8

1.6K 297 131
                                    

"Engga ngga, ga sopan kalo aku biarin kamu tidur di lantai"

"Lebih ga sopan lagi kalo saya, yang notabene kerja sama kamu, biarin bos saya tidur di lantai"

Nah loh.

Seonho makin ga enak.

Ya kalo Seonho nawarin tidur berdua lebih gila lagi. Single bed, mau sambil pelukan tidurnya??

"Seriously, i'm fine. Kamu siap siap tidur aja sekarang, kita jalan subuh subuh"

Seonho akhirnya diam dan nurut.

Dia masuk ke kamar mandi untuk mengganti outfitnya dengan kaos yang lebih nyaman dan celana piyama yang dia beli dari toko kecil di lobby.

Seonho merinding, untuk pertama kalinya dalam hidup dia tidur dengan orang lain. Sama manajernya aja gapernah.

Padahal kenal Guanlin baru, Seonho menghitung jarinya, totalnya 4? 5 hari?

Tapi entah mengapa sikap dan pembawaan diri Guanlin membuat Seonho merasa aman dan nyaman. Ya meskipun tetap terasa aneh mereka harus tidur sekamar begini.

Seonho keluar dari kamar mandi dan tanpa aba aba dirinya dihadapkan dengan pemandangan (((((indah))))).

Guanlin shirtless.

Badan seorang pemuda berusia 23tahun, dengan dada bidang dan otot perut yang mencapai taraf sexy.

Tapi kotak kotak di perut Guanlin bukanlah hal yang membuat Seonho menganga.

Guanlin punya tato. Di dada. Seonho tidak bisa membaca apa tulisannya dari posisi dia berdiri saat ini tapi...

Who knows tattoo could look this sexy on someone???

Seonho segera sadar dari kekhilafannya ketika Guanlin bergerak memakai kaos yang juga dibelinya tadi bersama Seonho.

Masalahnya, bayangan tadi tidak bisa hilang begitu saja dari otak Seonho.

Guanlin memang kelihatan tangguh dari luar, tapi setiap kali dia tersenyum ada sisi lembut yang membuat Seonho terkejut dengan fakta bahwa Guanlin punya tato.

"Kamu tatoan?"

Guanlin yang tidak sadar Seonho berdiri disana sejak tadi terlihat kaget, tapi mengangguk dengan tenang.

"Saya juga punya satu lagi disini" jawab Guanlin sambil menunjukkan jari telunjuk tangan kirinya.

Seonho mendekat kearah Guanlin untuk melihatnya lebih jelas. Dipegangnya jari Guanlin dan menatap goresan tinta itu lekat lekat.

Word of honor.

"Saya menulisnya sendiri" jelas Guanlin lagi.

"Oh ya? Tulisanmu indah" puji Seonho.

"Apa sakit saat tatonya dibuat?" tanya Seonho yang pandangannya sudah beralih dari tato ke wajah Guanlin.

Guanlin tersenyum pada Seonho yang seperti baru pertama kali melihat tato.

"Tidak. Tapi yang disini sedikit lebih perih saat ditato" kata Guanlin sambil menunjuk daerah dadanya, dengan telunjuk di tangan satu lagi tentunya, karena tanpa sadar Seonho masih memegangi telunjuk Guanlin.

"Tulisannya sama. Kalau kalau kamu minta untuk melihatnya lebih jelas" Guanlin terkekeh kecil.

Seonho mundur beberapa langkah dengan wajah yang memerah.

"Eng..ngga kok. Maknanya apa untukmu?"

"Maksud kamu word of honor?"

Seonho mengangguk sambil berjalan ke tempat tidur.

GUARDIAN 🔹GUANHO🔹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang