Part 18

6.4K 500 9
                                    

Happy Reading, maaf kalo ada typo⛄️

"Kita harus cepat menemukan buku itu!" Ucap Aidan dengan nada serius dan tegas.

Max yang sedang berdiri di depan meja kerja Aidan, menatap Rajanya yang sudah bertahun-tahun ia kawal dengan tatapan khawatir. Max tau, cepat atau lambat hal ini pasti akan terjadi. Tapi, ia tidak tau kalau kejadiannya akan sesulit ini.

"Saya dan juga Alex sudah mencari buku tersebut ke segala tempat Yang Mulia. Hampir disemua perpustakaan Orbis kami cari." Jelas Max.

Aidan mengangguk mengerti, dirinya tau kalau kedua pengawal setianya itu sudah mati-matian mencari buku tersebut. Tapi, mengingat buku itu hanya dapat dilihat oleh orang-orang tertentu membuat Aidan hanya dapat pasrah dan terus mencari.

Terakhir yang Aidan lihat, buku itu ada diperpustakaan Akademiknya dan kejadian itu sudah lama sekali. Saat Melvin berumur tiga tahun Aidan melihat buku itu, tapi ketika dia membongkar perpustakaan dirinya maupun pengawalnya sama sekali tidak menemukan buku legendaris itu.

Buku yang berisikan manta-mantra sihir terlarang, termasuk sihir pengubah waktu.

Aidan hanya ingin buku itu tidak jatuh pada orang yang salah, karena dirinya terlalu malas untuk mengurusi permasalahan yang akan terjadi nantinya akibat buku legendaris itu.

Karena Aidan yakin, tidak semua orang dapat menahan iman mereka apa bila melihat isi dari buku tua yang sudah bertahun-tahun ia cari, buku itu terlalu berbahaya.

"Kalau begitu saya akan mencari tau lagi, dimana buku itu berada Yang Mulia." Kata Max.

"Sampaikan masalah ini pada Melvin, anak itu harus membantu permasalahan ini." Titah Aidan yang langsung di angguki oleh Max.

***

"Kau masuk akademik ini rupanya?" Tanya Daniel pada Mike seusai kelas selesai.

Mike tertawa sinis "kenapa? Kau tak suka?"

Daniel mengangkat bahunya "tidak juga, aku senang jika mate sahabat ku masuk disini. Dengan begitu dia tidak akan kesepian."

Walaupun hubungan Daniel dan Mike tidak bisa dibilang baik juga, tapi mereka tidak pernah saling menjatuhkan, hanya ketika sedang berpapasan keduanya akan saling mencibir satu sama lain.
Mereka berdua juga tidak tau apa alasannya hubungan keduanya tidak bisa akur, yang jelas sejak pertama kali mereka bertemu.

Hari dimana Olin memperkenalkan Mike sebagai mate gadis itu pada Daniel. Daniel dan Mike langsung melemparkan tatapan tajam mereka. Dan sampai saat ini tidak ada yang tau kenapa mereka berdua bisa tidak akur seperti itu. Termasuk yang nulis cerita ini, dia juga gatau apa alasannya😅 *langsung digaplok readers.

"Hahaha jangan mengelak, aku tau kau senang aku masuk akademik ini karena dengan begitu kau jadi punya alasan kan untuk mengajak Grace pergi?" Tanya Mike to the point.

Bukan rahasia lagi bagi, Mike, Olin, dan bahkan Gracia sendiri. Kalau Pangeran ke lima dari klan de Vaughn itu mempunyai perasaan khusus pada Gracia.

Daniel terkekeh mendengar fakta yang keluar dari mulut Mike, ya memang Daniel sering mengajak Olin dan Mike jalan-jalan atau sekedar makan bersama agar bisa memancing Gracia ikut. Karena akan sangat sulit mengajak Gracia pergi berdua dengan dirinya.

"Ahh rupanya kau orang yang peka." Cibir Daniel disertai kekehan garingnya yang membuat Mike mendengus.

Daniel dan Mike yang sedang mengobrol, menoleh ke belakang tempat dimana Pangeran Iblis itu duduk. Sepertinya Daniel lupa, jika saingannya dalam mendapatkan Gracia ada didalam kelas yang sama dengannya.

The Devil Prince and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang