Dianne memasuki kamarnya setelah Marcus pergi ke kantor.
Gadis itu memasuki kamar mandi dan mengguyur tubuhnya dengan air dingin tanpa repot-repot melepaskan pakaiannya.
Ia kembali menangis. Air matanya bercampur bersama air yang mengalir dari shower.
Dianne terduduk di lantai dan memeluk lututnya. Ia menelungkupkan wajahnya di antara lututnya, kemudian tersedu-sedu hingga tubuhnya bergetar.
Jadilah anak yang berani dan baik hati, Dianne. Kata-kata itu terngiang-ngiang di dalam pikiran Dianne. Ia memeluk kedua lututnya semakin erat.
"Astaga, Miss Dianne." Ujar Dorothea ketika ia memasuki kamar mandi dan melihat kondisi Dianne.
Wanita paruh baya itu segera mematikan shower dan menyelubungi tubuh Dianne dengan handuk tebal. Ia menarik Dianne berdiri, lalu menuntun gadis itu untuk duduk di atas toilet.
"Apa yang terjadi?" Tanya Dorothea lembut seraya mengeringkan rambut Dianne menggunakan handuk lain.
Dianne menunduk menatap jari-jari kakinya. Ia menggeleng pelan merespon pertanyaan Dorothea.
Dorothea menghela nafas. Ia tahu pasti ada sesuatu yang tidak beres terjadi di ruangan majikannya itu, maka setelah majikannya itu pergi, ia segera menyusul Dianne ke kamarnya dan mendapati kondisi gadis itu yang terlihat terluka.
"Tunggu sebentar, Miss. Kita ganti baju Anda." Dorothea keluar dari kamar mandi dan mengambil baju ganti untuk Dianne.
Dorothea membantu Dianne melepaskan sundress berwarna kuning itu dan menggantinya dengan babydoll dress lengan panjang berwarna putih.
(Baby doll dress)
"Terimakasih, Dorothy." Ujar Dianne pelan setelah Dorothea mengganti pakaiannya.
Dorothea mengangguk seraya menyisiri rambut panjang Dianne perlahan. "Anda tidak ingin ke kebun mawar, Miss?"
Dianne terdiam. Gadis itu menggigit bibir bawahnya ketika teringat ucapan Marcus.
"Kebaikanku tergantung seberapa memuaskannya pelayananmu."
Gadis itu menghela nafas. Ia berpikir, apakah nanti Marcus akan meminta pelayanan darinya lagi, bila ia pergi ke kebun mawar?
Dianne menggelengkan kepala. "Tidak, Dorothy. Aku sepertinya akan tidur saja di kamar."
Dorothea menatap Dianne. "Anda yakin? Hari ini Ronald akan menanam mawar-mawar baru di kebun." Ujar Dorothea memberitahu. "Mr. Hawskey juga tadi sudah memberitahu saya untuk membiarkan Anda pergi ke kebun mawar tanpa pengawasan, jika Anda ingin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Amentia (SLOW UPDATE)
RomanceLove comes from insanity.. Bagaimana rasanya ketika kamu bangun dan hidupmu berubah 180 derajat? Apa rasanya jika kamu harus menyerahkan hidupmu dalam genggaman orang asing demi menyelamatkan hidup orang yang kamu cintai? Itulah yang dirasakan Dian...