Dan...
.
Borgolnya tidak lepas. Sasuke dan Sakura panik, sedangkan Naruto sendiri bingung. "Lho kok gak lepas?" Narutopun segera meneliti letak kesalahan yang ia perbuat.
.
"Wahh..ternyata mantranya salah. Aku ulangi lagi ya!"
.
Sasuke dan Sakura sebenarnya ragu kalo kali ini borgolnya bakal lepas. "Dari jawa aannajen ajen awwak awwak awwak awwak. Bimsalabim jadi apa prok..prok..prok" tuhkan borgolnya gak lepas juga. Sasuke dan Sakura makin panik, Naruto juga ikutan panik dan kembali mencari letak kesalahannya dimana.
.
"Naruto, kok gak lepas sih?! Tanggung jawab dong!" ujar Sakura.
.
"Mantranya udah bener kok. Tapi, disini tertulis 'bacalah mantra ini dengan menggunakan nada yang dinyanyikan pak tarno." "Siapa pak tarno?" tanya Sakura.
.
"Gak tau juga. Gua gak kenal. Kurasa dia bukan orang jepang deh! Dari namanya aja beda. Namanya Tarno, aneh banget. Apa mukanya sama anehnya kayak namanya ya?" Naruto mulai membayangkan wajah pak Tarno seperti apa.
.
"Naruto!! Kenapa lo malah mikirin hal yang gak penting gitu, sih" hardik Sakura.
.
"Ck, dasar dobe! Kalo gak bisa sulap gak usah macem-macem mainin segala. Kalo udah gini trus gimana? Lagian lo kebanyakan gaya mainin sulap, padahal biasanya lo itu main barbie bareng Lee" ejek Sasuke dan Naruti dibuat geram olehnya.
.
Naruto yang ingin membalas ucapan Sasuke langsung disela dulu oleh Sakura. "Udah-udah! Gimana nih sekarang nasib tangan gua?! Gua gak mau terus keborgol gini. Apalagi sama nih orang. Naruto pokoknya lo harus tanggung jawab!"
.
"Iya..iya..maaf Sakura-chan. Gimana kalo kita tanya ke Oro-sensei? Kali aja dia bawa kunci borgol ini" saran Naruto. Mereja bertiga pun segera pergi ke ruang guru.
.
Sampailah mereka di ruang guru. "Oro-sensei" teriak Sakura dan Naruto, sedang Sasuke hanya diam saja.
.
Orochimaru yang duduk di majanya tentu kaget. Lagi enak-enaknya makan bento buatan sang istri, malah dikagetin. Makanan yang dikunyah dalam mulutnya tadi pun tersembur keluar.
.
"Kalian ini kenapa teriak-teriak segala, sih? Kayak anak kecil aja. Kalo manggil biasa aja, gak usah pake teriak! Nemang kalian pikir sensei tuli, ha?" semprot Orochimaru.
.
"Gomen, sensei" sambil menundukkan kepala, Naruto dan Sakura berucap.
.
"Jadi, ada apa?" langsung to the point.
.
"Sensei punya kunci buat ngebuka borgol ini, gak?" tanya Naruto menunjukkan tangan Sasuke dan Sakura yang tertutup kain sapu tangan Hinata.
.
Orochimaru mengernyit. Saat Naruro membuka sapu tangan yang menyembunyikan tangan SasuSaku terborgol, Orochimaru menghela nafas pasrah.
.
"Gagal sulapnya, he?"
.
"Iya, sensei"
.
"Kan sensei udah bilang kamu itu pasti gak akan bisa main ginian, Naruto. Kalo gini, siapa yang rugi? Sakura sama Sasuke. kasihan kan mereka. Kamu sih aneh-aneh" ujar Orochimaru.
.
"Iya, sensei. Saya nyesel"
.
"Kalo dah gini nyesel kamu itu. Bentar sensei ambilin kuncinya. Kalian tunggu sini sebentar"
.
"Babababa.... Kebanyakan ngomong tuh orang. Ngeremehin gua lagi. Emang dia bisa apa? Muka ular dasar" hina Naruto saat Orochimaru tidak ada.
.
"Emang kenyataan lo gak bisa dan kalo mau ngehina orang di depan bukan di belakang, dasar dobe"
.
"Diem lo teme. Gua sebenarnya berani, tapi masalahnya dia guru. Kalo bukan guru udah gua aniaya tuh orang"
.
Saat Orochimaru tiba, seketika Naruto membungkam mulutnya yang sedari tadi bergumam gak jelas tentang gurunya itu.
.
"Ini" sambil menyerahkan kunci, Naruto pun menerimanya.
.
"Untung kuncinya ada. Naruto cepat buka! " suruh Sakura.
.
"Hei..hei..hei kalian buka saja diluar, jangan disini! Jika para sensei tau, klo saya ini selalu bawa borgol ke sekolah, mereka bakal ngadu ke kepsek dan kepsek itu bisa ngeluarin saya" Orochimaru berkata sambil waspada melirik sekitar ruangan yang masih sepi oleh guru lainnya karena mereka sedang ada di kantin, mungkin.
.
"Lho, jadi para sensei gak ada yang tau kalo Oro-sensei ini sering bawa, borgol?"
.
"Sakura, pelankan suaramu!" peringat Oro-sensei.
.
"Iya, sebenarnya semua orang disini tidak tau kenyataannya. Tapi, si bocah pirang ini tau entah dari mana "
.
"Kan saya cuma nebak aja sensei. Senseikan memang mantan polisi. Siapa tau aja sensei bawa benda yang identik dengan polisi, contohnya kayak borgol atau mungkin pistol?"
.
"Kau?!" Orochimaru terbelalak.
.
"Bagaimana kau bisa tau?!" paniknya. Gimana gak panik coba? Murid pirangnya ini tau rahasianya. Walaupun Naruto cuma nebak tetap sajakan tebakannya itu benar. Kalo gini posisi guru di KHS-nya akan terancam.
.
"Jadi Oro-..."
.
"Sst..diam!"
.
"Jangan beri tau ini kepada yang lain. Yang tau rahasia ini hanya saya, kalian dan tuhan. Jika rahasia ini diketahui oleh orang lain selain kalian bertiga. Maka.." dengan tatapannya yang tajam juga suara menyeramkan, Orochimaru mengangkat tangannya di depan wajahnya. Dengan telunjuk berada di atas, ibu jari berada tepat di depan hidungnya dan ketoga jari lainnya menutup. Ia gerakan perlahan telapak tangannya yang membentuk pisrol itu ia arahkan kehadapan SasuSakuNaru. Sehingga letak telunjuk kini ada di hadapan mereka dan ibu jari berada di atasnya.
.
Tatapan Orochimaru yang makin tajam juga seringai mengerikan yang tercetak jelas di sudur bibirnya, membuat mereka semakin takut. Tanpa sadar mereka berpelukan sangat erat layaknya teletubies.
.
"Dor!!"
.
"Gyaa!!/Kyaa!!/Hwaa!!" teriak SasuSakuNaru bebarengan. Mereka makin mengeratkan pelukannya kertika mendengar tawa iblis Orochimaru.
.
"Hahahaha...."
.
"Sekarang kalian cepat keluar! Nanti kalo sudah terlepad berikan kunci dan borgol itu ke saya sepulang sekolah di ruang musik, mengerti?!"
.
***
.
"Gua masih gak percaya kalo Oro-sensei bawa pistol ke sekolah" ujar Sakura yang kini sedang berjalan di koridor kelas.
.
"Sakura-chan pelanin suara lo. Kalo semua orang pada tau, Oro-sensei bisa-bisa nembak kepala lo sampek bolong"
.
"Naruto, jangan naku-nakutin gua napa!" hardik Sakura. Ngeri juga kalo dirinya beneran ditembak kepalanya sampai bolong. Ugh..ia tak mau itu terjadi. Mengerikan!
.
"Ck, kalian ini ngomong mulu! Kapan nih dibukanya?!" kesal Sasuke yang sedari tadi dengar ocehan Sakura dan Naruto.
.
"Oh, iya! Gua lupa" Naruto menepuk jidatnya dan segera merogoh saku celananya yang tadi di dalamnya berisi kunci untuk membuka borgol ini. Ia masih menatap waspada di sekitarnya. Sekarang mereka berada di tempat dimana semua siswa KHS jarang datang kesini dan tempat ini juga sepi. Tak jarang banyak mitos-mitos hantu yang beredar. Tempat itu adalah disekitar pohon momoji tua yang ada di sebelah gudang.
.
"Lho, mana kuncinya?" sudah 3 saku yang dirogoh Naruto(saku seragam, celana kiri dan kanan) tapi keberadaan sang kunci tak ditemukan jua.
.
Sasuke dan Sakura merasa cemas. Kecerobohan apalagi yang akan dibuat Naruto? Kesialan apalagi yang harus SasuSaku terima dari ulah Naruto?
.
"Jangan bilang kalo kuncinya-.."
.
"Kuncinya hilang Sakura-chan"
.
"SHANNAARROOOO!!!!..."
.
Tbc
.
KAMU SEDANG MEMBACA
BORGOL CINTA
FanfictionDesclaimer: Mashashi Kishimoto Pair: SasuSaku Genre: Humor & romance Rated: T Warning: OOC, typo, gaje, garing, jelek dan sebangsanya. Summary: Sakura dan Sasuke terjebak dalam aksi coba-coba Naruto melakukan sulap borgol. Akankah borgol itu lepas...