Matahari pagi mulai menampakan cahaya terangnya alarm milik gadis manis ini terus berbunyi untuk yang ke 20kalinya namun tidak ada tanda-tanda dirinya bangun
sampai wanita paruh baya datang dan membangunkannya dengan paksa“haniiiiii…haniiii bangunn nak jam berapa ini hari pertama de masa telat”. Ucapnya sambil mengguncangkan tubuh Hani
ada pergerakan mengulet saja dari Hani mamahnya sudah tak tahan lagi rasanya membangunkan anak ini,seperti membangunkan orang mati tidak ada hasilnya
“ihh frustasi bangunin kamu mah!Haniiiii.. bangun”. Ucapnya sekali lagi pada putrinya dan menjewer telinga Hani,akhirnya orang yang dijewer sadar dan merintih kesakitan
“aduhhh..mamah sakit..ampun mahhh iyaa Hani bangun”. Kata seorang gadis yang berada ditempat tidur dan segera bangun
“mangkanya bangun cepet!liatt sekarang jam berapa?”. Ucap Santi sambil matanya mengarah pada jam alarm analog sedikit besar di meja Hani,bebarengan Hani pun melihat apa yang dilihat mamahnya dan benar betapa terkejutnya Hani saat melihat jam pukul 6.09 am
Hani buru-buru turun dari tempat tidur dan mengambil handuk sambil mengoceh pada mamaahnya kenapa tidak membangunkannya sedari tadi kalau gitu kan Hani tidak akan kesiangan
“pengen deh rasanya mamah cubit bibir kamu kesel mamah”. Santi menjawab ocehan Hani yang terus menyalahkan mamahnya.
“mamahhhhh kaos kaki Hani mana?”.
Teriak seorang gadis dari lantai atas,sudah lebih dari tiga kali gadis itu berteriak mulai dari bukunya yang belum dimasukkan ke tas handphonenya yang tidak tercharger semalam sampai celana dalam favoritnya yang hilang pun ia koment dan berteriak memanggil mamahnya atau pun abangnya
“haniiiii!!!uda jam setengah 7 lewat hanii nanti kamu telat de”. Ucap Santi dari meja makan,
dari arah tangga terdengar suara langkah sepatu,dengan cepat Hani berjalan menuju meja makan meminum susu dengan cepat dan mengambil roti lalu berpamitan pada mamah tersayangnya,Santi yang melihat aksi anak perempuannya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya
“abanggggg ceopeottt naontio haoni telaoott”. Mulut Hani yang penuh dengan roti dan langsung dilahapnya sampai habis
Devin yang juga akan berangkat kuliah sudah siap sedari tadi dan dia harus menunggu lama karena adiknya yang kesiangan “emang uda telat kali!!abis lu diomelin ama bu Nova”. Ucap Devin sembari mengambil kunci mobil dan berpamitan pada mamahnya
“abang jangan kaya gitu donggg!!kasian adikmu”. Bela Santi pada Hani
“ooiyaaa hari ini yang piket Bu Novaaa…ahhh aabangg ayooo”.
Teriak Hani yang sontak membuat 2 orang yang ada didekatnya terkejut,Hani berlari menuju mobil dengan wajah yang panic dan diiringi Devin dibelakangnya.
Mobil sport merah sedang berjalan menuju gerbang sekolah dari dalam kaca terlihat gerbang itu sudah ingin ditutup oleh satpam,dengan gerak cepat Hani membuka sabuk pengaman dan pintu mobil saat ia ingin menutupnya terlupa sesuatu
“oiyaa abangg makasihh,dahh abangg”. Hanya bicara yang singkat dan tidak bermutu itu lalu Hani menutup pintu mobil lagi dan berlari menuju pagar
“pakk tungguuu jangann ditutup dulu”.
Teriaknya sambil berlari “yaampun non Hani sudah kelas 12 masih saja telat toh”. Ucap Pak Tejo heran yang hanya dibalas cengiran dari Hani
lalu mempersilahkannya untuk masuk. Hani berjalan mengendap menuju kelas dan entah keberuntungan dari mana kali ini tidak ada guru piket yang berjaga,tanpa pikir panjang dengan langkah cepat Hani masuk ke kelasnya dengan santainya. Tanganya meraih gagang pintu diputarnya gagang itu dan langsung masuk menuju kelasnya,semua tatapan mengarah pada gadis yang telat 20 menit hari ini termasuk guru yang sedang menerangkan yang kebetulan adalah wali kelasnya,betapa panik dan pucatnya wajah Hani ketika berada dalam seratus mata tatapan membunuh,tubuhnya gemetar dan keringat dingin
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate but I Love
Teen Fiction"kampank!!mana sini?niiii nama gua diatas nama lo!". ucapnya sambil menujuk buku absen dengan pulpen,mata Hani mengikuti gerak pulpen dan tepat berhenti diatas namanya,sontak Hani menengok ke arahnya dan berkata "mampus gue!!!" . . . . . banyak kata...