Setelah 2 hari Anin tau semua hal tentang kecelakaan yang menimpa Boby dan Michelle. Dia pun memutuskan untuk bertemu dengan keduanya di sebuah cafe. Dan kini ketiganya sudah duduk di meja yang sama. Boby nampak kikuk melihat keduanya yang menatapnya menuntut sesuatu.
Setelah 10 menit hanya diam, Anin mulai bertanya pertanyaan pertanyaan kecil sedikit membuat Boby tersudut. Wajah Anin masih nampak tenang begitupula Michelle yang berada di sebelahnya. Namun jawaban terakhir Boby yang menyalahkannya membuat ia geram.
"Kamu masih mau nyalahin aku, Gre dan Ci Shani yang ninggalin kalian berdua?"
"Ya emang begitu kan?"
"Kecerobohan dan nafsu kamu itu yang menyebabkan semua ini terjadi!" Anin menatap Boby dihadapannya dengan wajah memerah. Wajah yang menyiratkan kemarahan dan kekecewaan.
"Maafkan aku, aku tau aku salah" Boby menunduk tak sanggup menatap Anin untuk kesekian kalinya.
"Aku butuh tanggung jawabmu Boby, Ini anakmu Boby!" Michelle nampak frustasi dengan Boby yang terus menerus mengelak bahkan di depan Anin seperti ini.
"Aku tau aku salahh, please jangan buat aku bingung" Boby tak tahan menghadapi kedua gadis yang berada di depannya saat ini.
"Pilih aku atau Michelle"
"Kalian bukan pilihan, kalian semua akan aku nikahi" Ucap Boby membuat baik Michelle dan Anin terdiam mendengar kalimat itu.
"Kalian boleh benci aku. Bahkan boleh menolakku. Setidaknya kalian masih punya perasaan sama aku walaupun rasa benci sekalipun. Aku akan menerimanya"
Anin terdiam mendengar semua penuturan Boby. Hatinya terenyuh mendengar Boby serapuh ini. Michelle menghela nafas pelan, ia merasakan dilema yang begitu besar. Padahal sebelumnya ia menerima apapun resikonya walaupun harus menikah dengan suami pacarnya sendiri.
Tapi tiba tiba ia merasakan dilema yang begitu membingungkan. Ia melirik ke arah Anin. Ia melihat Anin yang juga seperti merasakan hal yang sama dengannya. "Anin.." Lirihnya.
"Aku.."
Boby dan Michelle terdiam mendengar jawaban Anin yang sungguh di luar dugaan.
*****
Keesokan harinya, Anin tersenyum senang dengan keputusannya. Kini ia tengah berkemas sembari menanti Bundanya yang tengah mandi. Ia melirik ponselnya melihat sebuah pesan berasal dari Gracia.
Gracia
Serius mau pergi? Padahal kan aku kesini gara gara kamu mau nikah!!!!Me
Hahah 😂 Kamu dateng aja tuh kenikahannya Boby sama Michelle. Kan tanggalnya samaaa.Gracia
😑😑😑 Hih. Jangan bikin Shania Gracia kzlMe
😚😚😚 luv luv Graciaaaa. Aku pamittt dulu yaaaa...Gracia
😭😭😭 AAAAAA TERUS KITA KAPAN JALAN JALAN BARENG LAGIIII!!! Btw cuma sama Bunda?Me
kpn y 🤣
Gak sih. Paling ber 6 nantiGracia
SAMA CI SHANI YA?!!!!!KOK AKU GAK DI AJAK SICH
JAHAT KALIANNNN
AAAAAAAAAAAAA
Me
Apasih Gre 🤣🤣🤣 nyusul aja nantiiRead.
Anin terkekeh melihat kemarahan Gracia, pasti Gracia tengah mengomel omel karena tidak diajak oleh Shani. Sebenarnya tiket ini untuk Bunda, Boby, Michelle, Shani dan Gracia. Tapi kejadian tadi malam membuatnya berubah pikiran dan mengajak Bunda, Devi, Shani, Kyla, dan Zara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trip 2
Fanfiction[18+] "Kecerobohan yang menyebabkan semua ini terjadi!" -Anin "Maafkan aku, aku tau aku salah" -Boby "Aku butuh tanggung jawabmu Boby, Ini anakmu Boby!" -Michelle