_____
Saat ini sma 1 jakarta sedang mengadakan upacara dadakan di sekolah, hal itu mampu membuat sebagian siswa/i mendengus kesal. Mereka bahkan tak bersiap-siap untuk mengikuti upacara, namun untung saja tadi buk tuti sudah berjalan di kelas-kelas dengan membawa kayu yang setia di genggamnya.
Dyra, Gisel, dan oliv rela kepanasan di lapangan agar ketiganya tidak dihukum oleh buk tuti nantinya, karena buk tuti jelas sudah sangat mengenal wajah ketiganya yang hampir setiap upacara memilih untuk bolos. Namun terkecuali gisel yang adalah waketos di sekolah mereka Lain halnya pula dengan ketiga sahabat mereka Michel, Celine, dan Kesya. Mereka bertiga bahkan sama sekali tak perduli jika nantinya mereka dihukum, yang terpenting sekarang mereka ingin mendapat kehangatan di rooftop sambil memperhatikan banyaknya siswa yang tengah mengikuti upacara.
Awalnya michel tidak ingin ikut, tapi celine dan kesya terus memaksa michel sehingga dengan sangat terpaksa gadis itu pun menerimanya. Dan disinilah mereka, tempat yang dianggap surga bagi bad boy maupun bad girl, untung saja di tempat itu hanya ada mereka bertiga, jika tidak. Mungkin saat ini kesya dan michel akan berubah drastis menjadi diam.
"Akhirnyaa, gue nggak ikut upacara juga, bisa mampus gue kalo kepanasan di lapangan" ucap kesya senang, michel memutar bola matanya malas, sembari terus menatap lekat ke arah lapangan.
"Iya yahh, hari ini gue happy banget nggak ikut upacara. Soalnya gue males banget sumpah"
"Kalian pada seneng, lah gue. Ntau dehh kalo ntar gue ketahuan sama buk tuti, bisa mampus gue!!" Kesal michel. Gisel dan celine hanya tersenyum miring.
Merasa malas, akhirnya kesya memilih untuk memainkan ponselnya sembari merenung tak jelas. Entah mengapa dia merasa ada yang aneh dengan hari ini. Tak lama pintu rooftop terbuka lebar hingga memunculkan Tiga orang siswa yang kini menatap dingin ke arah kesya, celine, dan michel. Merasa ada yang menatap ketiganya lalu mendongak ke arah pintu rooftop yang telah terbuka, kaget, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Itulah yang dirasakan oleh celine saat ini.
Salah seorang siswa berjalan dengan santainya ke arah michel, celine, dan kesya.
"Kalian sekarang juga ikut gue" ucap siswa tsb dengan nada sinisnya. Celine mengutuk dirinya dalam hati, tak sempat terpikirkan jika devan adalah ketua osis baru mereka. Dan sudah pasti pula mereka akan dihukum habis-habisan setelah ini.
Devan, yup itu adalah devan, andika, dan gerald. Ketiga siswa itu lalu berjalan pergi dari tempat itu dengan santainya. Tiba-tiba langkah kaki devan terhenti. Detik itu juga devan segera berbalik menatap celine dan teman-temannya dengan dahi berkerut.
"kalian mau nungguin sampe badai datang, ayo cepet" sekali lagi devan berkata sinis dan kembali meneruskan jalannya. Kesya, michel, dan celine saling tatap. Entah setelah ini apa yang akan terjadi namun ketiganya sudah sangat pasrah dan memilih untuk mengikuti ketiga anggota osis tsb.
♡
Mata celine membulat saat ia michel, dan kesya berhenti di sebuah tempat yang sangat familliar di penglihatannya. Bagaimana bisa devan, gerald, dan andika membawa mereka ketempat terkutuk ini. Yup itu adalah asrama sekolah yang sudah tak terpakai lagi, karena asrama yang baru sudah di buat dan asrama ini sudah menjadi tempat terkutuk bagi para murid.
"Kalian disini dulu yah, jangan kemana-mana" ucap andika tegas. Michel yang sata itu berdiri di sebelah kesya hanya bisa mengomel tak jelas, karena ulah kedua sahabatnya ia jadi terkena musibah seperti ini, sedangkan kesya sendiri hanya sibuk dengan ponselnya.
Keenam orang itu sudah memasuki asrama terkutuk itu, rasanya celine ingin keluar dari tempat ini sekarang juga. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Promise : (early)
Teen Fictionbagaimana rasanya mencintai seseorang yang tidak mencintaimu? Celline eugeyne. seorang gadis remaja cantik yang harus merasakan betapa sakitnya, mencintai seseorang yang tidak sama sekali mencintai. mungkinkah seseorang yang di cintai celline akan m...