Syarat

1.1K 27 0
                                    

Take me to your heart, take me to your soul
Give me your hand before I'm old
Show me what love is, haven't got a clue
Show me that wonders can be true

Take me to your heart, take me to your soul
Give me your hand and hold me
Show me what love is, be my guiding star
It's easy, take me to your heart
(MLTR - Take Me To Your Heart)

Keesokan harinya. Pukul 09.00. Helen tidak ada kuliah sehingga datang ke rumah sakit bersama kedua orang tuanya. Helen disuruh menjenguk lebih dulu karena orang tua Helen bertemu teman sehingga masih saling bicara. Helen berdiri di depan ruang rawat Erwin dan berjalan mondar mandir karena ragu untuk masuk. Helen terlalu takut untuk berhadapan dengan keluarga Erwin. Erwin melihat ada bayangan kedua kaki lalu menjalankan kursi roda hingga didepan pintu Erwin membuka pintu dan Helen berhenti berjalan. Helen melihat Erwin dengan agak terkejut dan Erwin melihat terus Helen dengan seksama. Helen jadi takut karena dalam pandangan Helen Erwin memasang wajah galak lalu Erwin dan Helen jadi saling melihat agak lama.

"Masuk saja" kata Erwin dengan menjalankan kursi roda hingga ke dalam ruang rawat.

Helen berjalan masuk dengan pelan.

"Siapa nama loe?" tanya Erwin dengan berhenti menjalankan.

Helen berhenti berjalan dan Erwin menghadapkan kursi roda di hadapan Helen lalu melihat Helen dengan pandangan bertanya dan Helen merasa ragu untuk menjawab.

"Hel..."

"Helen" jawab mama Erwin yang datang secara tiba tiba.

Erwin melihat mama lalu kedua orang tua Helen dan beliau tersenyum kepada Erwin. Erwin tersenyum canggung.

"Kami minta maaf atas semua yang dilakukan anak kami" kata mama Helen.

"Kami ingin minta pertanggungjawaban pihak kalian untuk membayar semua biaya rumah sakit"

Kedua orang tua Helen terkejut lalu Helen sangat terkejut dan Erwin melihat Helen.

"Bukankah kalian memahami bahwa kaki anak saya patah karena Helen?"

Helen merasa sedih lalu terbeban dan Erwin tidak mengalihkan pandangan sekali pun dari Helen. Pukul 10.00. Kedua orang tua Helen dan Helen pulang. Papa Erwin sudah berada di rumah sakit dan Erwin masih memikirkan Helen.

"Di mana Kak Olive?" tanya Erwin.

"Jam segini kerja" jawab papa.

"Papa, mama sudah menyuruh mereka untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka dengan membayar semua biaya rumah sakit"

"Bagaimana selanjutnya?"

"Sepertinya mereka kesulitan"

"Apa bisa membayar semuanya? Sepertinya keadaan ekonomi keluarga mereka berada di bawah kita"

"Sebenarnya tidak tetapi karena Helen baru masuk kuliah dan adik Helen masih SMA jadi mereka keberatan. Mama tidak peduli"

"Benar kata mama. Mereka memang harus bertanggung jawab"

Erwin memikirkan percakapan kedua orang tuanya tentang kondisi keuangan orang tua Helen. Helen tidak bisa menerima telepon Martin karena memikirkan kedua orang tuanya yang harus menanggung semua biaya yang disebabkan kesalahan dirinya. Helen semakin merasa bersalah dan mimpi buruk tersebut terjadi. Keluarga Erwin menuntut dirinya. Keesokan harinya. Pukul 07.00. Keluarga Helen datang ke rumah sakit dan tanya biaya rumah sakit Erwin di bagian administrasi. Erwin keluar dari ruang rawat dengan menjalankan kursi roda. Erwin sangat bosan dan merasa tubuh lebih baik sehingga nekat berada di luar ruang rawat lalu melihat keluarga Helen dan Helen berbicara dengan suster di bagian administrasi. Erwin melihat reaksi wajah kedua orang tua Helen.

My Tiny LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang