Hari ini celine berjanji akan mengajak Vano, Dan Gisel untuk jalan-jalan. Semenjak tadi pulang sekolah celine merasa kasihan dengan gisel sahabatnya karena gisel terlanjur sakit hati dengan perkataan vano tadi saat di lapangan basket sekolah, jadilah sore ini dia sengaja mengajak Vano dan gisel hanya untuk sekedar, jalan-jalan di kota jakarta ataupun menaiki wahana yang ada di ancol, yahh setidaknya Pikiran gisel dan vano di refresh sebentar agar tidak terjadi kericuhan lagi nanti.
Celine awalnya ingin datang sendiri ke cafe tempat ketiganya nanti akan bertemu, namun karena tidak mau sendirian nantinya. Apalagi saat melihat kegembiraan gisel dan vano, bisa-bisa ia akan disebut obat nyamuk bagi kedua tom and jerry itu. Akhirnya marsha mengajak Kesya dengan secara paksa.
Baru 15 menit yang lalu kedua sahabat itu tiba di sebuah cafe yang bernuansa vintage, cafe itu terlihat sangat simpel diluarnya, namun saat masuk kedalamnya cafe itu terlihat sangat kekinian dan lebih bergaya modern. Kesya sudah memesan makanan yang dijanjikan celine akan dibayarkannya, sedangkan celine hanya memesan Jus Alpukat kesukaannya.
"Laper lo?" Pekik celine keheranan saat melihat tingkah kesya memakan lahap makanannya.
"Laper lahh, dari tadi pulang sekolah. Gue belum makan!!" Jawab kesya penuh minat.
Celine hanya menggelengkan kepalanya dan kembali fokus ke arah jalanan mencari-cari keberadaan vano dan gisel yang tak kunjung datang. Hingga suara klakson mobil menyadarkan lamunan marsha. Seorang yang sangat ia kenal turun dari dalam mobil, tak bisa dijelaskan lagi. Bagaimana bisa Yudha si idiot ada disini, apalagi ia datang bersama vano.
Yudha terlihat sangat senang saat menatap celine dari luar cafe, itu membuat celine bergidik ngeri dan menatap malas yudha yang sudah berjalan beririingan masuk bersama vano.
Celine membuang nafasnya kasar saat vano dan yudha tiba di hadapnnya. Bagaimana bisa yudha mengambil tempat duduk berhadapan dengannya.
"Laper lo key?" Tanya vano kebingungan saat memperhatikan kesya yang dengan lahapnya memakan makanannya.
"Diem lo nyet!!" Balas kesya ketus dan terus melahap makanannya tanpa memperhatikan sekitar.
Yudha sejak tadi diam, entah kenapa dia terlihat cukup cuek pada celine, tapi bagi celine. Itu adalah mujizat tuhan yang paling adil dalam hidupnya.
Vano seakan tahu dengan pemikiran marsha saat menatap yudha.
"Gue ngajak dia, soalnya dia baru aja putus sama syarani" ucap vano setengah tertawa menatap tampang yudha di hadapannya.
Celine hanya membalasnya dengan anggukan kecil, seakan-akan dia tidak memperdulikan semua itu. Namun sedetik kemudian ia memikirkan kejailan yang akan ia buat nantinya sehingga ekspresi wajahnya berubah menjadi kaget.
"Sumpah, beneran emang!! Demi apa lo?" Ucap celine dengan smirknya. Vano tertegun dengan ucapan celine. Sedangkan yudha menatap tajam ke arah celine seakan-akan menyuruh gadis di hadapannya untuk diam, namun celine kembali meneruskan aksi jail-nya.
"Dihh najis gue sama orang jomblo, kasian deh yah yang udah diputusin blee" cibir celine mengejek.
"Diem lo curut!!! Emangnya lo nggak jomblo apa!!" Bentak yudha kesal. Celine bahkan menahan tawanya yang sebentar lagi akan pecah, ternyata ia berhasil juga mengejek Yudha dan perlu di catat untuk pertama kalinya dia mengejek YUDHA SI IDIOT.
Tak lama seorang gadis menghampiri meja mereka, mereka tahu betul siapa orang itu. Dan itu adalah Gisel, dia baru saja datang dengan wajah dingin tanpa menghiraukan pertanyaan beruntun dari vano maupun kesya.
"Yaudah karena sekarang udah lengkap, ayoo kita sekarang berangkat" ajak celine bersiap berdiri.
"Emang kita mau kemana sih!!" Ucap vano bingung.
"Kemana aja yang penting kita enjoy, iya nggak?" Ucap celine mengandeng lengan kesya. Yudha melepaskan gengaman celine di tangan kesya, hal itu sempat mencuri perhatian mereka.
"Lo mending gandeng tangan gue aja deh" ucap yudha masih dengan nada sinisnya.
"Dihh mending gue gandeng tangannya pak bambang daripada lo" balas celine jijik dan bergegas keluar dari dalam cafe diikuti gisel, kesya, vano, dan yudha.
_____
Kelima orang teman itu kini sudah berada di sebuah supermarket ternama di jakarta, mereka rencananya akan membeli perlengkapan memasak untuk praktek memasak mereka, selain itu juga membeli makanan.
Kesya, yudha, dan celine berdiri di sebuah tempat menjual buah-buahan. Kesya masih asik memilih buah, sedangkan kedua temannya asik bertengkar. Dan lain pula dengan vano, gisel. Keduanya tengah berdiri tak jauh dari tempat mereka membeli buah-buahan.
Tak lama vano dan gisel menghampiri mereka, entah mengapa vano terus tersenyum sambil memperhatikan seorang gadis yang berdiri di tempat penjualan Cake yang berseblahan dengan kedai buah. celine yang menatap keanehan pada wajah vano, hanya mengerutkan dahinya sambil terus mengikuti tatapannya, hingga ia tahu apa yang terjadi pada vano. Celine lalu berjalan mendekat pada vano, dengan smirknya.
"Kenapa lo?" Tanya celine pura-pura tak tahu, gisel, kesya, dan yudha pun segera menghampiri mereka setelah urusan mereka selesai.
"Kalian tau nggak" ucap vano masih setia tersenyum. Mereka mulai kebingungan dan terus menatap ke arah vano meminta jawaban.
"Cewek yang ada disana itu, mantan gue"
Mereka semua terbelalak, saat mendengar penuturan vano barusan, tak bisa mereka sangka bahwa gadis itu adalah mantan pacar vano, celine kembali menunjukan smirk jahatnya.
"Woyy mantan pacarnya stevano!" Teriak celine cukup keras, hingga beberapa orang memperhatikannya. Vano segera membungkam mulut celine saat gadis itu juga menengok ke arah mereka. Vano hanya tersenyum menunjukan deretan giginya pada gadis itu, sedangkan yudha, kesya, dan gisel hanya tertawa puas.
#skip
Usai berbelanja di supermarket, kini kelima orang teman itu sedang berada di sebuah restoran di kawasan jakarta. Restoran tsb cukup dekat dengan salah satu rumah sakit, dan hanya membutuhkan waktu 2 menit saja untuk sampai di restoran tsb jika berada di rumah sakit.
Mereka berlima sudah memesan makanan, bahkan pula makanan milik kesya dan celine sudah habis sejak tadi. Yudha dan vano tidak memesan makanan mereka berdua hanya sibuk bermain game di ponsel mereka, bahkan tak sering mereka berteriak. Sedangkan gisel masih terus berusaha menghabiskan makanan miliknya.
Tak lama pintu restoran terbuka, sehingga memunculkan keempat orang lelaki dengan gaya cool, mereka berjalan mendekat ke arah meja yang tak jauh dari tempat celine dan yg lainnya duduk. Tatapan celine masih mematung, entah apa yang dilihatnya sehingga jantungnya berdetak kencang ditempatnya.
Gisel yang melihat perbubahan wajah celine hanya mengangguk dan menggenggam lengan celine kuat-kuat. Celine beralih menatap gisel dengan wajah kegelisaan.
"Dev!!" Panggil yudha sambil mengancungkan tangannya. Orang yang di panggilnya pun menoleh ke arahnya dengan senyuman, namun saat cowok itu mendapati celine berada disitu segera ia memalingkan wajahnya acuh.
"Sini bentar deh dev" sekali lagi teriak yudha. Akhirnya cowok itu berjalan mendekat ke arah yudha dengan tatapan cuek.
Celine mengetahui arti tatapan itu, dia hanya menundukan wajahnya.
"Kenapa?" Tanya cowok itu masih tetap cuek.
"Besok kita tanding kan sama anak Sma lain?" Tanya balik yudha. Lelaki itu hanya mengangguk.
"Ok dehh, itu aja sih yang pengen gue omongin"
"Gue balik yah"
"Iya"
Setelah kepergian lelaki yang dikenal sebagai devan, ketua osis mereka. Situasi kembali normal seperti tadi. Wajah celine pun sudah kembali normal, namun masih ada rasa sakit di hatinya yang paling dalam.
_____
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Promise : (early)
Dla nastolatkówbagaimana rasanya mencintai seseorang yang tidak mencintaimu? Celline eugeyne. seorang gadis remaja cantik yang harus merasakan betapa sakitnya, mencintai seseorang yang tidak sama sekali mencintai. mungkinkah seseorang yang di cintai celline akan m...