7. Revi yang Berbeda

53 8 0
                                    

Tiga hal yang paling menyenangkan menurut murid. Pertama, hari libur. Kedua, jam kosong dan gak ada tugas. Ke tiga, semua guru rapat sehingga bisa pulang lebih cepat. Yap, sekarang gue pulang lebih cepet dari biasanya momen yang jarang banget ada di SMA Garuda. Gue mau ngerjain tugas mingguan dari GJC, mumpung ada waktu luang.

Tugas mingguannya seperti biasa gue harus buat artikel tentang kuliner, setiap hari Selasa harus dikumpulkan. Tugas mingguan setiap anggota GJC berbeda. Ada yang buat artikel, tapi beda temanya seperti artikel tentang tempat, olahraga, kesehatan, dan sebagainya. Ada juga yang tugasnya merekam suara siaran radio (off air) untuk disiarkan saat masih jam pembelajaran. Radio Garuda Insan Muda harus aktif dari pukul 7 pagi hingga pukul 5 sore. Dan siaran on air itu hanya dari pukul 4. Sebagian besar siaran radio off air.

Gue jalan-jalan gak tentu arah. Selama perjalanan, di mobil gue tengok kanan kiri. Siapa tahu ada tempat bagus buat dijadiin artikel. Setelah hampir satu jam keliling kota, akhirnya gue nemuin sebuah restoran dengan konsep unik. Andaikan ada kuota, udah gue searching dari tadi.

Restoran ini bernama ‘Disney Restaurant’. Sesuai namanya kafe ini mengusung tema Disney. Masuk ke dalam disuguhkan dengan pelayan berpenampilan seperti disney. Terdapat beberapa boneka dan hiasan dinding disney. Selain itu ada beberapa permainan sebagai keseruan saat kumpul. Permainannya itu semua dari tokoh Disney. Pokoknya gue suka sama konsepnya. Semoga pemilik restoran ini mau diwawancara.

Gue gak memesan makanan berat. Hanya waffle dengan topping ice cream vanilla. Sebelum dimakan, gue foto dulu pakai kamera ponsel. Bukan buat di-upload, tapi buat pelengkap artikel yang bakal gue buat. Saat gue cek hasil foto tadi ada yang duduk di meja yang persis ada di samping, tapi gue kenal salah satu suaranya.

Gue menoleh ke meja sebelah dan ada Revi yang lagi duduk. Gue agak ragu sih kalau itu Revi. Penampilan dia beda banget sama di sekolah. Biasanya kan pakaiannya rapi. Sekarang dibilang berantakan sih nggak hanya agak beda aja. Dia pakai kaos biasa berwarna hitam dengan luaran jaket jeans robek-robek dan celana jeans senada.

Sepertinya Revi datang bersama temannya. Ada sepuluh orang dan cewekya hanya bertiga termasuk Revi. Diantara mereka semua hanya Revi yang menggunakan pakaian bebas sedangkan yang lain masih menggunakan seragam sekolah. Gue tahu itu seragam SMA Pattimura. Ngapain perhatiin mereka, ya? Gue gak ada urusan sama mereka.

"Gokil, kalian semua." Itu suara Revi. Gue gak ada niatan nguping, tapi suaranya kedengeran.

"Dari dulu kita selalu gokil, Dy. Lo sih gak ke Pattimura. Jarang banget kita bisa nongkrong bareng. Mumpung lo pulang cepet, kita bela-belain kabur buat ngumpul bareng," ucap seorang cowok, gue gak tahu penampilannya seperti apa karena gue dengerin tanpa melihat ke arah mereka.

Dy? Itu maksudnya ke Revi? Kenapa dipanggil Dy?

"Udahlah, gue gak mau bahas itu. Sebenernya kita gak cocok sih kalau kita ngumpul di sini. Terlalu feminim," komentar Revi.

"Kita mah ngikut yang traktir aja, tuh si Nara," tukas seorang cowok, tapi beda dengan yang tadi ngomong pertama.

"Ini restoran punya kakak gue, baru buka dua minggu yang lalu. Makanya gue ajak ke sini. Lumayan kan makan gratisan?" Gue yakin ini Nara dan yang lain tertawa menyetujui.

Makanan mereka datang. Entahlah, kapan mereka memesannya yang jelas gue gak peduli. Gue fokus ngabisin waffle yang ice cream nya udah mencair. Gue tahu mereka sepertinya mereka agak nakal. Namun, saat menghabiskan makanan mereka diam tidak ada yang berbicara satu pun, fokus memakan makanan dihadapannya.

"Nara, lo kenapa sih fokus ke hp mulu dah dari tadi?" ucap seorang cewek, bukan Revi gue gak tahu dia siapa. Dan gue yakin makanan mereka udah abis.

"Fikri?" tanya Revi terkejut. "Nara, itu siapa lagi?"

Fikri yang dimaksud sahabat gue bukan, ya? Fikri kan pernah bilang punya pacar namanya Anara.

"Dy, lo kayak gak tau Nara. Tahu sendiri dia orangnya gak tegaan? Padahal suka nggak, deket nggak, dan baru pdkt bentaran langsung terima aja." Gue bingung ini siapa, tapi cowok.

"Nah, setuju gue sama Dion. Ngapain nanya sih, Rev? Udah pastilah dia pacar gue. Dia satu sekolah juga kok sama lo. Gak usah komen dulu, ya. Ini gue lagi bingung mau nerima ajakan kencan sama yang mana buat minggu ini."

Gue yakin ini pasti Fikri sahabat gue. Jadi, sekarang Fikri pacaran sama Nara? Okay, kisah mereka menarik punya sifat yang sama. Playboy dan playgirl. Namun, belum tentu juga, kan?

Gue penasaran sama mereka. Langsung melihat ke arah mereka. Dan gue tahu Nara cewek manis dengan kulit kuning langsat dan rambut sebahu agak kemerahan.

Gue gak sempet perhatiin yang lain, karena Revi menoleh ke arah gue. Gue takut banget ketahuan. Revi berbeda dari yang gue duga. Intinya gue gak mau berurusan sama Revi dan teman-temannya.

Ah, gue sampai lupa. Tadi kan gue mau wawancara yang punya restoran ini. Gue langsung panggil pelayannya dan bilang mau ketemu yang punya restoran. Yang punya restoran ini baik. Boleh ngijinin anak jurnalistik sekolah buat wawancara dan lihat praktek masaknya.

----------📷----------

Journalist #ODOCTheWWGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang