PHANA POV
Aku bersama Wayo mengunjungi alamat yang diberikan P'Phun pada Wayo. P'Phun terkejut melihatku di depan pintu tapi ia segera dapat mengendalikan keterkejutannya.
"Masuk" kata P'Phun membuka jalan untuk kami dan menutup pintu.
Aku masuk kedalam ruang tamu yang tak menyangka Beam dan Kit juga ada disana.
"BEAM..KIT.." Teriakku bahagia menemukan kedua sahabatku yang menghilang. Mereka berlari memelukku. Tapi ada orang yang tak kukenal menarik Beam dariku dan berdiri dihadapanku.
"Siapa kau ?" Kataku dengan nada menekan.
"Forth."
"Lepaskan temanku." Perintahku padanya.
"Aku tak memegangnya."
"Beam, kemari." Kataku sambil menarik tangan Beam dan pindah kesisiku.
"Beam milikku." Beam ditarik lagi kebelakangnya.
"Kau.." kataku menahan amarah.
"Bagaimana kalau kau duduk dulu N'Phana ?" Kata P'Phun berusaha meredakan ketegangan diantara mereka. Walau Aku bersungut-sungut tapi aku masih menghargai P'Phun.
"Jadi apa yang sebenarnya terjadi ?" Kataku pada semuanya. Sungguh aku penasaran, ada apa dibalik semua ini.
P'Phun menjelaskan padaku duduk pekaranya secara detail, dari ia adalah kakak Ming, Ming yang diadopsi oleh keluarga Varodom sampai keadaan Ming disekap sekarang.
"Tunggu P" kataku merasa ada yang aneh dengan cerita P'Phun dan cerita Wayo. " P bilang Copter mencintai Ming tapi kenapa Wayo bilang aku menolak Copter ?"
"Wayo bilang begitu ?" Tanya P'Phun.
"Itu benar kan P." Kata Wayo yang menegaskan bahwa itu benar.
"HAHAHAHA..." P'Phun tertawa kencang sedangkan kami tak mengerti apa yang ditertawakan oleh P'Phun.
"P..." Tanyaku ragu.
"Maaf...hahaha...maaf... Kesimpulanmu hebat Wayo."
"Kok P tertawa seperti itu ." Kata Wayo yang ngambek tak terima diertawakan.
"Ohhh.. Maaf maaf."
"Aku benarkan P." Kata Wayo dengan muka manjanya.
"Bukankah Copter mencintai Ming ?" Tanya Kit yang membuat terkejut aku dan Wayo.
"Gak mungkin, P'Copter selalu membuntuti P'Phana. Aku dan Ming yang menjadi saksinya. Aku dan Ming selalu ikut waktu P'Copter melakukan aksinya." Jelas Wayo.
"N'Wayo, memangnya siapa yang kau pikir dibuntuti sama Copter ?" Tanya P'Phun dengan penuh kesabaran menghadapi bocah satu ini.
"Tentu saja P'Phana"
"Kenapa ?"
"Karena P'Phana paling tampan diantara mereka." Jawab Wayo tersipu malu-malu. Aku merasa bangga mendengar pendapat Wayo tentangku.
"N'Wayo kau salah paham, yang dibuntuti oleh Copter itu N'Kit bukan N'Phana." Jelas P'Phun.
"Kok bisa ?" kata Wayo kaget. Aku juga kaget sama seperti Wayo.
"Kau bisa tanyakan itu pada Kit?" Tanya P'Phun mengedipkan mata padaku.
"P'Kit, maksud P'Phun apa ?" Kit hanya tertunduk malu tanpa menjawab pertanyaan Wayo.
***
KIT POV
Bagaimana ini bisa terjadi ? Otakku belum bisa memproses kejadian ini sepenuhnya.
"Bagaimana kau bisa tahu Old man ?"
"Karena aku ini dektetive Beamnie."
"Jadi kau.. menyelidiki kami ?" Tanya Beam tak percaya.
"Yup, atas permintaan dari P'Phun."
"Bukannya kau sebagai pemain sepak bola ?" Tanya Beam sekali lagi.
"Beamnie saya itu hanya samaran, atau aku bisa menerangkan secara detail dikamarku khusus untuk Beamnie."
"Jangan sentuh temanku." Kataku melindungi Beam.
"Tapi aku sudah menyentuhnya, bahkan sudah masuk kedalamnya." Kata Fort tanpa tahu malu.
"Mesum.' Teriak Beam sedangkan Phana dan Wayo hanya diam saja.
"Baiklah Nong, P pamit dulu, P harus mengurus sesuatu. Kalian tinggallah disini sementara dan Forth lindungi mereka, jangan sampai P mendengar kabar yang tidak mengenakan." Pesan tegas P'Phun kepada Forth.
"Siap P" Kata Forth dengan tangan diangkat menghormat berlagak menjadi prajurit.
***
Aku mengurung diri dikamar, niatku ingin berpikir bagaimana menyelamatkan Ming setelah mendengar penjelasan dari P'Phun. Tapi apa daya jika ada suara-suara mesum yang menganggu tidurku ini, semua ini karena dua pasang mesum itu. Apa mereka tak sadar dinding rumah ini begitu tipis. Harusnya tadi aku langsung menarik Wayo dan Beam untuk tidur bersamaku jadi mereka para serigaka kelaparan tak akan berbuat macam-macam.
Kamar sebelah kiriku ini dihuni oleh Wayo dan Phana, dan disebelah kananku dihuni oleh Beam dan Forth Phana temanku yang mesum itu sedang membujuk Wayo untuk menuruti keinginannya.
"Wayoo...bukankah sudah jelas P tak bersalah." Kata Phana manja yang membuat bulu kudukku berdiri, sepanjang pertemanan kami tidak pernah kami mendengar suaranya seperti itu.
"Maaf P, tapi Wayo tak bisa menuruti keinginanP, Wayo takut sakit P." Wayo menolaknya secara halus. Good Job Wayo.
"P akan pelan-pelan yo..." Phana, Phana kenapa kau tak menyerah saja sih. Jelas-jelas Wayo tak mau pikirku sambil mengeleng-gelengkan kepalaku.
"P'Pha..." kata Wayo yang terhenti dan aku mendengar mereka berciuman.
"Hmphhh...hmphh...P...akh..." what ? Apa yang mereka lakukan sekarang.
"P akhh jangan akhh.. P ohhh dammm.. OHHh AKH AKHH.." OMG OMG, Phana what are you doing ?
Belum sempat aku bersembunyi dibawah bantal dan selimutku , suara aneh lainnya menganggu telingaku.
"Yeah... aaakhhh... there old man....akh.. push... harder.. akhhh... harder..." Beam, beam sadar. aku ini disebelah kamarmu.
"Yesss Beamnie...as your wish."
Oh Tuhan bagaimana aku bisa menjalani malamku ini dengan tenang
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Private Doctor (Bahasa - Complete)
Hayran KurguIni cerita 2 moons di masa - masa menjadi dokter training. Melenceng dari filmnya tapi gak pa pa ya ?. Apa yang dilakukan 3 dokter ini sehari - harinya ? Stay tune ya. Seperti biasa , cerita ini murni punya saya tapi meminjam karater dari 2 moons (...