisel bersama adiknya priskilla yang masih setia menunggu si orang gila keluar dari dalam kelas, mereka tidak mungkin meninggalkan celine sendirian di dalam kelas itu. Akhirnya dengan sangat terpaksa gisel masuk kedalam kelas dan segera menarik celine keluar kelas.

"Aduhh, apaansih sel" bentak celine kesal, gisel hanya menatap tajam ke arah celine dan terus menarik paksa tangan celine di sepanjang koridor kelas.

Kedua sahabat itu berhenti di parkiran sekolah, rasanya gisel akan segera meremas kuat leher celine agar segera mati. Sejak tadi celine tak ingin diam dan terus memberontak.

"Heh, lo kan yang namanya celine?" Celine tiba-tiba saja tergagap saat ia ingin berbalik dan menjawab pertanyaan siswi yang baru saja bertanya padanya, namun entah kenapa ia merasa sangat kaget saat melihat siswi tsb.

"I-iya" jawab celine kaku, siswi dihadapannya hanya tersenyum miring dan memperhatikan seluruh tubuh celine dari atas hingga bawah.

"Jangan pernah ganggu hubungan gue sama devan, ngerti!!" Bentak siswi tsb dan segera pergi dari situ. Celine tak bisa berkata apa-apa lagi itu adalah mawar pacar resmi devan. Gisel tergagap melihat kejadian itu, ia lalu mendongak menatap celine dengan kening berkerut.

"I-itu m-mawar sel"

"Iya gue tahu itu mawar pacar resmi devan, tapi kok dia bisa tahu semuanya, lo nggak nekat kan buat kasih tau perasaan lo ke devan dihadapan mawar?"

"Nggak kok, gue nggak semurahan itu! Ini semua gara-gara tio"

"Tcih, emang dasar yah si tio"

Gisel membuang nafasnya kasar, priskilla. Adik gisel yang setia dibelakang keduanya hanya bisa menggelengkan kepala. Ia sangat tahu betul apa yang dilakukan mawar setelah ini.

Tak lama celine membeku saat tatapannya bertemu dengan tatapan tajam seseorang, bukan karena tatapan itu yang membuat dia diam tak bergerak seperti ini, namun devan. Dia berjalan mendekat ke arah celine, gisel, dan priskilla dengan menarik lengan mawar.

Priskilla menyengol lengan gisel, gisel yang tak tahu apapun segera mengikuti arah pandangan adik dan sahabatnya.

"Lo, jangan pernah deketin gue lagi!!" Saat devan sampai ia langsung menunjuk celine seraya berucap, dari raut wajahnya sepertinya devan sedang kesal, mawar di belakangnya hanya menunduk.

I'M Promise : (early)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang