(28) Dear....

1.4K 148 49
                                    

Dear....

.
.
.
.
.
.

Happy Reading...

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tanpa lelah Sehun terus mencari Jieun yang sampai waktu berganti hari belum ia temukan. Ia sudah menyusuri setiap jalan di Seoul, mendatangi tempat tertentu yang kemungkinan besar Jieun datangi. Tapi hasilnya nihil. Tak ada tanda-tanda akan keberadaan gadis yang sudah sebulan ini menyandang status sebagai istrinya. Bahkan ia juga mendatangi kediaman Krystal. Hasilnya juga nol, yang ada Krystal malah ikut heboh dan cemas.

Akhirnya Sehun mengakhiri pencariannya di flat kecil milik Jieun. Entahlah, tapi otaknya sudah buntu saat ini. Ia tak tahu harus mencari kemana lagi. Waktu sudah menunjukkan pukul 03.04 KST. Kini Sehun hanya terduduk lemas di pertepian pantai yang mana tempat itu terletak tak jauh dari flat itu. Hawa dingin yang menyeruak tak membuatnya takut untuk berlama-lama duduk di tempat favorit Jieun tsb.

Kedua matanya memandang lautan yang terlihat tenang. Tiba-tiba air matanya menetes kala mengingat tentang kebersamaannya dengan Jieun selama ini. Meski hanya sesaat, tapi ia bisa merasakan bagaimana kehidupan yang sesungguhnya. Kehidupan yang bisa menuntunnya ke perilaku yang lebih baik dan dewasa. Ia bisa merasakan bagaimana pusingnya berumah tangga, merasakan lelahnya bekerja, mengahadapi hormon Jieun yang tak menentu karena kehamilannya, sampai menghadapi bagaimana ekstranya membagi waktu untuk keluarganya. Semua itu ia hadapi dengan penuh suka cita.

Tapi kini, kenyataan pahit harus Sehun telan. Jieun meninggalkannya tanpa sebab bahkan tanpa ucapan perpisahan. Sungguh yang saat ini Sehun rasakan lebih menyakitkan dari pada kehilangan satu atau dua kaki sekaligus. Di tepi pantai itu, ia menangis sejadi mungkin. Mengeluarkan seluruh kesakitannya.

"Hiks... Lee Jieun kau ada dimana? Kembali lah ku mohon. Hiks... aku membutuhkanmu ." Isak Sehun.

💝
💝
💝

Kondisi Jieun sudah membaik setelah dokter memberikan kembali suntikan penenang tadi malam. Setidaknya hal itu bisa membuat gadis itu lupa akan kejadian yang ia alami kemarin.

Zitao pun mulai memahami keadaan Jieun yang kini sudah menikah. Yah, setelah Jieun siuman. Jieun menceritakan semua yang telah terjadi padanya hingga akhirnya hamil. Gadis itu bahkan memohon ampun pada tunangannya itu. Tapi dengan berbesar hati pria itu masih menerima Jieun apa adanya. Meskipun kekecewaan masih meradang di benaknya. Demi cintanya yang luar biasa pada Jieun. Zitao menerima kenyataan pahit itu.

Dokter Minho pun sudah memperbolehkan Jieun untuk pulang.

"Hari ini kau pulang bersama ku ke apartement. Aku akan merawatmu dengan baik."pinta Zitao sambil sibuk membantu Jieun untuk turun dari tempat tidur.

"Maafkan aku oppa, Aku bukan seorang gadis bebas lagi. Aku punya keluarga... pasti mereka cemas memikirkan ku yang semalaman tak pulang." Tolak Jieun dengan halus.

Sebenarnya Zitao sangat kecewa atas penolakkan yang Jieun berikan. Tapi sebisa mungkin ia harus bersabar. Ia tak boleh egois, karena memang benar Jieun sekarang punya keluarga lain. Keluarga dari pihak pria yang menjadi suami Jieun. Sebenarnya Zitao muak mengingat jika ada pria lain yang memiliki gadisnya. Tapi apa boleh buat. Takdir berkata lain.

Zitao meraih kedua tangan Jieun dan menggenggamnya dengan lembut. Tatapan kedua insan itu bertemu.

"Jieunie... berjanjilah jika kau akan kembali padaku. Aku janji jika kau kembali padaku. Aku kan membahagiakanmu, setelah kau bercerai dengan pria itu. Menikahlah denganku, aku janji akan menjaga mu. Jika pria itu tak mau merawat anak itu. Maka aku bersedia untuk menggantikannya sebagai ayah dari anakmu. Aku akan menyayangi dia seperti aku anak kandungku sendiri." Ucap Zitao dengan kesungguhan hatinya.

DEAR ( Sehun + IU ff ) [Season 2 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang