Prolog

20 4 1
                                    

Kalian tahu, hal ini sangatlah konyol bukan?

Bertemu dengan arwah dan mengalami kejadian-kejadian aneh yang semakin memberondongku hingga ke ujung janggut. Bitch please, aku lelah. Hidupku tidak seindah itu untuk dipermainkan.

Sudah cukup aku tersiksa dengan kehidupan yang tidak ada titik terangnya, sungguh gelap. Jika di dongeng disney banyak yang tersiksa karena ulah ibu tiri, maka disinilah aku yang akan mengubah dogma tersebut.

Tersiksa oleh eksistensi ayah tiri.

***

Perkenalkan, namaku

"Claraaa!!"

"Yes, sir!" Suaraku diringi tawa olokan dari semua teman sekelas.

Aku terkejut, semalam aku baru bisa tidur menjelang fajar. Sudah kusangka, aku akan tertidur dikelas, lagi dan lagi.

"Sudah berulang kali kau kuperingatkan untuk tidak kembali tidur di kelasku, dan sekarang sudah yang ke dua puluh tiga kalinya, tak ada peringatan lagi untukmu! Keluar dan lanjutkan tidurmu! Kau tak kuterima kembali dikelasku!"

Astaga.

Ternyata benar kata pepatah, marahnya orang yang pendiam itu menyeramkan. Aku tak membantah, ku ambil tasku dan beranjak keluar kelas diiringi senyuman.

Bukan hal rahasia lagi kalau aku dianggap parasit oleh seisi kelasku, uang bukan hal yang tepat disekolah ini. Karena memang aku tak punya uang, kekayaan dirumah, semuanya milik pria tua itu.

"Hi, Claudy."

"Namaku clara," aku tak memandang makhluk itu. Pengacau hari-hariku.

"Hm? Pengacau harimu. Maaf saja ya clau, kebalikannya, bisa dibilang aku ini malaikatmu." Dia tersenyum, lembut sekali. Lantas, sekali lagi, dia ku abaikan.

Lorong utama sekolah ini sepi, tetapi terasa ramai oleh mereka.
"Hei! Jangan mendekati my claudy." Sosok disampingku ini berteriak saat ada beberapa makhluk berusaha mendekatiku, membawaku ke alam mereka.

"Kenapa kau mencegah mereka?" Aku menaikan sebelah alisku, menatapnya bingung. "Bukankah baik jika mereka mendekatiku?"

"Dan membuat semua usahaku sia-sia? Begitu?" Raut wajahnya mendadak berubah.

"Hm. Terserah kau saja," kembali kulanjutkan jalanku saat mereka mulai memberi jarak. Keluar melewati gerbang, dan mengelabui anjing herder milik si penjaga. Claude membuat anjing itu pergi menjauh dari gerbang, dan menggonggong di bagian utara sekolah.

Aku tak pernah mempedulikannya. Hidupku semakin suram saat dia datang, karena keberadaannya, aku dapat melihat mereka.

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MalchanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang