(DUA) Fire.

72 8 0
                                    

Hari ini adalah hari minggu.
hari dimana semua orang tunggu2, untuk sejenak beristirahat dari penatnya kerja.

tapi tidak denganku.
entah itu sabtu minggu atau lainnya bagi seorang pengangguran sepertiku. tak ada gunanya, semua sαмα.

Rencananya hari ini aku juga akan jalan2 kesebuah tempat yang menyimpan begitu banyak kenangan. Tempat dimana selama 2tahun ini tak ku ketahui kabarnya.

Kudengar dari beberapa orang bangunan ini sudah direnovasi. dibangun kembali dengan indah dan megah. tapi satu hal yg aku tau, kenangannya tak ikut kembali.

Aku disini.
Aku melangkahkan kaki disebuah bangunan departement store baru. Bangunannya jauh lebih indah dari 2 tahun lalu. semuanya begitu megah bahkan dari pertama pintu masuk aku cukup terpesona. membiarkan mulutku melongo dengan lebar dan menatap sekeliling dengan kekaguman.

Sebenarnya datang ke tempat seperti ini aku harus mengumpulkan banyak keberanian. Aku sering kali mengurungkan niat untuk datang kesini.

Rasanya seperti menusuk diriku sendiri dengan pisau tajam. semakin aku masuk kedalam bangunan ini. semakin pisau itu menancap terlalu dalam.

Bahkan aku tau bukan cuma aku yg merasa seperti ini. sebagian orang yg datang kesini jg merasakan hal yg sαмα denganku.

Kakiku berhenti didepan pintu masuk sebuah restoran Ayam ternama tentu kalian semua tau KFC bukan?. Orang2 sering datang kemari. memesan beberapa ayam dan selalu meninggalkan kulit ayam untuk dimakan terakhir. Kebiasaan yg unik memang.

Aku tersenyum pahit. suasana tempat disini masih sαмα. letak bangunan dan interior di restoran ini masih utuh seperti 2 tahun lalu. hanya saja rasanya hampa. Aku seperti Kelupaan akan sesuatu. apa yang membuatku merasa kosong ditempat restoran yg ramai pengunjung. Antriannya pun cukup panjang.

Aku memutuskan ikut mengantri sebelum memesan. ku amati sekitar. Dulu aku slalu berdandan cantik sebelum datang kemari. Dan ku pastikan kau yg melayani. jika sampai disini tak kutemukan sosokmu Aku pulang begitu saja dengan muka yg gak enak dipandang.

Saat itu umurku masih belasan. Aku slalu mencari informasi tentangmu di restoran. Sekedar menanyakan namamu pada salah satu karyawan disana. menanyakan apakah kau libur atau tidak. bahkan ketika kau tak libur tapi tetap tak terlihat olehku. aku mencoba mengintip disela2 dapur belakang kasir. mungkin semua karyawan disini tau aku menyukaimu.

Dan sekarang aku tepat didepan kasir. Pria kasir baru didepanku itu tersenyum manis. melayaniku dengan ramah. Aku juga ikut tersenyum dan berkata dalam hati, "Semoga kau tak bernasib seperti seseorang yang kusukai dulu".

Aku melirik karyawan lainnya yang menatapku dengan tatapan sendu. cukup. aku tak suka dipandang seperti itu. aku muak pura2 kuat datang kesini. Aku juga sebenarnya ingin berteriak kencang. menghakimi kalian semua. menanyai kalian semua tentang kejadian 2 tahun lalu. Kenapa kalian tak bisa menyelamatkan priaku. Kadang aku berfikir kenapa kalian semua selamat dan priaku tidak?.

Aku memang egois menyebut pria yg kusukai dengan sebutan priaku. menurutku semua teman kerjanya disana kejam.

Entahlah aku juga kurang tau kebakaran yg terjadi 2tahun lalu di restoran ayam ini. Kenapa bisa kau tertinggal disana dan sementara yg lain pulang dengan selamat. Aku tau ini memang takdir tuhan. tapi setidaknya sebelum kau pergi jauh izinkan aku menyatakan perasaanku lebih dulu.

mengingatnya kembali ditempat seperti ini membuatku ingin menangis didepan kalian semua. meminta pertanggung jawaban kalian semua. meminta kejelasan perasaannya padaku selama ini.

tess..
aku tak kuat, sebutir air bening keluar dari mataku. sontak membuat pria kasir baru itu kebingungan dan menanyaiku apa aku baik2 saja.
Aku kembali tersenyum dan mengambil nampan makanan ku yg sudah siap.

Kalo dulu biasanya aku slalu duduk didepan, agar mudah menatapmu yg sedang melayani pelanggan dengan cekatan. sekarang aku memilih duduk diujung paling belakang dekat pintu keluar.

Dari kejauhan seseorang menghampiriku duduk didepanku. Ia tersenyum pahit dan memberikanku sebuah surat pink muda yg sedikit kusam. Aku mengenalnya. kurasa dia teman dekat priaku. tanpa berkata apa2 dia pergi begitu saja. Apa maksudnya? tak mungkin jika disurat ini dia menembakku? aku yang notabenya jelas2 suka temannya bukan dia.

kubuka surat pink muda kusam itu.
~
hai.
Aku pria kasir yg mungkin sering kau tatap itu hehe... aku kepedeen ya, ahh sorry2. kata temen2 ku sih kau menyukaiku. ahh aku sebenarnya malu mengatakan itu. jelas2 kau datang kemari untuk makan kan? bukan untuk menatapku. teman2 ku emang sedikit berlebihan. mungkin aku yang berlebihan jg. padahal kau tak sengaja menatapku. tapi aku sering salah tingkah dan sering salah pemesanan sewaktu kau menatapku. hahaha gila ya.. tau namamu saja tidak kenapa aku berani mengatakan hal seperti ini? Yang jelas aku hanya ingin memberitahumu kalo kau tak menatap sendirian lebih tepat nya kita saling menatap.

Aku Menyukaimu gadis berambut ikal dan berlesung pipi yg selalu menatapku dimeja paling depan.

dari Pria kasir yg ngakunya tampan:"v
~

Kali ini aku benar2 tak kuat. aku menangis sejadi2nya. tak kuperdulikan lagi aku menangis dimana. Aku juga tak sempat memperhatikan sekitarku. Rasanya detik ini jg aku ingin menangis sekencang mungkin. sesekali aku juga menjerit gila. kenapa? kenapa baru sekarang surat ini sampai padaku? kenapa?

Aku tak habis pikir tentang teman priaku. buat apa memberiku ini sekarang. kenapa bukan kau yg memberikan nya langsung padaku. mungkin jika kau memberikan suratnya langsung padaku detik ini juga. aku takkan menangis. Aku akan memelukmu dengan erat dan berkata aku juga sangat menyukaimu. Dan kisahku takkan sesakit ini. kumohon datanglah kemari secepatnya. aku akan menunggumu disini. makan bersamamu disini. melanjutkan kebiasaanku menatapmu disini.

Seandainya waktu itu aku menyatakannya dan tak pergi begitu saja. Aku masih bisa menyuruhmu pulang lebih awal, mencegah kebakaran itu terjadi. maafkan aku. aku benar2 minta maaf. bahkan saat terakhirmu disini entah aku dimana. aku terlalu takut mendengar berita kebakaran ditempat kerjamu. Saat itu aku mencoba berfikir positif bahwa kau sudah pulang. Tidak. ke esokkan harinya aku mendengar kabar bahwa kau ikut terbakar. rasanya dunia ku berhenti. tiba2 nafasku sesak. aku pingsan. Aku jatuh sakit selama beberapa hari. Tak semestinya aku sakit. harusnya aku menemuimu disaat terakhirmu itu.

End.

K.F.C Oneshoot. Hurt.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang