Follow yah, Guys! 😍
.
.
.
.
.
.
@Taman Mini di RumahLangit malam bertabur bintang, dengan udara dingin musim gugur. Menambah suasana romantis, pasangan TaeHye yang tengah duduk berdua, menatap langit malam di balkon kamar. Seperti biasa, Hye Jung tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu. Yang penting ada Tae Hyung yang menemaninya di samping kirinya. Sambil menikmati susu dan teh hangat yang masih terlihat mengepul.
"Aku pernah menjadi bintang yang bersinar dalam kegelapan. Namun rasanya masih gelap saja. Sampai hari itu, hari ini dan hari-hari berikutnya. Aku akan terus bersyukur atas apa yang menjadi alasanku bersamamu. Dalam gelapku menemukanmu."
Hye Jung menoleh ke arah suaminya yang masih serius mengamati langit malam dengan senyum manisnya yang tak pernah pudar, walaupun usianya bertambah tua.
"Aneh tapi nyata. Aku merasa, setelah bertemu denganmu. Aku menemukan titik terang, yang belum pernah ku temukan seumur hidup," ia terus berkata tanpa melihat kearah istrinya yang tengah bunting untuk yang kedua kalinya.
Hye Jung masih menatap Tae Hyung dengan tatapan lembut. Tatapan yang membuat Tae Hyung tergila-gila dan merasa nyaman di sisinya
"Rencana Allah memang indah dan selalu membuat kita bahagia jika caranya benar," ucap Hye Jung mengalihkan pada perut buncitnya dan mengelusnya lembut.
Tae Hyung menoleh, betapa indah wajah sederhana itu. Hye Jung selalu memakai make up tebal jika di rumah, namun akan menipiskan make upnya ketika diluar rumah. *Istri idaman gitu loh😁
Tangan Tae Hyung menggenggam lembut tangan kanan Hye Jung yang digunakan untuk mengelus perutnya sendiri, kemudian ikut mengelus perut buncit istrinya penuh cinta.
"Yah...semua kata-katamu di masa lalu dan sampai kini pun, masih saja membuatku tetap terjaga. Keberadaanmu membuat hidupku terasa lebih berharga. Bagaimana bisa aku tak mencintaimu, kalau begini caranya?" ucap Tae Hyung kemudian meletakkan kepalanya di bahu kecil Hye Jung.
Hye Jung terkekeh kecil mendengar ungkapan-ungkapan gombal itu.
"Gombal!" ucap Hye Jung tersenyum lucu.
Tae Hyung selalu bersikap seperti anak balita kalau sudah bersamanya. Bemanja-manja, sampai membuat Hye Jung geli sendiri.
"Aniyo! Aku jujur Hye Jung-ah. Kamu saja yang tak mau dipuji, ishhhh..." balas Tae Hyung sambil ngusel-ngusel kearah Hye Jung.
"Aku takut melayang kalau Bang Tae terlalu memujiku, kemudian menjadi sombong dan lupa daratan. Tidak seperti Bang Tae yang tampan dari lahir. Sehingga pujian sudah menjadi kebiasaan. Apa lagi ketika memposting foto. Padahal Bang Tae sudah tua, tapi masih saja banyak yang tergila-gila padamu!" ucap Hila mengerucutkan bibirnya minder.
Tae Hyung terkekeh gemas, kemudian mengangkat kepalanya. Ia menatap Hye Jung yang sedang berekspresi ciut.
"Aih! Lucunya kalau ibu hamil sedang cemburu..." ucap Tae Hyung mencubit pipi berisi Hye Jung.
"Sakit tau!" dengus Hye Jung sebal.
"Dengar Hye jung-ah... Aku akan tetap memilihmu walaupun berjuta wanita cantik di luar sana menawarkan diri padaku!" tegas Tae Hyung lembut.
Ia memegang pipi Hye Jung kemudian menolehkan kearahnya agar menatapnya.
"Bohong!" balas Hye Jung masih menatap Tae Hyung dengan mata indahnya.
"Benar sayang. Buktinya ada cinta lagi di sini!" ia mengelus peruh Hye Jung dengan tangannya sendiri.
Hye Jung kemudian tersenyum lega. Ia memang jadi sensitif akhir-akhir ini, mungkin karena sedang hamil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bang Tae (END)
Фэнтези©AubiAtmariniAiza Idol >< Gadis Biasa Revisi 09/03/2021 Kisah seorang muslimah berusia 18 tahun yang tersesat di negara Korea Selatan. Ia sengaja dijual oleh pamannya sendiri untuk menjadi pelacur, tapi ia berhasil lolos. Walau begitu ia tak bisa ke...